Sequel Fool 1/2

317 42 3
                                    

ER present
Jeon Wonwoo
Jung Yerin
And
96 line


Seperti judulnya ini sequel dari Fool lebih baik baca cerita Fool dulu baru baca yg ini, pelan-pelan bacanya siapa tau nanti pada bingung wkwk

*****

Kalimat yang tidak sengaja di bacanya beberapa waktu yang lalu itu, membuat siang dan malam Yerin tidak tenang, kalimat itu selalu berputar-putar di otaknya seakan hidupnya telah di kuasai oleh kata-kata yang sebenarnya tidak pernah dia pikirkan sebelumnya.

Yerin menumpuhkan kepalanya di atas meja, mengumpat tanpa suara dan sesekali kaki nya menendang asal.

"Kau baik-baik saja Yer?" Hayoung duduk di kursi depan menghadap Yerin yang masih tak bergeming, hanya satu tangannya yang terangkat ke atas mengisyaratkan bahwa dirinya baik-baik saja.

Joy yang ada disamping Yerin hanya mengedikkan bahunya saat pandangan Hayoung mengarah kepadanya, seakan bertanya ada apa dengan gadis jahil yang super cerewet itu.

Tak berapa lama sosok Wonwoo terlihat dengan buku biologi di tangannya, dengan gerakan cepat Joy dan Hayoung bangkit kembali duduk di bangkunya masing-masing.

Pemuda itu duduk dalam diam, memandang Yerin yang masih menumpukan kepalanya di atas meja, Wonwoo berpikir mungkin Yerin sedang tertidur karena beberapa hari ini wajah gadis itu sangat kusut seperti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

"Kim saem akan masuk ke kelas" dengan suara pelan Wonwoo mencoba membangunkan Yerin dan gadis itu langsung menegakkan tubuhnya, menatap Wonwoo dengan pandangan terkejut yang membuat pemuda itu terkekeh pelan.i

"Sejak kapan kau duduk disini? Bukan kah tadi Joy yang berada disini?" 

"Baru saja, dan hei Jung ada apa dengan wajah mu? Apa kau sedang ada masalah?" Yerin mengedipkan matanya berkali-kali, mencoba mencerna setiap kata yang keluar dari bibir Wonwoo.

"Memang ada apa dengan wajah ku?" bukannya menjawab gadis itu malah balik bertanya, membuat Wonwoo menghela nafas berat.

Pemuda berkacamata itu menggeser tubuhnya menghadap kepada Yerin, mencengkram kedua bahu gadis itu pelan.

"Wajah mu saat ini sudah persis seperti mayat hidup, ada kantung mata yang tebal dan apa ini pipi mu juga menyusut?" tangan kekar Wonwoo menyentuh pipi Yerin pelan, mengusapnya dengan lembut yang sukses membuat sang empunya menahan nafas sedari tadi.

"Apa kau tidak tidur dengan baik Yerin-ah?" sekali lagi Wonwoo bertanya mengembalikan Yerin ke dunia nyatanya.

"Ah i-itu aku memang tidak tidur dengan baik berkat seseorang" Yerin menggaruk tengkuknya dan pandangannya beralih ke depan, tidak ingin menyiksa dadanya yang terus berdentum-dentum.

"Seseorang?" beo Wonwoo dengan alis yang sedikit naik dan jangan lupakan kepala pemuda itu yang miring mencoba untuk mempertahankan wajah Yerin dalam jarak pandangnya.

Yerin bernafas lega saat seruan dari depan kelas menghentikan tingkah Wonwoo yang masih terus memandanginya dengan pandangan ingin tahunya, dan sungguh Yerin hanya ingin menghindari pemuda itu untuk sekarang.

*****

Wonwoo masih berkutat dengan buku komik mafia di tangannya, dan tidak menyadari kehadiran Hayoung yang tiba-tiba sudah duduk manis di hadapannya, menopang dagu sembari menggelengkan kepalanya.

"Sampai kapan kau akan mempertahakan gelar 'teman' di antara dirimu dan Yerin?" Wonwoo mengangkat wajahnya menatap Hayoung dengan alis berkerut.

Bagaimana bisa gadis itu tau tentang perasaan nya kepada Yerin? Wonwoo pikir dia sudah menutup rapat-rapat perasaan nya kepada gadis jahil itu.

Terdengar helaan nafas Hayoung saat pandangan Wonwoo seakan bertanya 'kau tau dari mana tentang perasaan ku?'

"Sudah tercetak jelas di wajah mu ini jika kau menyukai Yerin, bahkan sikap mu hanya lembut kepadanya saja" Hayoung memutar jari telunjuknya membentuk lingkaran di hadapan wajah Wonwoo yang melebarkan matanya.

Tiba-tiba Joy datang dengan nafas yang tersengal-sengal, kedua tangannya bertumpu pada meja Wonwoo, gadis itu hanya mampu mengeleng-gelengkan kepalanya sambil masih mengatur nafasnya.

"Ada apa dengan mu?" Hayoung bertanya dan memegang lengan Joy pelan, perlahan gadis itu menghela nafas berat lalu memandang Wonwoo dan Hayoung bergantian.

"Itu Doyoung akan menyatakan perasaan nya kepada Yerin" tatapan iba Joy begulir ke arah Wonwoo yang terkejut.

"Bercanda mu tidak lucu Joy"

"Aku sedang tidak bercanda Hay, tadi tiba-tiba Yerin di seret oleh Doyoung dari genggaman ku" Hayoung menatap Wonwoo yang kembali berkutat dengan komik mafianya.

"Kau yakin akan membiarkannya Won?" Joy mengangguk setuju dan menumpukan pandangannya pada Wonwoo.

"Tidak ada hubungannya dengan ku kan? Jadi biarkan saja Yerin menentukan jalan hidupnya" Hayoung hanya bisa menghela nafas berat, memang susah jika bicara dengan orang yang keras kepala.

Brakk Joy mengebrak meja Wonwoo dan menatap pemuda itu dengan tajam.

"Jangan menyesal jika nanti Yerin benar-benar bersama Doyoung!!" kemudian gadis itu menarik tangan Hayoung untuk pergi menemui Yerin dan meninggalkan Wonwoo sendiri yang kini tengah menghela nafas berat.

"Jika memang kita hanya bisa jadi teman, aku sudah sangat bahagia bisa menjadi teman mu"

-tbc-
300821
Ciee tbc ciee baru kali ini cerita ku di bagi jadi dua bagian haha
Sengaja sih karna sebenarnya aku udah feel banget sama ending yg di atas, tapi mungkin bagi pembaca wattpad rasanya kurang afdol ya kan? Makanya nanti aku pikirin lagi biar ceritanya klimaks dan tidak mengecewakan ehe

Sampai bertemu bulan depan🙆🏻

Wonwoo & Yerin StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang