10

29 6 0
                                    

"Nasgor sama air mineral aja" jawab Andira sambil merogoh kantongnya mengambil satu lembar uang sepuluh ribuan

"Baru pulih dikit langsung minta nasgor" sindir Denan dan hanya dapat tatapan tajam dari Andira

"Cie perhatiannn" ucap Lavinna, Sherin dan Stella barengan

"Nggak!! Gw nggak mau direpotin sama lo" ucap Denan kepada Andira

"Nggak akan" ucap Andira yang masih lemas.

"Yaudah kita kekantin dulu ya baek baek sama Denan" ucap Lavinna menggoda beranjak meninggalkan Andira menuju kantin

"Ish apa apain sih lo Vin" ucap Andira tak terima.

Denan pun pergi meninggalkan Andira sendirian dikelas. Tak ada satupun orang disana kecuali Andira. Ia tiduran dimeja dengan melipat tangannya menjadi bantal. Tubuhnya lemas. Teman teman yang lainpun menikmati jam istirahat mereka untuk ke kantin.

Denan masi mengawasi gerak gerik Andira dari luar jendela. Ia sebenarnya tak tega meninggalkan Andira sendirian di kelas. Namun gengsi yang terlalu tinggi membuat Denan meninggalkan Andira

"Awsss" rintih Andira sambil memegangi kepalanya. Tak lama Lavinna Sherin dan Stella datang menghampiri Andira dengan membawa makanan yang dipesan Andira.

"Dir lo nggak apa apa?" Tanya Sherin melihat kondisi Andira saat ini

"Gw gw nggak apa apa kok" ucap Andira pelan

"Nggak apa apa gimananya lo aja kaya kesakitan gitu" ucap Stella

"Gw cuma pusing aja kok ntar juga sembuh" jawabnya

"Ooh oke...oiya nih pesanan lo dimakan habis itu minum obat biar mendingan" ucap Lavinna meletakkan pesanan Andira di meja Andira

"Thanks"

*******

Langit senja mulai menampakkan sinar kejingga jinggaannya. Kakinya melangkah perlahan keluar dari kelasnya. Sekolah sudah nampak sepi. Pusing kepalanya tak kunjung memulih. Sosok seseorang berpakaian serba hitam dan bertopeng masih setia mengikutinya dan saat Andira melewati gudang sekolah sosok tersebut langsung membekap dan menariknya masuk ke gudang

Sosok tersebut menutup pintu kasar lalu menguncinya dan melepaskan Andira dan memojokkannya hingga kesudut ruangan. Takut. Perasaan yang saat ini ada didalam tubuhnya. Ditambah lagi keadaannya yang belum memulih.
"Gw udah bilang jauhin Denan" ucap seseorang murka tepat didepan muka Andira dengan mengunci tubuh Andira dengan kedua tangannya

"Lo sebenernya mau apa?" Tanya Andira memberanikan diri

"Balikan sama gw dan kita perbaiki dari awal" ucap seseorang tersebut

"Lo kira atas semua yang pernah lo lakuin ke gw itu masih bisa dimaafin? NGGAK!!"

"Dengerin ya Andira sayang gw masi cinta sama lo dan kalau lo masi deket deket sama Denan gw nggak segan segan habisin dia" ucapnya sambil mengelus pipi Andira

"Nggak usah sentuh sentuh gw atau gw laporin lo ke guru bk" ancam Andira dan hanya mendapat senyuman smirk

"Guru bk??? Silahkan gw nggak takut" ucapnya sambil tertawa puas

"Siapa pun tolongin gw dari cowo gila ini"

*******

Dari kejauhan tampak segerombol cowo yang melihat Andira ditarik paksa untuk masuk kegudang. Namun mereka tak mengetahui siapa pelakunya.
"Eh liat itu bukannya Andira"ucap Gilang

"Eh iya bener, tapi dia kaya dipaksa masuk ke gudang nggak si?" ucap Lendra membenarkan perkataan Gilang

"Jangan jangan dia mau nyakitin Andira" ucap Geondra

D E N A N D I R ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang