Semakin hari Andira semakin deket dengan Yuda begitu juga dengan Denan yang deket sama Mitha. Mungkin saja sekarang mereka sudah jadian. Anak anak sering menggosipkan kalau Denan dan Mitha resmi pacaran. Andira tau itu. Namun ia bersifat seakan akan tak tau apa apa. Walau sebenernya ia sangat sakit mengetahui semua itu.
Perlahan Andira juga menerima Yuda. 3 hari yang lalu Dennis marah besar kepada Andira karena ia mengetahui Andira balikan sama orang yang hampir melayangkan nyawanya itu. Marsel selalu mensupport dirinya apapun yang terjadi. Bahkan Marsel baru mengetahui Dennis hampir mati gara gara Yuda. Ia marah itu. Namun setelah mendengar cerita Andira, Marsel bisa memahaminya perlahan.
"Lo nggak apa apa kan?" Tanya Marsel sambil menyeruput minuman yan barusan ia beli
"Gw nggak papa kok santai aja" jawab Andira sesantai mungkin. Mata Andira tak sengaja mengarah ke arah Denan yang sedang menerima telepon. Muka Denan yang semula bahagia berubah menjadi panik dan segera meninggalkan kantin
"Denan kenapa?" Tanya Andira dalam hatinya
Tak bisa dipungkiri Andira masih belum bisa move on dari Denan. Ia masih mencintai Denan sampai sekarang. Yah walaupun sekarang dia hanya bisa memperhatikannya dari kejauhan tapi itu sudah membuat Andira merasa senang
"Dir lo ngelamunin apa si?" Tanya Marsel menyadarkan Andira dari lamunannya
"Ah nggak gw nggak ngelamunin apa apa" jawab Andira. Ia tak mau Marsel khawatir sama dirinya "Sel balik ke kelas yuk" ajak Andira
"Tumben lo ngajakin ke kelas duluan biasanya juga paling betah kalau udah dikantin" ujar Marsel. Ya emang itu kebiasaan Andira. Ia selalu malas malasan kalau disuruh untuk berdesak desakan. Bukan hanya berdesakan di kantin saja tapi dimanapun. Tapi ia juga paling betah kalau sudah duduk manis di kantin tanpa merasakan desak desakan
"Gw ke inget ada tugas yang belum gw selesaiin" Alibi Andira. Marsel hanya manggut manggut paham
"Hmm oke yuk"
******
Andira sudah sampai di kelasnya. Ia tak menemukan adanya sosok Denan di ruangan itu bahkan tasnya aja nggak tau kemana. Pandangannya terus menyapu ke sudut sudut ruangan ini untuk mencari Denan. Lavinna yang sadar akan hal yang dilakukan Andira pun hanya tersenyum
"Lo cari Denan ya?" Tanya Lavinna to the point"Nggak kata siapa" elak Andira
"Nggak usah ngelak juga kali. Gw udah tau lo. Lo belum bisa move on dari dia kan? Udah santai aja aman kok rahasia lo sama gw" ucap Lavinna kepada Andira "Tadi Denan buru buru masuk ke kelas cuma mau ambil tasnya terus dia pergi gitu aja. Gw nggak tau Denan kenapa. Muka dia juga tadi panik gitu" lanjutnya
"Emang Denan mau kemana?" Tanya Andira
"Gw nggak tau Dir. Tadi Aldi sempet nanyain dia sebelum dia menghilang dari kelas ini tapi dia nggak ngejawab dan malah pergi gitu aja" jelasnya
"Oh gitu ya yaudah makasih" ucap Andira lemas langsung kembali ke tempat duduknya.
Andira berusaha membuang jauh jauh ke khawatirannya kepada Denan. Andira tau dia bukan siapa siapa nya Denan sekarang. Tapi ntah kenapa dia selalu memikirkan Denan terus menerus.
"Heh Dir mantan suami lo kenapa tuh kok dia pergi bawa tas lagi" ucap Kalista asal nyeplos. Pasalnya ia dan Brenda baru saja melihat Denan yang pergi menuju ke pintu gerbang sekolah dengan muka panik
"Hooh Dir terus mukanya kek panik gitu emang kenapa si?" Tanya Brenda
"Gw nggak tau apa apa dan dia bukan urusan gw lagi" jelas Andira
"Bukannya lo belum bisa move on dari Denan ya" ucap Kalista asal ceplos untuk kedua kalinya.
"Kata siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
D E N A N D I R A
Teen FictionAndira Olivia Salvyna seorang gadis primadona sekolah cantik, pintar, ceria dan disukai banyak teman temannya terutama kaum adam. Andira bertemu dan langsung jatuh cinta dengan manusia es yang sangat super duper cuek. Andika Denandra Sanjaya. Denan...