23 - She's smiled

47 10 1
                                    

Love is him

❝ Love is him ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




"Oh, kau sudah bangun?" Nakyung bersiap diri ketika tau temannya itu tampak terbangun, Heejin terbangun dengan muka lesu dan mata sembab. Putri Jeon Yu ini hanya mengangguk dan mengusap wajah nya. Surai coklat tua menutupi wajah sembab nya dipagi itu.

"Kau tak sekolah?" Dilihatnya Jam beker tepat di samping ranjang yang ia duduki sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Nakyung bertatap dengan menggelengkan kepala nya sebagai jawaban. 

"Tidak,aku tak mungkin meninggalkan mu sendirian"

"Cuci wajah mu ayo turun, aku sangat lapar. kau ingin apa?" Nakyung berjalan dengan menyeret pelan sendal tidur ,masih dengan piyama tidur nya hanya dengan mencuci wajah dipagi hari.

"Aku ingin pulang"

Seketika seretan kaki seorang Nakyung berhenti dan berbalik arah,ia mendecak "Aish, tidak." 

"Tapi aku ingin pulang" 

"Tidak Jeon Heejin. Aku tak ingin seorang Na Jaemin mengomeli ku hanya karena aku tak menjaga bidadari nya" Jelas Nakyung mulai duduk di tepi ranjang dan mengelus pundak Heejin yang sedikit menunduk. Lalu tersenyum,

"Aku tau.. ini benar-benar sulit. Heejin,ini hidup

"Segala nya akan sulit di hidup,jika mudah.. itu bukanlah hidup yang sebenarnya"

Heejin tak kuasa menahan air matanya, kembali pecah tangis dari sang Jeon. 

"Aku ingin meminta maaf pada eomma.. aku.. aku juga ingin bahagia, Nakyung a-aku seharusnya tak membenci eomma" sesegukan mulai terdengar darinya, entah apa yang bisa dilakukan Nayung saat itu selain memeluk nya.

DRRTT..

Ponsel yang terletak di sudut kasur tanpa suara. Kedua nya melirik,

"Oh ini" Nakyung mengambil ponsel Heejin dan memberikan itu setelah tau sosok yang menelfonnya adalah

NA JAEMIN

Ia menepuk pelan pundak Heejin "Baiklah, aku akan turun. menyiapkan sarapan,kau juga  ya"

Tak menghiraukan, Nakyung turun untuk  mencoba menyiapkan sesuatu.

"Selamat pagi.. Kau sudah bangun?" 

"Hmm.. yaa" Jawab nya purau

"Heejin? kau menangis lagi?"

"Tidak" Elak nya sedikit gugup

"Setelah jadwal sekolah usai, aku akan menjemputmu"

"Benarkah?" Mendengar kata pulang, ia bergidik menaikkan bahu entah apa yang ia nanti di rumah,bahkan Nakyung saja tak ingin temannya itu kebali untuk menghadapi penderitaan yang terlalu ditanggungi olehnya. 

Love is himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang