27. Metamorposis

1.6K 252 18
                                    

Vote, follow sama komen ya :)

Vote, follow sama komen ya :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐈🐈🐈

Selama ini Anes memang tidak pernah bersosialisasi. Menjauhi orang-orang, tidak berminat berdialog dengan mereka. Anes lebih suka dengan kesendiriannya.

Latar belakang masalahnya yang menyebabkan Anes menjadi seperti itu.

Anes hanya tidak ingin kecewa lagi kepada seseorang.

Setelah dipikir-pikir kembali, Anes mulai menyadari ketulusan teman-temannya. Melihat Arika yang selama dua tahun ini tetap bertahan di samping dirinya, meski selalu dia abaikan, gadis itu tetap berusaha membuat Anes bisa berbaur.

Mungkinkah ... Arika pernah dikucilkan juga seperti dirinya? Namun menyingkapinya dengan berbeda. Jika Arika memulai hidup baru dan mulai memperbaiki dirinya, Anes adalah sebaliknya. Anes memang tidak bisa kecewa untuk yang kesekian kalinya.

Melihat perlakuan Rangga kepada dirinya waktu membantu Anes mengobati lututnya yang terluka, hati Anes juga mulai tergerak. Rangga jelas-jelas tidak mengenal dirinya, tetapi cowok itu dengan besar hati membantunya.

Sekarang Anes menjadi serba salah.

Haruskah dia mulai berubah dan mulai berbaur dengan teman-temannya? Sejujurnya Anes masih ragu dengan keputusannya, berubah adalah hal yang paling sulit baginya. Dia mulai tergerak hatinya karena tidak ingin membuat teman-temannya kecewa dan bahkan mereka akan mulai menjauh darinya karena sikap batu-nya.

"Lo kenapa?" tanya Rangga yang menyadari Anes bengong sedari tadi. Menepuk pelan bahu gadis itu.

Anes terhenyak dan menoleh. "Nggak apa-apa, kok," jawab Anes santai.

"Ya udah," final Rangga.

Baik Rangga ataupun Anes, keduanya kembali menatap ke depan, kembali ke dunianya masing-masing.

Melihat Anes yang bersikap aneh sedari tadi membuat Rangga sedikit cemas.

Tidak mungkin 'kan kalau gadis itu memikirkan siapa orang yang mencium dirinya semalam? Atau bahkan akan mencari pelakunya, kalau begitu ... Posisi Rangga mulai terancam.

Mulai hari ini Anes pasti lebih hati-hati dan akan mengunci kamarnya, bahkan membiarkan lampu kamarnya menyala? Posisi Rangga benar-benar terancam.

Kalau Rangga kembali menjadi kucing lagi, dia harus lari ke siapa untuk merubah wujudnya lagi?

Di dalam hati Rangga tak henti-henti berdo'a semoga ada hidayah. Tidak mungkin dia terus menjadi kucing selamanya.

"Lo kenapa?" Sekarang giliran Anes yang bertanya.

Cowok di sampingnya itu sedari tadi bengong sampai bergidik, Anes jadi takut kalau dia kesurupan makanya dia bertanya, takut terjadi sesuatu yang mengganggu otak cowok itu.

"Nggak bisa!" ceplos Rangga. Bukan menjawab pertanyaan Anes, dia menggeleng tidak bisa membayangkan kalau dirinya benar-benar menjadi kucing selamanya.

"Apanya yang nggak bisa?" tanya Anes penasaran. Namun, tidak menunjukan nada penasaran.

Rangga menoleh ke samping, menatap Anes yang sedari tadi juga menatap dirinya.

Anes mendorong dagunya seolah bertanya 'kenapa' kepada cowok di sebelahnya itu.

Rangga ikut mendorong dagunya seperti yang Anes lakukan, tidak paham maksud gadis itu.

Anes merotasikan bola matanya 'tak paham lagi dengan tingkah cowok di sebelahnya. Astaga! kenapa situasinya jadi seperti ini?

"Gak jelas lo," ucap Anes agak sarkas.

Rangga malah menarik sebelah alisnya. Bengong terus membuat dirinya mendadak terlihat dungu di mata Anes, sungguh memalukan. Rangga memilih beralih menatap keluar jendela dan memasang earphone di telinganya untuk menetralkan rasa malu-nya di depan Anes.

Lagi pula Anes tipekal orang yang tidak peduli, dia pasti melupakan setiap kejadian yang ia alami, seperti waktu dia memberikan makanan kesukaannya kepada Rangga dalam wujud kucing, padahal itu adalah makanan kesukaannya diberikan kepada hewan yang dibenci dirinya, tapi Anes menanggapinya biasa saja dan tidak peduli.

Lihat ... Bahkan sekarang dia bertingkah biasa saja setelah kejadian semalam yang menimpa dirinya. Kalau orang lain mungkin tidak akan tenang, secara dia baru saja dilecehkan, tetapi Anes?

Dengan mudah Anes bisa melupakan segalanya.

Anes menghela nafas sekali, lalu mengerjab beberapa kali. Keputusannya kini sudah bulat.

Saat itu juga Anes meraih satu tangkai headset yang menempel di telinga Rangga dan menempelkan di telinganya. Rangga menoleh, sedikit terkejut apa yang baru saja terjadi.

Anes ... dia benar-benar akan berubah.

🐈🐈🐈

Anes nggak akan kaku lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anes nggak akan kaku lagi.

Mulai siapkan hati untuk menghadapi kejadian selanjutnya huhuhu :v
Bakal ada kejutan-kejutan kecil yang tidak akan terduga wkwk :v

Maaf sebelumnya jarang update :(

Mister Kucing [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang