PART 10

72 12 0
                                    

"Ni Zen, makan dulu, bagi bagi ya sama temen temen kamu." Ucap Shinta.
Tanpa banyak bicara Zenia membagikan makanannya, mereka makan dengan nafsu yang rendah.

Orang tua ke-3 gadis itu, melihat dengan iba, entah itu kepada putrinya ataupun teman lelakinya.

"Setelah makan, kalian pulang ya tanpa terkecuali, istirahatkan diri kalian, besok bisa kesini lagi." Ucap Ressa'mamaZee.
"Tapi Mom, Zee mau disini temenin Zola. Zee ngga mau pulang." Zee merengek seperti anak kecil.
"Ngga Zee, kamu juga harus istirahat, kamu pulang kerumah aja biar Mom yang jagain Zola, nanti kalo ada apa apa juga, Mom hubungin kalian semua." Tegas Ressa.

"Nanti ada supir yang nganterin kalian." Ucap Rio.
"Tapi Om saya dan Villo membawa mobil." Uvap Kevin.
"Masalah itu gampang, kalian ngga usah khawatir. Yang penting sekarang kalian pulang diatar supir, ini sudah malam, saya juga ngga tau apa yang akan terjadi jika kalian pulang masing masing dengan keadaan kalian yang kurang baik." Balas Rio.

"Iya Om, terima kasih."
"Ya sudah kalian sekarang pulang, mobilnya sudah menunggu dibawah"
"Iya Om."
"Iya Pa."

***

Kini dirumah sakit hanya ada Velyn, Rio, Shinta, Eza,Mella dan Ressa. Arsya dan Johan, atau papanya Zella dan Zee, tidak bisa datang ke rumah sakit karena ada pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan.

***

Keesokan harinya.
Zee akhir akhir ini jadi pendiam, malah dia sering melamun, diantara mereka semua, Zee lah yang paling down, ngga tau apa yang ada dipikirannya, tapi ia juga suka tiba tiba menangis.

Seperti biasa, setelah bel pulang sekolah berbunyi, mereka semua menjenguk salah satu sahabat mereka.

Praangg..
"Saya tidak mau tau, pokoknya anak anda harus tanggung jawab, gara gara anak anda, anak saya jadi gila, dia depresi, dia selalu menyebut nama Zola dan Zee. Saya tidak mau tau!!."

Terdengar suara teriakan dari kamar rawat Zola, Zee dan yang lainnya langsung membukakan pintu.

Saat melihat Zee, wanita setengah baya itu menarik rambut Zee bahkan menyeretnya.

"Kamu harus tanggung jawab, kamu ngga tau betapa menderitanya anak saya karena kamu dan teman teman kamu itu. Kenapa kamu membully anak saya, salah anak saya apa?!." Marah wanita itu, ia tetap menarik rambut Zee meskipin Zee merintih kesakitan.

"Apa apaan ini, kenapa sahabat saya membully anak anda??." Tanya Zella sedikit kesal.

"Harusnya itu yang saya tanyakan kepada kalian, kenapa kalian tega membully anak saya, kalian ini dari keluarga yang terpandang tapi kelakuannya seperti ini?!, apa kalian tidak malu??." Ucap Wanita itu.

"Bahkan anak ini!!." Ucap wanita itu yang semakin kencang menarik rambut Zee.
"Anak ini, telah menjatuhkan tahta harta benda keluarga saya!!."

Ressa yang melihat anaknya merintih kesakitan ingin sekali menampar wajah wanita itu, tapi niatnya diurungkan, karena ditahan oleh Velyn. Katanya biarkan anak anak menyelesaikan semuanya.

Zenia yang tak tega kepada Zee, ia mencekal tangan wanita itu dan tangan yang satunya untuk memegang rambut Zee yang wanita itu pegang, Zenia menarik paksa tangan wanita itu agar terlepas dari rambut Zee.

"Maaf, jika saya boleh tau siapa anak anda??." Tanya Zenia sesaat sudah menyelamatkan Zee.
"Karena banyaknya orang yang dibully kalian, kalian lupa siapa nama orang yang telah kalian bully?! Nama anak saya TASYA. Dia sekarang gila gara gara kalian, katanya dia dikatakan b*tch dan ditampar berkali kali oleh Zee dan Zola." Ya, dia adalah Tari ibu dari Tasya dan suaminya Graps, ia hanya diam menyaksikan istrinya yang mengamuk.

"Orang yang terbaring disana itu Zee kan??, dia memang pantas mendapatkan itu, sekalian saja dia mati!!."

"Maksud anda apa, menyumpahi anak saya mati." Teriak Velyn dengan genangan air yang sudah turun dari matanya.
Tari menoleh dan tersenyum miring.
"Ya dia memang pantas untuk mati."

***


LDR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang