"Selesaiin sana. Tadi malem Denan ngchat gw curhat katanya lo ngeblokir dia. Dia cuma pengen minta maaf sama lo" jelas Zaidan
"Minta maaf kok lewat chat, dasar nggak gentle" cibir Andira
"Mending lo urus urusan kalian berdua jangan menghindari terus, nggak baik" ucap Zaidan. Andira memutar bola matanya malas. Dengan terpaksa ia menghampiri bangku Denan dan duduk di sampingnya.
Selama pelajaran Andira dan Denan saling diam. Andira fokus mendengarkan penjelasan begitu juga dengan Denan. Andira berharap agar hari ini ada keajaiban pulang lebih awal karena ia malas duduk sebangku sama Denan saat ini.
"Oke anak anak pelajaran kita akhiri, ibu harap kalian sudah paham tentang tugas yang tadi ibu berikan. Dan sekarang ibu bikinkan kelompok 1 kelompok 2 orang. Biar cepet kelompoknya sebangku saja." ucap bu Lila"Bu saya keberatan kalau harus sekelompok sama Denan" ucap Andira tegas sambil mengacungkan tangannya
"Keputusan ibu tidak bisa diganggu gugat Andira ibu harap kamu bisa menerimanya. Terima kasih dan selamat siang" pamit bu Lila sebelum meninggalkan kelasnya. Muka Andira berubah menjadi lesu. Mengapa semua orang seolah olah menyuruhnya buat kembali sama Denan?
"Siang bu" ucap murid sekelas
"Apes banget gw hari ini harus sebangku sama Denan sekelompok lagi" kesal Andira dalam hati
"Kita bikinnya dirumah gw aja ntar gw jemput lo biar lo bisa ganti baju dulu" ucap Denan canggung
"Hmm" bales Andira singkat
"Atau mau sekalian pulangnya gw anter?" Tanya Denan dingin
"Gw pulang bareng Marsel" kata kata itu membuat Denan terbungkam. Andira memutar bola matanya malas dan langsung menghampiri Marsel yang sudah menunggunya didepan pintu kelas
"Jadi kekantin kan?" Tanya Marsel lembut
"Jadi dong" jawab Andira semangat
"Yaudah yuk" ucap Marsel sambil merangkul Andira. Denan yang melihat mereka hanya tersenyum tipis.
"Sabar Nan gw yakin dia pasti balik lagi ke lo" ucap Zaidan yang sudah berdiri di samping bangku menepuk pundak Denan pelan.
"Gw harap dari kejadian ini lo bisa sadar kalau cewe nggak bisa di duain meskipun itu sahabat lo sendiri dan lo harus mikir dulu kalau ngomong supaya nggak fatal akibatnya" ucap Vino berada disamping Zaidan bijak
*******
Sesampainya di kantin Marsel dan Andira menjadi pusat perhatian. Banyak yang mengharap Marsel dan Andira mempunyai hubungan spesial. Namun mereka berdua tetap berstatus sebagai sahabat. Marsel dan Andira mencari bangku kosong. Mereka berdua mendapatkan bangku di pojok kantin dan langsung duduk di bangku tersebut
"Mau pesen apa?" Tanya Marsel"Emm batagor aja deh" jawabnya
"Oke princess ditunggu ya" ucap Marsel
"Ihh Marsel apaan si" Andira pun ikut tertawa. Marsel segera pergi memesankan pesanan untuk Andira dan untuk dirinya sendiri
Andira mengambil ponsel di sakunya lalu mengeluarkan earphone kesayangan. Kali ini Andira memilih mendengarkan lagu galau sesuai suasana hatinya.
Yuda melihat Andira yang sendirian langsung menghampiri dan duduk disampingnya
"Dir gw duduk disini boleh?" Tanya Yuda namun tak mendapat sahutan dari Andira. Ia melihat earphone yang bertengger manis di telinga Andira. Pantas saja ia tak menjawab pertanyaannya. Yuda kemudian mengambil earphone dari telinga Andira
"Ish Sel lo apa apaan sih main nyopot aja" ucap Andira tak menyadari kehadiran Yuda
KAMU SEDANG MEMBACA
D E N A N D I R A
Teen FictionAndira Olivia Salvyna seorang gadis primadona sekolah cantik, pintar, ceria dan disukai banyak teman temannya terutama kaum adam. Andira bertemu dan langsung jatuh cinta dengan manusia es yang sangat super duper cuek. Andika Denandra Sanjaya. Denan...