Snapshot

685 77 12
                                    

Er present

***

Dengan tergesa Wonwoo berlari masuk ke dalam stasiun kereta bawah tanah, beberapa kali dia melihat jam yang melingkar manis di lengannya hanya untuk memastikan waktu saat ini, pasalnya mungkin sang pujaan hati tengah menunggunya sekarang.

Wonwoo berjanji akan menemani gadis itu ke tempat neneknya berada, dan sialnya dia sudah terlambat dari jam yang sudah mereka sepakati, alhasil sekarang pemuda itu tengah berusaha sekuat tenaga untuk menemui gadisnya.

***

Langkah Wonwoo berhenti ketika mendapati gadisnya tengah duduk di peron dengan menunduk dan memainkan kedua kakinya, Wonwoo tersenyum lega tapi tetap saja nafasnya masih memburu karena berlari.

Tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala pemuda itu, lalu perlahan dia mengarahkan kamera polaroid yang mengantung manis di lehernya ke arah gadis yang masih setia menuduk.

Cekrek


Wonwoo kembali berjalan sembari menggoyang-goyangkan kertas polaroid di tangannya, senyumnya merekah ketika mendapati hasil jepretannya yang sangat memuaskan, lalu di masukkannya kertas dan juga kamera itu ke dalam tas gendongnya.


“Maaf aku terlambat” gadis itu menoleh lalu kembali memalingkan wajahnya ke arah lain seraya bibirnya yang mengerucut.

Wonwoo menahan tawanya lalu duduk di samping gadis yang sangat dia cintai itu, dengan perlahan lengan kekarnya meraih pundak sempit gadisnya dengan lembut.

“Yerin-ah maafkan aku ya” masih tak ada respon hingga akhirnya Wonwoo berinisiatif untuk memeluk gadisnya itu dari samping, alhasil Yerin pun menoleh dengan tampang garangnya. Seakan mengintimidasi Wonwoo yang sudah berani memeluknya di tengah umum seperti ini, bahkan banyak pasang mata yang tengah memperhatikan mereka berdua.

“Baiklah, maafkan aku” Wonwoo terkekeh lalu melepaskan pelukannya. “Sudah jangan marah lagi”

“Tuan Jeon Wonwoo! Kau sudah membuatku menunggu disini hampir 30 menit lamanya, aku sudah hampir kering seperti jemuran karena menunggumu!” Wonwoo sedikit meringis saat Yerin tengah menggebu-gebu, meneriaki nya tepat di samping telinganya.

Bukan hal baru lagi jika Jung Yerin seperti ini, dan Wonwoo tau akan hal itu dia juga sudah kebal dengan teriakan nyaring gadisnya yang sungguh memekakkan telinga setiap orang yang mendengarnya.

“Aku memang salah karena sudah membuat mu menunggu lama, dan sialnya lagi aku tidak punya alasan yang tepat karena sudah membuatmu menunggu” gadis itu menggeram marah, kekasihnya ini sungguh istimewa disaat semua orang akan berasalan yang macam-macam saat mereka membuat kesalahan, prianya ini malah dengan jujur bicara bahwa pemuda itu tak ada alasan yang tepat.

Wonwoo & Yerin StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang