PART 24

49 12 0
                                    

"Zolaa!!" Teriak Zee, ia bangun dari duduknya menghampiri Zola yang ada di sofa tunggal dan segera memeluknya erat.

Yap, mereka semua kini sudah datang. Zee, Zenia, Zella, Kevin, Villo, Candra dan Putra sudah ada di Jerman.

Zenia dan Zella pun menyusul Zee, memeluk sang sahabat dengan erat. Zola pun membalas pelukan mereka.

Setelah sesi berpelukannya selesai, Zola pun menyapa para sahabat dari mantan kekasihnya.

"Ikut seneng dah, lu udah sehat sekarang." Saut Putra.
Zola mengangguk dan tersenyum tipis.

Keadaan diruang tamu sedikit canggung, mereka tak ada yang berbicara.
"Diem diem bae dah." Kini Rika bersuara, ia sedari tadi hanya menonton pertemuan sepupunya dengan teman temannya.

Semua pasang mata tertuju pada Rika, Zenia sedikit memiringkan kepalanya, seolah ia bertanya siapa yang di depan mereka ini.

"Ohh, ini sepupu gue." Zola melirik kepada Rika, meng-kode supaya ia memperkenalkan diri.
"A-ahh.. ya gue Rika, sepepunya Zola." Ucap Rika sembari membungkukkan setengah badannya, dengan nampan yang masih ada di kedua tangannya.

Seperti pelayan saja.

"Ohh, gue kira lo pembantu disini." Dengan polosnya Kevin berkata seperti itu.
Mendengar ucapan Kevin, Zola menahan tawanya.
"Terima kasih loh, udah bilang pembantu." Dengan senyum yang mengerikan, Rika berucap.

"Hahaha.. lo emang pantes sih jadi pembantu." Zola tak bisa menahan tawanya lagi.
"Sialan lo!!." Rika memberikan tatapan tajam kepada sepupunya.

"Lo dokter??." Tiba tiba Zella bersuara.
"Hah?? Gue??." Tanya Rika bingung.
Zella hanya mengangguk.
"Bukan lah, males amat jadi dokter, liat liatin mayat, hii... amit amit." Rika bergidik ngeri, bulu kuduknya serasa berdiri sekarang.

Zella mengerutkan dahinya.
"Aahh.. lo keinget ucapan gue, yang sepupu gue disini ya??" Zola bersuara.
"Itu Kakaknya Rika." Lanjut Zola.
Kini Zella mengerti sekarang, yang lain pun ikut menganggukan kepalanya.

"Ohh.. iya baru inget, kakak gue yang jadi dokter." Rika mengangguk polos.
Zola menggeleng kepalanya, ia tak mengerti, bagaimana Rika melupakan profesi Kakaknya, atau sang Kakaknya yang memang dilupakan.

"Oh ya, kalian kapan sampe??." Tanya Zola.
"Kemarin malem." Jawab Candra.
"Tidur dimana??."
"Ya di kasur lah." Kini yang menjawab adalah Kevin.
"Tempatnya bambang."
"Di hotel."

Zola mengangguk.
"Disini aja kuy." Ajak Zola.
"Apanya yang disini La??" Tanya Zenia.
"Tinggal disini, biar rame ni apart sepi cuman gue doang, Bokap Nyokap kadang ngga pulang dari kantor perusahaan yang ada disini, si Rika nih, kaga mau tidur disini nemenin gue." Ucap panjang lebar Zola.

"Ngga papa gitu??." Tanya Zee untuk meyakinkan.
"Yaiyalah, emang kenapa, kek ragu gitu."
"Beneran ngga papakan??." Tanya Putra sekali lagi.
"Kaga papa, bawa tu barang barang kalian, nanti dianterin supir."

***

See you next part👋

LDR [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang