Afraid

394 60 13
                                    

Er present

***

Hiks, hiks langkah kaki Wonwoo terhenti kala telinganya mendengar suara isakan tangis, di tengoknya ruang kelas yang sudah sangat sepi yang berada tepat di sampingnya, bulu kuduknya mulai berdiri kala mendengar suara isakan tangis yang semakin terdengar jelas saat dia membuka pintu kelasnya.

Wonwoo menghembuskan nafas berat saat di dapatinya seorang gadis yang sangat dia kenal tengah duduk di pojok kelas dengan wajah yang bertumpu pada kedua lututnya yang ditekuk.

“Yerin-ah sedang apa kau disini?” Wonwoo menghampiri gadis itu yang masih menyembunyikan wajahnya di balik lutut.

Dia adalah Jung Yerin teman sekelasnya dan juga teman masa kecilnya, entah kebetulan atau memang orang tua mereka sengaja menyekolahkan anaknya di tempat  yang sama agar mereka tetap satu sekolah, menurut Wonwoo itu mungkin saja benar, mengingat kedua orang tua mereka yang sangat dekat.

Wonwoo duduk di samping gadis itu sembari menepuk pelan punggung sang gadis, di lihat nya gadis itu mendongak, menatapnya dengan air mata yang masih menggenang di pelupuk matanya.

“Apa sesuatu telah terjadi padamu?” Yerin menatap Wonwoo dengan tatapan takut serta wajah yang sudah basah karena air mata.

“Tenanglah dulu, lalu ceritakan pelan-pelan” Wonwoo mengusap punggung Yerin perlahan, mencoba membuat gadis itu kembali tenang.

Setelah beberapa lama Yerin menghentikan tangisannya dan menghela nafas berat, dihapusnya sisa airmatanya dengan kasar, dan menatap Wonwoo dengan lekat seakan dia bisa mendapatkan kekuatan lebih hanya dengan menatap mata pemuda itu.

“Tadi aku melihat hantu disana...” Yerin  menunjuk ke arah sudut kelas yang lain, tepatnya dipojok kiri tepat di bawah jendela.

“Dan aku sangat takut” air mata kembali mengalir dari mata indah Yerin, dan buru-buru Wonwoo menghapusnya sambil menatap gadis berpipi chubby itu dengan senyum manis yang Wonwoo miliki, berharap dengan begitu Yerin akan merasa lebih tenang.

Pemuda itu tau jika Yerin punya kelebihan untuk melihat hal-hal semacam hantu dan sejenisnya, dan anehnya lagi gadis itu takut dengan hal semacam itu, jadi sudah menjadi hal biasa jika Wonwoo mendapati gadis itu tengah menangis di pojokan seperti sekarang ini.

“Sudah jangan dilihat, kau cukup melihatku saja, oke” Wonwoo tersenyum saat Yerin mengangguk, diraihnya tas Yerin yang tergeletak mengenaskan disamping tubuh gadis itu.

“Dan sekarang ayo aku antar kau pulang” Wonwoo membantu Yerin untuk berdiri, tapi gadis itu masih tidak bergeming, pandangannya masih tertuju kepada 'sosok' yang sedari tadi memperhatikan mereka dengan aura yang sulit untuk di artikan.

“Aku masih ingin disini” Wonwoo menatap Yerin dengan penuh tanda tanya, gadis itu bilang jika dia takut dengan ‘penghuni’ kelas ini, tapi kenapa dia masih betah berada disini, bahkan Wonwoo bisa melihat jika mata gadis itu masih saja memandang ke arah jendela yang tadi Yerin tunjuk.

“Katanya kau takut dengan hantu yang ada di pojokan sana, tapi kenapa kau masih saja menatapnya?” Wonwoo kembali menunjuk tempat yang sedari tadi di pandangi oleh gadis itu.

“Aku ingin melawan rasa takutku Won, bagaimana bisa aku merasa sangat takut padahal setiap saat aku juga melihat mereka” Yerin memandang Wonwoo dengan pandangan memohon.

“Jika kau ingin pulang, pulanglah dulu aku ingin disini sebentar” helaan nafas Wonwoo terdengar dan pemuda itu kembali duduk disamping Yerin dan menyandarkan punggungnya ke tembok.

“Aku akan menemanimu disini, siapa yang akan tau jika nanti kau akan pingsan”

Yerin bangkit, menghela nafasnya berat sebelum berjalan perlahan kearah tempat yang dia tunjuk tadi, sedangkan Wonwoo hanya memandangi gadis itu dari tempatnya sekarang, bibirnya tertarik mengulas senyum tulus yang dia miliki.

Beberapa saat kemudian Yerin kembali ke hadapan Wonwoo dengan sekujur tubuh yang bergetar hebat, seharusnya Wonwoo menyadari bahwa ini akan terjadi tapi Wonwoo malah membiarkan gadis itu melakukannya.

“Yerin-ah kau baik-baik saja?” Wonwoo bangkit dan memegang kedua bahu Yerin yang bergetar hebat.

“A..ak..aku ba...a..ik…” tanpa pikir panjang lagi Wonwoo pun memeluk gadis itu dan mengusap punggungnya pelan, memberikan perasaan nyaman kepada Yerin yang kini tengah menahan air matanya lagi.

Niat hati dia ingin mengalahkan rasa takutnya tapi ternyata mentalnya masih tidak sanggup menghadapinya, dengan sekuat tenaga gadis itu berusaha untuk mengatur nafasnya dan menghalau air mata yang ingin keluar dari mata indahnya.

“Tidak apa, semuanya baik-baik saja” Wonwoo semakin mengeratkan pelukannya saat dirasanya tubuh Yerin terasa dingin.

“Sekarang ayo kita pulang, jangan mencoba menguji nyalimu lagi” Wonwoo menuntun Yerin berjalan keluar kelas, lalu ia kembali masuk untuk mengambil tasnya dan juga tas milik Yerin.

“Tapi Wonwoo-ya….”

“Tidak ada kata tapi, kau harus segera pulang sekarang sebelum kau jatuh pingsan” Wonwoo mengenggam tangan Yerin lalu menuntunnya untuk berjalan mengikuti Wonwoo.

Yerin semakin mengeratkan genggaman tangannya bahkan tanpa sengaja dia mencengkeram lengan Wonwoo.

“Ada apa lagi” Wonwoo menatap Yerin yang tengah menunduk.

“Dia mengikuti kita” telunjuk Yerin menunjuk kearah belakang mereka, dan Wonwoo bisa melihatnya seorang siswi tengah memandang mereka dengan wajah yang sangat menyeramkan.

“Seperti nya kau benar, ikuti aba-aba dariku setelah hitungan ketiga kita lari oke” Yerin menunduk menatap cemas siswi di belakang mereka.

“Satu, dua, tiga! Sekarang Yerin!” mereka berdua pun berlari sangat kencang berharap bisa lolos dari arwah siswi itu, dan siapa yang tau jika kini arwah siswi itu tengah tersenyum manis sebelum benar-benar menghilang bersama angin malam.

-fin-
300121

Hallo kembali dengan er disini ehe, bagaimana kabar kalian? Jgn lupa untuk selalu jaga kesehatan ok.
Terima kasih yang masih bersedia nunggu updatean lapak ini.

Aku cuma mau bilang kalau aku sayang wonrin xixi
Bubay selamat jumpa di cerita selanjutnya~

Wonwoo & Yerin StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang