Call My Name

2.2K 193 8
                                    

ER present
Jeon Wonwoo X Jung Yerin

***

Yerin melangkah menuju sekolah dengan riang, sesekali dia juga menyapa teman-teman yang tidak sengaja berpapasan dengannya. Senyumnya semakin mengembang dikala iris matanya mendapati seorang pemuda berkacamata yang berjalan tak jauh di depannya.

"Hai, kacamata" Yerin merangkul pundak pemuda berkacamata itu.

"Aku punya nama Jung Yerin" pemuda itu melotot ke arah Yerin dan hanya dibalas kekehan oleh Yerin.

"Tapi sayangnya, aku tidak mau memanggil namamu" Yerin sangat senang menggoda pemuda berkacamata itu, padahal dia sangat mengenal baik pemuda itu tapi bibirnya tidak bersedia memanggil nama pemuda itu. Yerin baru sadar jika sedari tadi banyak siswi yang memandanginya dengan pemuda itu sambil berbisik, bahkan Yerin tidak sadar jika ternyata pemuda itu sangat populer di sekolah ini.

"Wow! Kau sangat populer ya kacamata, aku penasaran sebenarnya apa yang mereka liat darimu sampai mere.."

"Yak!! Jung Yerin! Namaku Jeon Wonwoo bukan kacamata" pemuda itu berteriak kesal, sambil menekankan namanya.

"Tapi aku lebih suka memanggilmu kacamata" dengan santainya Yerin berujar tanpa peduli jika sekarang wajah Wonwoo sudah sangat memerah karena marah.

"Hanya kau satu-satunya orang yang memanggilku begitu" Wonwoo sangat kesal sekarang, tetapi entah mengapa dia tidak bisa marah kepada Yerin. Mungkin karena Wonwoo sudah terbiasa dengan kehadiran Yerin yang selalu menggodanya.

"Kacamata kau tidak lupa kan dengan tugas kita? Nanti setelah pulang sekolah kita kerjakan di perpustakaan kota ya? Jangan sampai terlambat" Yerin mengingat dengan tugas mereka yang belum rampung seluruhnya.

Wonwoo hanya menghela nafas kasar saat gendang telinganya menangkap panggilan kacamata lagi dari bibir Yerin.

"Bye kacamata, sampai jumpa lagi" Yerin menepuk bahu Wonwoo pelan sebelum dia berlalu menuju kelasnya.

Kelas Wonwoo dan Yerin memang berbeda, tapi mereka sama-sama masuk klub musik yang mengharuskan mereka untuk saling bekerja sama dalam klub.

Wonwoo terus memandangi punggung Yerin. Gadis itu sangat periang, di setiap langkah kakinya tidak hentinya dia tersenyum kepada semua orang yang berpapasan dengannya. Tidak seperti Wonwoo yang pendiam, dan mungkin hanya Yerin teman yang dekat dengannya.

"Kenapa sekali pun aku tidak bisa marah padamu, padahal aku benar-benar kesal. Tapi aku tidak bisa menjauhimu" Wonwoo bermonolog sendiri masih tetap menatap punggung Yerin yang semakin menjauh dan perlahan hilang di tikungan koridor.

***

Wonwoo yang sampai lebih dulu di perpustakaan kota, dia memilih beberapa buku yang mungkin akan mereka butuhkan nanti. Wonwoo memfokuskan dirinya dengan buku yang di bawanya tadi sembari menunggu kedatangan Yerin. Padahal tadi pagi gadis itu yang memperingatkan agar tidak terlambat, tetapi ternyata dia sendiri yang datang terlambat.

"Hai kacamata" Yerin duduk di hadapan Wonwoo dengan riang walau pun suaranya sedikit lebih rendah dari tadi pagi saat di sekolah.

"Apa yang harus aku kerjakan?" Yerin bertanya dan Wonwoo memberikan satu buku kepada Yerin.

"Rangkumlah yang ada di dalam buku itu, dan aku juga akan melakukannya dengan buku ini" Wonwoo mengangkat buku yang akan di rangkumnya.

Hening... Yerin maupun Wonwoo memilih untuk diam, fokus kepada apa yang sedang mereka kerjakan sekarang, walau pun sesekali Yerin bersenandung kecil.

Wonwoo & Yerin StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang