"Jadi kita baikan nih?" Tanya Andira mengulurkan kelingkingnya mengalihkan pembicaraan
"Baikan" Denan mengaitkan kelingkingnya "Balik ke kelas yuk takut ntar gurunya masuk" ajak Denan dan disetujui Andira. Andira mengulurkan tangannya pertanda pengen digandeng. Namun Denan tak menyadarinya dan langsung pergi meninggalkan Andira
"Ihhh dasar nggak pekaa" gerutu Andira menyilangkan kedua tangannya diatas dada sambil menghentak hentakkan kakinya kesal. Denan yang menyadari sikap Andira aneh hanya menoleh kebelakang.
"Ngapain?" Tanyanya dingin"Nggak apa apa"
"Ohh" Denan melanjutkan langkahnya menuju kekelas
"Sabar Dira lo sedang menghadapi orang sedingin kulkas 35 pintu harus ekstra sabar" monolognya kemudian sedikit berlari menyeimbangkan langkah Denan "Denan tungguin"
"Salah siapa lambat" cibir Denan
"Enak aja lo kali yang langkahnya kecepetan" ucap Andira tak terima. Denan hanya mengabaikannya
"Dasar berhati batu" monolog Andira berbisik
"Gw denger apa yang lo omongin" ucap Denan tanpa menoleh
"Eh gw nggak ngomong apa apa kok" ucap Andira nyengir. Denan masih tetap melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan Andira
"Denan tungguin ishh" ucap Andira setengah berlari.
Dengan langkah santai Denan memasuki ruang kelasnya. Ia berhenti mengedarkan pandangan untuk mencari bangku kosong. Di samping Aldi. Ia melangkahkan kakinya menuju bangku Aldi dan meletakkan tasnya disana
"Dari mana aja lo?" Tanya Aldi"Rooftop"
Dengan nafas yang tidak teratur Andira masuk ke kelas dengan wajah keringetan
"Denan tungguin gw" ucap Andira sambil mengatur nafasnya."Cieeee"
******
Bel pulang sekolah sudah berbunyi semenjak 5 menit yang lalu namun Andira masih tetap berada dikelas dan menikmati musik dari earphonenya itu. Begitu juga dengan Denan ia masih setia menunggu Andira.
"Dir nggak mau pulang?" Tanya Denan menepuk pundak Andira. Andira melepas earphonenya"Gw ada cheers....lo pulang duluan nggak apa apa" ucap Andira
"Gw tungguin"
"Nggak usah Denan ntar lo capek"
"Ciee perhatiann"
"Paan si yaudah terserah lo....dah gw mau ganti baju dulu jagain tas gw" ucap Andira mengambil baju ganti dari tasnya dan beranjak menuju kekamar mandi untuk ganti baju
"Siap boss"
Menunggu Andira ganti baju, Denan mengambil hpnya dan memainkan game kesayangannya itu mobile legend.
Tingg
Tingg
Tingg"Brisik" Denan paling tak suka kalau aktivitasnya diganggu. Ia sengaja mengabaikan beberapa notif dari temannya. Ia tetap melanjutkan aktivitasnya bermain game
Dilain tempat ketiga temannya sudah menunggunya di parkiran
"Denan kemana sih?" ucap Gilang"Nggak tau di chat juga nggak di balas ditelp nggak diangkat" ucap Lendra
"Jangan jangan Denan kenapa kenapa?" Tanya Geondra
"Kita coba chat Andira siapa tau Denan lagi sama dia" ucap Gilang. Ia langsung mengirimkan beberapa pesan ke Andira dan hanya ceklist satu
"Gimana Lang dijawab?" Tanya Lendra
"Ceklist satu" ucap Gilang
"Kita samperin aja kekelasnya Andira kan suka pulang paling akhir gimana?" Usul Geondra
KAMU SEDANG MEMBACA
D E N A N D I R A
Teen FictionAndira Olivia Salvyna seorang gadis primadona sekolah cantik, pintar, ceria dan disukai banyak teman temannya terutama kaum adam. Andira bertemu dan langsung jatuh cinta dengan manusia es yang sangat super duper cuek. Andika Denandra Sanjaya. Denan...