21. Readers effect

1.9K 343 42
                                    

Mau nanya
Kalian kalo lagi baca cerita ini sambil dengerin musik apa? Buat menghidupkan cerita ini :v
Aku mau download, siapa tahu nyantol di telanga wkwk.

Mau nanyaKalian kalo lagi baca cerita ini sambil dengerin musik apa? Buat menghidupkan cerita ini :vAku mau download, siapa tahu nyantol di telanga wkwk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐈🐈🐈

Anes memasuki rumahnya, berjalan menaiki anak tangga perlahan, kakinya masih terasa nyeri. Rika juga tidak ada di rumah, pasti dia masih bekerja.

Sesampai di kamarnya gadis itu melepaskan tasnya dan menggantungkan tas itu di gantungan pintunya. Setelah itu mengambil handuk, tubuhnya sudah sangat lengket, Anes memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum nanti berkutat di depan layar laptop miliknya.

Melangkah memasuki kamar mandi lalu membuka semua pakaiannya di sana untuk kemudian mengguyur tubuhnya dengan air.

Selesai membersihkan tubuhnya, gadis itu mengganti baju, memakai celana pendek dan kaos tangan pendek. Baju santai seperti biasa, karena dirinya tidak pernah keluar rumah jadi hanya memakai pakaian seadanya, kalo tidur pun Anes biasa memakai pakaian seperti itu.

Anes mengambil laptop miliknya yang terletak di atas meja belajarnya, membawanya ke bawah. Dia akan menyelesaikan tulisannya yang sempat tertunda.

Kakinya melangkah menuruni anak tangga, melengos ke dapur terlebih dahulu untuk mengambil cemilan untuk mengganjal perutnya lalu berjalan menuju sofa di depan televisi. Duduk bersila di sana, membuka laptopnya, dan mulai berkutat dengan laptop.

Anes membuka platform tempatnya menuliskan sebuah cerita ataupun quotes dan curahan hatinya dengan jumlah redders-nya yang stuck di angka tiga ratus.

Kalau saja alasan Anes menulis hanya untuk kepopuleran atau hanya ingin di baca banyak orang, kucing tetangga berani jamin kalau sekarang Anes sudah berhenti menulis karena pembacanya yang sedikit dan stuck di situ saja. Saking berpengaruhnya pembaca terhadap penulis.

Tetapi Anes tidak sebodoh itu, dia menulis karena keinginannya, untuk menumpahkan segala yang ada di benaknya, karena dia juga tidak pernah membuka dirinya ke siapapun atau bercerita ke orang lain bahkan mamanya sendiri, jadi Anes menuangkannya ke dalam sebuah tulisan.

Tidak peduli seberapa banyak pembacanya, selama Anes senang, selama hatinya ingin menuangkan segala kegundahannya ke dalam tulisan, selama corona virus menyerang dunia, selama itu pula dia akan terus tetap menulis.

Anes membuka notifikasi ceritanya, melihat beberapa orang yang mengomentari hasil karyanya. Berbagai ragam komentar dari pembacanya, terkadang Anes juga suka membalas komentar mereka, seperti yang mengomentari tulisannya bagus dia balas dengan ucapan terimakasih.

Komentarnya pun tidak jauh-jauh dari situ, hanya berupa komentar minta next ceritanya dan ceritanya bagus, meski begitu Anes tetap bersyukur karena tulisannya masih ada yang membaca dan mereka bersedia berkomentar.

Notifikasi baru muncul, sepertinya dia pembaca baru pasalnya Anes baru melihat username itu di daftar pembacanya. Username-nya Shki26, dia berkomentar, lantas Anes membuka isi komentarnya.

[Shki26]
Semangat Nulisnya (;

Membaca komentar itu membuat Anes mengangkat setiap sudut bibirnya ke atas, baru kali ini ada komentar seperti itu, membaca komentar dua kata itu saja rasanya Anes mendapatkan energi besar untuknya menulis.

Dari notifikasi dia beralih ke fitur menulis, mulai mengetik kata-kata yang terlintas di benaknya.

Bertemu dengan mu adalah takdir,
Hadirmu membuat hidupku terasa indah bagaikan pelangi yang datang dikala hujan reda. Seandainya aku bisa bertahan di sisimu, aku ingin selalu menggenggam tanganmu.

Saat aku melangkah, tanganmu selalu setia menggenggam tanganku. Tersenyum indah bersamaku, melewati jalan menuju rumah kita bersama.

Posting.....

Tak lama Anes memposting tulisannya, notifikasi kembali muncul dan seseorang telah mengomentari tulisannya.

[Shki26]
Semoga itu terjadi...
Semangat menulisnya (;

Senyuman kembali terbit di wajah gadis itu, membaca komentar dari pembaca barunya itu membuat Anes merasa menemukan harapan baru.

Notifikasi lainnya seperti biasa hanya berkomentar ceritanya bagus, tapi komentar baru dari pembaca barunya itu yang membuat Anes semakin semangat untuk menulis.

"Jadi gini, ya, rasanya ada yang menyemangati," gumam Anes, senyumnya masih mengembang.

Anes berfikir sejenak, selama ini dia selalu mendapatkan semangat dari teman-temannya atau mamanya, tapi tidak pernah bahagia seperti ini. Apa karena dia hanya peduli dengan pembacanya, maksudnya selama ini 'kan Anes selalu menghindar dari orang lain, selalu menutup telinga kalo orang lain berkomentar terkecuali kepada pembaca ceritanya.

Mungkin, salah satu alasan komentar itu bisa berpengaruh terhadapnya karena dia bersedia terbuka dengan pembacanya? Kalau dirinya bersikap sama ke orang lain seperti ke pembacanya, apakah pengaruhnya akan lebih besar dari ini? Terkadang Anes juga merasa terlalu berlebihan selama ini karena selalu diam di depan teman-temannya, bersikap kaku seperti kanebo kering di depan mereka.

Sebenarnya mereka itu baik, selama tiga tahun bersama mereka Anes cukup tahu sikap-sikap dari teman-temannya itu. Selama ini Anes juga hanya menjadi seorang pengamat, jadi ... dia cukup tahu semua sikap teman-temannya.

Selama kurang tiga tahun ini pun teman-temannya selalu mencoba menerima Anes, mencoba agar gadis itu tidak kaku ketika bersama mereka.

Perkataan Bella waktu di sekolah pun membuat Anes berpikir kalo dia memang selalu kaku. Pada akhirnya Anes jadi merasa tidak enak sendiri.

Haruskah sekarang dia berbaur dengan mereka? Apakah mereka tidak sama dengan orang-orang di masa lalunya? Anes selalu menimang keputusannya, berpikir lama sampai-sampai dia tertidur.

Laptopnya masih menyala, tapi gadis itu malah tertidur di atas keyboard laptopnya. Memikirkan hal-hal seperti selalu membuatnya sakit kepala dan berujung tertidur.

🐈🐈🐈

Yuhuu double updet seneng gak?Biasa aja ya :v

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuhuu double updet seneng gak?
Biasa aja ya :v

Ayo dong ajak teman-temannya juga buat baca biar lapaknya makin rame huhu

Mister Kucing [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang