31

7 1 0
                                    

Hari ini hari minggu. Daffa mengajak Andira ke perpustakaan nasional untuk mencari buku referensi untuk kuliahnya. Andira sangat senang ia punya waktu untuk membaca buku di pojokan sembari mendengarkan lagu kesukaannya. Daffa meninggalkan Andira sendirian yang sibuk mencari novel untuk dia baca. Daffa sendiri pun sibuk mencari buku yang di butuhkannya itu.

Setelah 15 menit mencari buku yang Andira cari, ia menemukannya. Namun buku itu terletak di rak paling atas. Andira berusaha meloncat loncat untuk mengambil buku itu. Ia mendengus kesal sambil merutuki dirinya sendiri kenapa dia bisa sangat pendek. Andira berusaha sekali lagi untuk mengambil buku itu. Namun bukan hanya buku yang di inginkannya yang jatuh, ada beberapa buku lain yang ikut jatuh.

"Yahhh pake jatuh lagi" gerutu Andira. Mau tak mau Andira harus membereskan nya.

"Biar gw aja" ucap orang itu yang tiba tiba datang saat Andira hendak membereskan buku buku itu. Andira hanya menurut sambil melihat orang itu membereskan buku buku tadi. Sepertinya ia baru melihat orang itu

"Nih bukunya" ucap orang itu memberikan setumpuk buku kepada Andira

"Terima kasih. Tapi gw boleh minta tolong satu lagi nggak?" Ucap Andira ragu. Orang itu cuma mengangguk

"Gw tadi cuma mau ambil buku yang ini tapi buku buku yang lainnya ikutan jatuh. Tolong ya taruhin buku ini di rak atas itu soal-nya gw nggak nyampe" pinta Andira. Orang itu mengangguk lalu mengambil setumpuk buku ditangan Andira dan menyisakan novel yang di inginkan Andira kemudian di taruh di rak atas seperti semula.

"Sekali lagi Terima kasih atas bantuannya" ucap Andira ramah

"Sama sama. Btw lo Andira kan? Kenalin gw Barra" ucap Barra sambil mengulurkan tangannya

"Andira. Btw kok lo bisa tau nama gw? Perasaan dari tadi gw belum nyebutin nama gw?" Tanya Andira menerima uluran tangan Barra

"Gw tau dari temen lo" jawabnya singkat

"Temen gw siapa?" Tanyanya lagi. Barra hanya pergi meninggalkan Andira tanpa menjawab pertanyaannya.

"Heyyy lo belum jawab pertanyaan gw" ucapnya sedikit berteriak. Namun Andira hanya dapat pelototan dari orang orang di sekitar dan isyarat untuk diam

"Maaf"

******

Setelah menemani Daffa mencari dan meminjam buku di perpustakaan nasional, Andira merengek minta mampir ke mall untuk membeli boneka boba yang kemarin ia liat di Instagram. Daffa pun menurutinya. Bagaimana tidak Andira satu satunya adek perempuan yang ia sayangi. Karena bagi dia kebahagiaan Andira kebahagiaan dia juga.

Setelah berkeliling di mall itu untuk mencari toko boneka, akhirnya mereka menemukan toko itu di lantai 3. Maklum saja mereka tidak hafal toko yang ada di mall itu. Karena mereka baru pertama kali mengunjungi mall itu. Biasanya ia mengunjungi mall di daerah Jakarta Selatan.

Andira segera masuk ke mall itu dan memilih boneka boba yang ia sukai. Daffa hanya mengikutinya. Pilihannya jatuh pada boneka boba jumbo brown sugar. Namun saat mau memberikan boneka tersebut kepada Daffa untuk dibayarkan, matanya tertuju pada boneka keropi jumbo di pojok rak. Andira segera mengambil nya dan memberikannya kepada Daffa

"Kak nih dua ya" ucap Andira tersenyum lebar menyerahkan kedua boneka nya itu

"Serius mau beli dua?" Tanyanya. Andira hanya mengangguk semangat

"Boleh kan?" Daffa menimang bilang permintaan adeknya itu

"Buat adek kakak yang cantik apa si yang nggak boleh"

******

Daffa dan Andira tiba di rumahnya. Andira sangat gembira mendapatkan dua boneka itu. Ia segera turun dari mobil dan berjalan menuju ke kamarnya untuk menaruh dua boneka jumbo itu sebagai pajangan di kamarnya

D E N A N D I R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang