Sketch

441 73 21
                                    

ER present

Nb:
Cerita ini masih berhubungan sama cerita spesial part dan mungkin nanti akan aku bikin sequelnya, dan lebih memperjelas semuanya.

Selamat membaca….!!!

Di bawah pohon rindang di taman sekolah seorang pemuda sedang duduk bersandar di temani oleh earphone yang bertengger manis di daun telinganya serta pensil yang masih terus menggores sebuah wajah di buku sketsa sang pemuda.

Senyumnya mengembang saat membayangkan sebentuk senyum yang belakangan ini selalu memenuhi hari-harinya, wajah tampannya terlihat sangat indah ketika sinar matahari di musim panas berusaha untuk menyapanya, walau pun tidak berhasil karena terhalang oleh rindangnya daun di atas kepala pemuda itu.

Di ujung sana seorang gadis tersenyum lebar kala mendapati lagi-lagi Wonwoo tengah berada di bawah pohon rindang di taman belakang sekolah, gadis itu tersenyum simpul bermaksud untuk menghampiri teman barunya itu. Tapi langkahnya terhenti saat ada sebuah tangan yang menepuk pundaknya pelan.

"Aku mencari mu kemana-mana, ternyata kau ada disini" tubuh Yerin menengang saat mendapati pemuda yang dulu sempat dia cintai kini tengah berada di hadapannya dengan senyum khasnya, yang membuat hati Yerin kembali menghangat. Gadis itu menggelengkan kepalanya, mengusir perasaannya yang dulu untuk pemuda itu.

"Ah ada apa kau mencariku Taehyung sunbae?" Yang dipanggil hanya melebarkan senyumnya, mirip dengan senyum orang bodoh. Dan bagi Yerin pemuda itu benar-benar bodoh karena tidak pernah tau tentang perasaannya.

Taehyung adalah kakak kelas Yerin, sudah sejak lama Yerin memendam perasaan kepada pemuda itu, tapi sedikit pun tak direspon oleh Taehyung, dan disaat kini dia bisa melupakan perasaannya kepada Taehyung, pemuda itu kembali mendekatinya setelah beberapa hari lalu mematahkan hati Yerin, dan membuat gadis itu menangis.

Beberapa meter dari sana terlihat Wonwoo yang tengah memperhatikan Yerin dan juga Taehyung yang tengah tertawa, ada perasaan aneh di dalam hatinya. Perasaan tidak rela yang menyelimuti hatinya kala senyum indah Yerin ditunjukan untuk sang kakak kelas yang terkenal playboy itu.

Bibir Wonwoo terangkat tipis, tersenyum masam lalu fokusnya kembali kepada buku sketsa yang dengan setia berada di tangannya, tangan kekar Wonwoo semakin cekatan menggoreskan pensil pada buku sketsa miliknya.

"Jeon Wonwoo" yang dipanggil mendongakkan kepalanya dan mendapati senyum indah Yerin terpantri di bibir ranum gadis itu, membuat bibir Wonwoo juga ikut terangkat.

Dengan perlahan ditutup buku sketsanya Yerin tidak boleh tau isi buku itu, karena hampir disemua lembarnya berisi wajah Yerin.

"Duduklah" Wonwoo menepuk-nepuk tempat disampingnya untuk mempersilahkan gadis manis itu duduk.

Yerin menyerahkan sekaleng minuman dingin ke arah Wonwoo setelah berhasil duduk disamping pemuda itu, Wonwoo tersenyum manis sebelum mengambil minuman yang berada di tangan Yerin.

"Kau menggambar apa hari ini?" Ucap Yerin saat melirik buku sketsa yang sudah tertutup rapat berada di tangan Wonwoo.

"Hanya goresan kecil saja, aku sedang mencari inspirasi" ujar Wonwoo sedikit kaku, karena dia lumayan terkejut dengan pertanyaan Yerin yang tiba-tiba, dia takut Yerin akan tau jika selama ini dia diam-diam mencuri pandang kepada gadis itu, untuk dijadikan objek menggambarnya.

"Bagaimana jika aku yang jadi objek menggambar mu?" Deg, tubuh Wonwoo menengang seketika pikirannya melayang entah kemana, dan mengapa juga gadis ini tiba-tiba menawarkan diri untuk menjadi model gambarannya.

"Bagaimana?" Tepukan di bahu Wonwoo menyadarkan pemuda itu dari lamunannya, ditatapnya Yerin yang tengah memandang nya penuh harap, apa gadis itu begitu ingin menjadi model gambarnya.

"Kalau kau tidak mau juga tidak apa-apa" Yerin mengalihkan pandangannya kedepan, memilih untuk memandang hamparan rumput di depannya dalam diam.

