Apa kabar semuanya?
Semoga selalu baik ya🤗Maaf updetnya tengah malem, kamu bacanya besok aja ya, sekarang udah malem😌
vote nya dulu dong sama komennya juga jangan lupa okeyy:)
Bertemu denganmu memanglah sebuah kebetulan, tapi rasaku tak pernah direncanakan sampai akhirnya berlabuh di hatimu. Namun tak kusangka ternyata mencintaimu serumit ini.
🐈🐈🐈
Sedari tadi bibirnya tak berhenti tersenyum. Rangga senang mengetahui kalau gadis yang selama ini ia cari memang lah Anes, dia juga senang ternyata gadis itu mengkhawatirkannya.
Tapi Rangga juga menyesal karena terlambat menyadari kalau selama ini tindakannya salah. Tanpa Rangga sadari, ia sudah membahayakan orang yang ia cintai.
Selama ini yang Rangga tahu hanya ciuman dari Anes yang bisa membuatnya kembali menjadi manusia, tapi dia tidak memikirkan dampak apa yang akan terjadi setelah melakukan itu.
Petunjuk dari kertas yang mamanya tinggalkan --yang seharusnya Rangga ketahui dari awal-- memberitahu kalau dia jangan bertindak gegabah sebelum masa kematian orang tuanya belum lama. Namun saat itu Rangga justru meninggalkan rumah, memilih untuk tinggal di kampung halaman Bi Ina.
Rangga juga tidak bisa menyalahkan Bi Ina sebab asisten rumah tangganya itu tidak tahu menahu tentang kesepakan yang majikannya itu lakukan dengan seseorang yang membuat mereka memiliki harta dan tahta, dan Rangga menjadi imbalannya.
"Rangga nggak marah, Rangga hanya kecewa," ucapnya saat membaca sepucuk surat yang berisi permintaan maaf ibunya yang ditinggalkan.
Miranda, nama ibunda Rangga. Wanita itu tidak bermaksud untuk mengorbankan putra semata wayangnya itu, hanya saja kala itu ia tidak punya pilihan untuk menyelamatkan Rangga saat kecil karena kondisi jantungnya yang tidak stabil yang berujung tidak bisa lama mengecap kehidupan. Menjadi miskin membuatnya tersiksa, Miranda tidak ingin kehilangan anaknya maka dari itu dia banting stir dari berobat ke dokter beralih berobat ke orang pintar.
Di samping itu dia juga meminta hidupnya tentram atau katakan lah pesugihan. Sungguh sebelumnya tidak pernah terbesit untuk melakukan hal dilarang itu, tapi Miranda juga tidak ingin anaknya nanti kesusahan. Miranda tidak bisa mengandalkan Ans -suaminya- yang kala itu hanya bisa bekerja serabutan.
Membayangkannya saja sudah membuat Miranda frustasi.
"Rangga nggak pernah minta buat hidup mewah, Ma." tapi sayangnya Miranda tidak pernah terpikirkan akan hal itu, yang ia tahu anaknya tidak boleh sengsara.
Sedari tadi Rangga terus saja berbicara seolah sedang berbincang dengan ibunya. Kertas lusuh di tangannya ini seakan menjadi perantara ia berkomunikasi dengan ibunya itu. Hanya ibunya yang menulis, Rangga tidak menemukan catatan dari ayahnya. Pun ia tidak terlalu dekat dengan bapaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mister Kucing [SUDAH TERBIT]
FantasyFOLLOW JUSEYEO! Anes itu tidak suka kucing, tapi rumahnya selalu didatangi hewan satu itu. "Ma, ada kucing!" teriak gadis itu nyaring. Suaranya menggelegar di penjuru rumah. "Dek, itu cuma kucing loh." Rika --mama Anes-- sudah jengah dengan anak sem...