ER present
'Rindu menjelma angin,
menyapa tapi tak terlihat
Rindu menjelma langit,
menatap tapi tak bersuara'***
Desiran angin di tepi pantai menerbangkan anak rambutnya yang tengah tergerai, mata hanzelnya terpejam merasakan sapuan angin yang menerpa wajahnya, menghembuskan nafas berat seakan-akan itu dapat sedikit mengurangi rasa sesak yang menjalar dalam dadanya.
Sudah hampir 5 tahun sejak Wonwoo pergi dari hidupnya, dan selama itu pula bayang-bayang tentang pemuda itu tidak bisa lenyap begitu saja dari kepalanya, bayangan tentang kenangan indah yang telah mereka lewati bersama, semakin membuat dada Yerin terasa sesak.
Tanpa terasa setetes bulir bening itu jatuh dari mata indahnya, seandainya dia bisa memutar waktu dan kembali ke masa itu, masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya, saat hidupnya penuh dengan kebahagiaan dan kehangatan yang diberikan oleh Wonwoo.
Tapi semua sudah terlambat, bagaimana pun Yerin ingin memutar waktu, sang waktu tidak akan pernah membawa Wonwoo nya kembali.
Disini.. di pantai ini 5 tahun yang lalu mereka berpisah, saling melepaskan pelukan hangat sebelum waktu mengambil Jeon Wonwoo dari Yerin.
***
5 tahun lalu
Senyum masih terukir indah di wajah Yerin kala mendapati diujung sana pemuda yang amat sangat dia cintai tengah melangkahkan kakinya dengan senyum yang terukir indah di wajah tampannya."Apakah aku membuat mu menunggu lagi tuan putri?" Yerin terkekeh saat pemuda itu membungkuk seolah sedang memberi hormat kepada majikannya.
"Aku tidak pernah keberatan untuk menunggumu Jeon Wonwoo" pemuda itu mengangkat kepalanya dan menatap Yerin dengan pandangan mata yang sulit untuk diartikan.
Perlahan tangan Wonwoo terangkat untuk menangkup kedua pipi Yerin, di elusnya pipi itu lembut dengan ibu jarinya, tiba-tiba ada perasaan sesak menjalar di rongga dadanya.
"Jangan pernah menunggu ku lagi, suatu hari nanti aku tidak akan bisa menemui mu lagi" bibir itu tersenyum tulus membuat Yerin seakan terhipnotis sesaat, senyum seorang Jeon Wonwoo memang selalu bisa membuat Yerin membeku.
"Walau pun nanti kau tidak akan datang, aku akan tetap menunggumu disini"
"Aku mohon berhentilah, aku tidak ingin membuatmu terbebani karena menunggu kedatangan ku" bibir Yerin masih tetap menampakan senyum tulus kendati air mata mulai jatuh dari mata hanselnya.
Bolehkah jika Yerin egois untuk saat ini? Dia ingin tetap seperti ini, melihat wajah Wonwoo dari jarak sedekat ini dan merasakan kehangatan jemari Wonwoo yang perlahan menyapu pipinya.
Mata hansel itu terpejam hembusan nafas berat terdengar dari bibir ranumnya, dadanya terasa sesak kala membayangkan jika nanti dia tidak akan pernah bisa merasakan kehangatan dari pemuda itu lagi.
Air mata kembali mengalir diantara matanya yang tertutup saat tubuhnya terasa hangat, terdengar isakan kecil dibalik punggung sempitnya, kini Wonwoo tengah memeluknya sambil menangis, bahkan suara detak jantung keduanya terdengar lebih mendominasi daripada suara isakan keduanya.
Beberapa saat kemudian pelukan itu terlepas, senyum kembali terukir di bibir kedua insan berlawanan jenis itu, wajah pucat Wonwoo kembali mengiris hati Yerin, mengingatkan gadis itu pada fakta bahwa Wonwoo nya sudah harus pergi.
"Jangan pernah menangis untuk ku lagi, dan jangan lagi menunggu ku, kau harus melanjutkan hidup mu, aku akan sangat bahagia jika kau terus tersenyum.." pemuda itu menarik kedua sudut bibir Yerin dengan jarinya.
"Senyum ini yang membuatku jatuh cinta kepadamu, dan aku harap senyum ini tidak akan pernah hilang, aku mencintaimu Jung Yerin" perlahan bibir keduanya menyatu di temani angin pantai yang berhembus menyapa senja yang terlihat di ufuk barat.
Air mata Yerin semakin deras saat kehangatan tubuh Wonwoo perlahan lenyap, menghilang bagaikan angin yang berhembus, kehangatan yang sangat nyata itu perlahan hilang tak berbekas.
Gadis itu terduduk di pasir pantai dengan tangisan pilu yang menyayat hati, tangannya dengan sekuat tenaga memukul-mukul dadanya sendiri, seolah ingin menghilangkan rasa sesak di dalam sana, tetapi rasa sesak itu seakan tidak ingin pergi dari dadanya.
Sejam yang lalu Yerin dan Wonwoo berjanji untuk merayakan hari jadi mereka di pantai ini tapi takdir berkata lain, saat perjalanan menuju pantai Wonwoo mengalami kecelakaan dan meninggal ditempat, Yerin tau itu tapi langkahnya seolah berat untuk meninggalkan pantai ini, seolah dia berharap kabar itu bohong dan Wonwoo nya akan datang.
Setelah Wonwoo datang, Yerin baru tersadar bahwa semua fakta itu benar, kini Wonwoo nya telah tiada, menyisakan perasaannya yang sangat besar kepada pemuda itu.
Biarkan Yerin akan selalu menunggu kedatangan Wonwoo seakan-akan pemuda itu akan datang menemuinya, dia akan tetap menunggu seberapa pun beratnya itu, dia akan tetap menunggu.
"Aku merindukan mu Jeon Wonwoo.."
-fin-
301220
Hiks.. beberapa kalimat dalam cerita ini benar-benar terjadi di dalam hidup ku, cuma beberapa saja, lainnya hanya fiksi belaka wkwk

KAMU SEDANG MEMBACA
Wonwoo & Yerin Story
FanfictionStarring: Jeon Wonwoo (SEVENTEEN) With Jung Yerin (GFRIEND) All genre Cerita di dalamnya hanya fiksi belaka! First post: 20 januari 2017 End post: 30 September 2021