Wonwoo masih terdiam, memandangi wajah cantik Yerin dari samping. Bahkan dari samping saja gadis itu terlihat sangat cantik, tangan Wonwoo memegang dada sebelah kirinya yang sedari tadi berdetak tak beraturan, menghantarkan perasaan aneh yang menyenangkan, bahkan bibirnya pun tidak bisa berhenti untuk tersenyum.

"Yerin-ah berdiri lah disana" Wonwoo menunjuk jendela belakang perpustakaan yang tepat berada di depan tempat mereka duduk. Yerin menatap Wonwoo bingung, mengapa tiba-tiba Wonwoo menyuruhnya berdiri disana? Seakan mengerti dengan kebingungan yang tercetak jelas di wajah bulat Yerin, Wonwoo pun tersenyum sembari mengangkat buku sketsanya.

"Aku akan menggambar mu" Yerin tersenyum senang lalu segera berdiri dan berjalan menuju jendela belakang perpustakaan.

"Seperti ini bagaimana?" Yerin berpose dengan sedikit mencodongkan tubuh bagian depannya dengan bibir yang sedikit dia buka.

"Lakukan pose yang membuatmu nyaman saja, karena ini mungkin akan memakan waktu yang lama" ucap Wonwoo sembari terkekeh melihat semburat merah menghiasi pipi chubby Yerin.

Wonwoo dengan telaten menggores kan pensilnya serta matanya dengan seksama memandang Yerin yang kini tengah berdiri dengan gelisah, karena tatapan Wonwoo yang hanya tertuju padanya.

Yerin merutuki bibirnya yang dengan suka rela menawarkan dirinya untuk menjadi model Wonwoo, jika jadinya seperti ini Yerin tidak akan pernah mau menjadi model Wonwoo.

Berkali-kali Yerin menghela nafas, menetralkan detak jantungnya yang berpacu dengan cepat, melihat wajah Wonwoo yang tengah serius dan sesekali menatapnya dengan tatapan tajam serta lembut secara bersamaan, membuat pipi Yerin seketika memanas, dia tidak pernah tau jika pemuda berkacamata itu memiliki pesona yang begitu kuat seperti ini, pantas saja banyak gadis yang menyukai pemuda itu terlepas dari sikap dingin dan juga pendiamnya, wajah dan juga pesona Wonwoo benar-benar luar biasa.

Wonwoo tersenyum melihat hasil karyanya, dengan hati-hati dia merobek kertas itu dan kembali menutup buku sketsanya, matanya beradu dengan mata bulat Yerin pemuda itu tersenyum sembari menghampiri gadis yang tengah bergerak gelisah karena perasaan aneh yang menjalar di dalam hatinya.

"Kau simpan saja" Wonwoo menyerahkan kertas dengan gambar wajah Yerin yang berada di tangannya, mata bulat gadis itu berbinar kala mendapati wajahnya di sana terlihat sangat indah, bahkan mulutnya sampai terbuka lebar saking kagumnya dengan tangan Wonwoo yang sungguh ajaib.

"Wah ini benar-benar cantik Won, apakah aku secantik ini?" Yerin masih fokus dengan sketsa wajahnya tak menghiraukan wajah Wonwoo yang mulai merona entah karena apa.

"Kau lebih cantik jika dilihat secara langsung" dengan cepat kaki Wonwoo berlalu dari hadapan Yerin, jangan sampai Yerin tau jika wajahnya kini tengah merona.

Sedangkan gadis itu tengah mencerna ucapan Wonwoo barusan dan memandang punggung pemuda yang sudah pergi lumayan jauh dari tempatnya berdiri sekarang.

"Bolehkah aku merasakan perasaan ini lagi?" Pandangan Yerin terlihat sendu, sejak hatinya hancur ketika mengetahui Taehyung tidak sebaik yang dia pikir, hatinya sudah tertutup rapat dan dia berjanji tidak akan dengan mudah memberikan hatinya kepada seseorang.

Tapi kali ini berbeda, Yerin bisa merasakannya, berada di samping Wonwoo membuat hatinya menghangat juga perasaan nyaman yang berbeda dari yang pernah dia rasakan untuk Taehyung.

Senyum kecut terpantri di bibir ranum Yerin, memandang gambaran wajahnya yang masih berada di tangannya, ada raut bimbang di mata gadis itu, serta perasaan tak tentu yang terlihat sangat jelas.

"Bolehkah aku mencintaimu?"

-fin-

300920

Eits ketemu lagi sama saya disini wkwk

Masih minat kan ya sama cerita saya? Kalau ada yang berpikir kenapa lapak ini lama sekali update nya, karena memang saya sengaja update cuma sebulan sekali, karena keterbatasan ide dan juga kesibukan dunia luar yang tidak bisa diabaikan ehe
Saya harap kalian paham ya, dan terima kasih untuk yang sudah vote dan juga coment, saya bahagia membacanya wkwk

Wonwoo & Yerin StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang