41. A Hint

1.3K 219 20
                                    

Daripada melupakan masa lalu, bukankah lebih baik berdamai saja dengan masa lalu?Dengan begitu tidak akan ada lagi penyesalan yang selalu menghantui

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daripada melupakan masa lalu, bukankah lebih baik berdamai saja dengan masa lalu?
Dengan begitu tidak akan ada lagi penyesalan yang selalu menghantui

🐈🐈🐈

Anes berjalan tanpa alas kaki di atas rumput basah, sepertinya karena embun pagi hari atau bisa jadi sisa butiran air hujan, entahlah apapun itu yang jelas rumputnya masih terasa basah.

Mata Anes tak henti-henti menjelajah sekitarnya, tempatnya terlihat asing tapi terasa familiar juga. Anes merasa deja vu.

Rambutnya yang tergerai tersibak oleh angin, lalu sebuah suara dari arah belakang terdengar, kontan Anes berbalik dan mendapati seorang gadis kecil di sana tengah duduk tersungkur sembari memegangi lututnya yang terlihat terluka. Gadis kecil itu meringis kesakitan.

Baru saja Anes ingin melangkah mendekati anak itu. Namun, dari arah berlawanan suara lain terdengar. Anes menoleh dan mendapati anak laki-laki yang berumur sekitar 6 tahun berlari menuju anak perempuan itu. Anes pun berhenti melangkah dan memilih menyaksikan si anak laki-laki menolong si anak perempuan.

"Kamu nggak apa-apa?" tanya anak laki-laki itu saat sampai di depan anak perempuan yang menunduk menatap lukanya.

Tak lama kemudian dia mendongak menatap lawan bicaranya lalu menggeleng, memberi tanda kalau dia baik-baik saja.

Alis Anes tertaut, matanya memicing menatap anak perempuan itu. Itu bukannya Anes waktu kecil ya? apa dia salah lihat? tapi dia yakin kalau itu adalah dirinya.

Anes kembali melirik sekitarnya, lalu melirik kedua anak di depannya yang sedang berinteraksi.

Pohon besar itu, tempatnya dulu berteduh dan menenangkan diri di saat moodnya rusak karena lelah menghadapi anak-anak lain yang selalu mengolok-olok dirinya.

Lalu anak laki-laki itu, bukankah dia yang memberikan Anes coklat waktu itu?

Anes ingat betul wajah anak itu, tapi Anes tidak ingat kalau dia pernah jatuh dan ditolong oleh anak itu. Lalu, bagaimana dia bisa ada di sini sekarang? ataukah dia sedang bermimpi?

Sekarang Anes malah seperti melihat tayangan film dokumenter dirinya saja.

Anes mencubit dirinya sendiri dan memang tidak terasa sakit, itu artinya dia sedang mengalami lucid drime.

Sebenarnya Anes sudah tidak heran dengan fenomena ini, di mana dirinya sadar kalau dia sedang bermimpi. Anes sering seperti itu, biasanya kalau dia sedang tidak ingin mengingat masa lalunya atau saat dia kelelahan, mimpi aneh sering muncul dan Anes selalu sadar kalau dia tengah bermimpi. Aneh memang, tapi itu benar-benar terjadi dan Anes merasakannya sendiri.

Maka dari itu sambil menunggu dirinya tersadar, Anes memilih diam dan menonton kedua anak kecil di depannya itu. Dan sepertinya itu ingatannya yang terlupakan? soalnya Anes merasa familiar dengan kejadian itu tapi tak pernah ia ingat.

Mister Kucing [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang