"Tuh kan apa gw bilang" ucap Gilang. Andira hanya mengabaikannya. Mendengar omongan Gilang Denan dan Mitha langsung menoleh ke arah Andira
"Andira" ucap Denan dan Mitha bersamaan.
Perasaan Andira sangat cemburu melihat Denan disuapin Mitha didepan matanya. Tapi ia harus buang jauh jauh rasa cemburunya itu
"Haiii" sapa Andira tersenyum. Lebih tepatnya fakesmile
"Lo tau dari mana kalau gw sakit?" Tanya Denan
"Dari Mitha. Emang kenapa? Denan nggak mau ya dijengukin sama Andira?" Tanya Andira takut. Mitha yang tahu suasana akan runyam langsung beranjak keluar dari kamar Denan.
"Denan Dira gw keluar dulu ya. Oh ya Dir tolong suapin Denan ya dan jangan lupa itu obatnya harus diminum" pamit Mitha menyodorkan semangkok bubur buat Denan ke Andira. Andira menerimanya. Mitha, Gilang, Lendra dan Geondra langsung meninggalkan Denan dan Andira berduaan dikamar
Suasana berubah menjadi canggung. Denan dan Andira saling menatap dan diam tak mau memulai pembicaraan
"Denan, ini Dira bawain nasgor buat Denan dimakan ya" ucap Andira menyerahkan kotak makan berisi nasi goreng"Gw mau makan tapi lo yang nyuapin" ucap Denan tersenyum
"Hah beneran nih Denan mau makan nasi goreng ini?" Tanya Andira
"Beneranlah. Kan gw menghargai apapun pemberian dari lo. Cepet suapin keburu dingin ntar nasi gorengnya" ucap Denan
"Ah iya iya Dira suapin" ucap Andira mengambil sendok dan menyendokkan sesendok nasi dan menyuapkannya ke Denan
"Gimana enak?" Tanya Andira
"Ini enak banget. Beneran ini lo yang masak?" Tanya Denan
"Nggak. Tapi sebenarnya Andira udah coba buatin nasi goreng buat Denan tapi waktu dicicipin kak Davina keasinan. Dan pas aku cicipin juga emang bener keasinan. Terus akhirnya nasi gorengnya dibuatin sama mama. Nggak apa apakan Denan?" Jelas Andira
"Nggak apa apa yang penting lo udah berusaha" jelas Denan tersenyum
"Denan nggak marah?" Tanya Andira polos sambil terus menyuapkan sesendok nasi goreng untuk Denan
"Marah buat apa?" Tanya Denan balik
"Eh nggak apa apa"
"Lo kenapa cemberut gitu?" Tanya Denan
"Kenapa Denan nggak ngasih tau ke Dira kalau Denan demam?" Tanya Andira menginterogasi
"Gw nggak mau ngerepotin lo"
"Andira nggak merasa direpotin. Terus kenapa kemarin Denan nggak mau pake jaketnya aja?" Tanya Andira
"Lo inget nggak omongan gw kemarin yang lo nanya kalau gw yang sakit gimana?" Tanya Denan balik
"Inget. Yang gini kan ya nggak apa apa biar bisa dirawat sama lo" jawab Andira menirukan suara Denan
"Ya itu lo udah tau"
"Hah kirain Denan cuma bercanda"
"Nggak lah ngapain bercanda. Lumayan kan bisa di jengukin sama di suapin sama bidadari" gombal Denan
"Andira nggak salah denger nih? Denan tadi ngomong apa?" Ucap Andira yang pura pura ngga dengar pembicaran Denan
"Gw seneng bisa dijengukin sama disuapin sama bidadari" ucap Denan mengulang omongan tadi yang membuat Andira salting seketika
"Ehemm" dehem Lendra yang tiba tiba muncul membuat Denan dan Andira langsung menoleh kearahnya
"Ngapain lu disini? Ganggu aja" sinis Denan
KAMU SEDANG MEMBACA
D E N A N D I R A
Teen FictionAndira Olivia Salvyna seorang gadis primadona sekolah cantik, pintar, ceria dan disukai banyak teman temannya terutama kaum adam. Andira bertemu dan langsung jatuh cinta dengan manusia es yang sangat super duper cuek. Andika Denandra Sanjaya. Denan...