Wonwoo & Yerin Story

Story of Jung

Title: Story Of Jung
Author: ER
Length: Oneshoot
Cast: Jung Taekwoon (Leo VIXX), Jung Yerin (Gfriend), Jeon Wonwoo (SVT)
Genre: Psycho, AU, Family
Rate: 17+

Note: cerita ini hanya fiksi belaka leo, yerin, dan wonwoo milik diri mereka masing2, aku cuma minjem nama sama karakter nya doang cerita ini real milikku. Dan entah kenapa ada kepikiran tentang cerita kayak begini, maafkan jika masih banyak kekurangannya jujur ini pertama kalinya aku nulis genre yang begini :")

***

Gadis itu masih meringkuk dilantai, memeluk lututnya sendiri memendam isak tangisnya, berharap seseorang diluar sana tidak akan bisa mendengar tangisannya.

Jung Yerin baru saja patah hati, bukan karena dia ditinggal kekasihnya yang bernama Jeon Wonwoo, tetapi karena kekasihnya itu telah mengambil sesuatu yang berharga darinya, sesuatu kebanggaan wanita yang sangat dia jaga untuk suaminya nanti. Bukannya dia tidak mencintai Wonwoo tapi dia hanya menyesal bagamana jika nanti Wonwoo akan meninggalkannya?

Clek

Pintu ruangan itu terbuka, tampaklah seorang pria tinggi dengan wajah poker face miliknya.

"Ada apa? Terjadi sesuatu kah?" pria itu mendekati Yerin yang masih saja memeluk lututnya, mengelus surai lembut wanita yang paling dia sayangi di dunia ini.

"Dia mengambilnya oppa, sesuatu yang berharga bagiku" Yerin mendongakkan kepalanya menatap sang kakak dengan wajah basah penuh air mata. Dan sang pria -Jung Taekwoon- sangat terkejut melihat adik yang sangat disayanginya menangis, itu cukup membuat rahangnya mengeras dan tangannya terkepal kuat.

'Aku bersumpah, tidak akan membiarkan pria itu hidup bahagia' batin Taekwoon mengumpat.

"Siapa dia? Wonwoo?"

great..

Tebakannya benar Yerin mengangguk lemah sembari menghapus air mata yang masih mengalir di pipi Chubby nya.

"Tenanglah, lebih baik kau tidur dulu ya biar oppa temani" Taekwoon tersenyum sembari mengelus puncak kepala adiknya dengan sayang. Yerin tersentak, walaupun dia adik kandung Jung Taekwoon tapi baru kali ini dia melihat kakaknya itu tersenyum tulus.

Perlahan Taekwoon menuntun Yerin untuk berbaring diranjangnya, lalu disusul oleh dirinya yang juga berbaring di samping Yerin.

"Terima kasih Taekwoon oppa, aku bersyukur masih ada kau disisiku" Yerin semakin menenggelamkan wajahnya ke dada Taekwoon, menyembunyikan air matanya yang tanpa izin keluar dari kedua bola mata indahnya.

Dia tidak ingin membuat Taekwoon semakin cemas, Yerin tidak ingin Taekwoon terlalu khawatir padanya.

Karena sebenarnya Taekwoon terlalu posesif pada adiknya itu, karena sejak orang tua mereka meninggal 2 tahun lalu hanya Taekwoon yang Yerin punya begitu pun sebaliknya, jadi kecemasan akan kehilangan satu sama lain pun semakin besar.

Perlahan Taekwoon mengelus pipi Yerin, menghapus sisa air mata yang mengalir melewati pipi Yerin, gadis itu sudah tertidur sambil sesekali terdengar isakan di sela-sela tidur nyenyaknya.

"Aku berjanji, dia juga akan menangis sebanyak kau menangis untuknya" bisik Taekwoon lembut, tidak ingin membangunkan adiknya.

***

Yerin bangun dengan wajah bingung, karena seingatnya bukankah semalam ia tidur bersama Taekwoon.

Tetapi saat dia bangun pagi ini sosok Taekwoon sudah tidak ada disampingnya.

Tiba-tiba tercium bau harum masakkan dan Yerin tau sekarang dimana oppanya itu berada.

"Oppa, mau aku bantu" tawar Yerin saat dia sudah berada di dapur.