02 - Blazer

420 110 34
                                    

❝ Love is him ❞

❝ Love is him ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Kau sangat yakin?"

"Selalu kujawab iya, tapi ini aneh"
Heejin menggigit telunjuk nya dengan berpikir,

"Aneh?"

Ia masih menceritakan dengan Nakyung bagaimana perasaannya hari ini sejak pulang sekolah.
Mungkin berlebihan, tapi itulah yang dirasakan Heejin saat pulang sekolah.

"Fyuh—"

Menggosok kedua tangannya karena dingin, langit yang tadinya cerah saat menjalani jadwal sekolah berubah saat jadwal pulang, hujan lebat mengguyur tengah kota, dimana sekolah juga kawasan tengah kota.

Mau tak mau Heejin menunggu hujan reda. Tak meyakinkan bagi nya akan dijemput — appa.

"Kau lagi" Dengan tegak pinggang Jaemin baru singgah di pos gerbang sekolah, dimana Heejin juga berdiri disitu.

Ia sibuk menggosok tangannya kedinginan. Saat itu pikiran nya teralihkan karena dingin, hanya terdiam saat Jaemin datang disampingnya.

"O-oh,kau.." Jawabnya sedikit gugup,

"Sedingin itu?" Jaemin melihat Heejin mendekap diri karena dingin, perempuan itu tidak menggunakan blazer sekolah,

Sementara Jaemin menyadari itu.

"Ini" Menyodorkan blazer miliknya,

Heejin berhenti dengan aktivitas menghangatkan tangannya tadi,melihat diam Jaemin dengan tangan menyodorkan blazer untuknya.

"Kenapa? Ini." Meletakkan blazer nya dipundak Heejin, blazer nya menutupi tubuh ramping perempuan itu,

"Tak usah.." Heejin sedikit melepas bagian blazer yang menutupi pundak nya,

"Pakailah. Aku sudah terbiasa seperti ini"

"Ouh.. Terimakasih" Selanjutnya Heejin menggenggam kuat blazer itu. Bukan karena milik Jaemin, tapi sangat dingin. Dan blazer itu membuatnya sedikit hangat.

"Omong-omong, aku baru melihat mu.rasanya tak asing dari cara kau berjalan"

"Kau baru melihat ku?" Heejin menyambung,

Jaemin mengangguk, "Yahh.. Aku baru melihat mu,mungkin dulu aku pernah melihat mu, tapi jarang sekali"

"Kau benar, aku jarang keluar kelas.. Tapi aku selalu tau dengan mu" Senyum Heejin.

"Kau tau? Rasanya aku tak terkendali! Harusnya aku tak mengatakan itu, agar dia diam" Heejin bersemangat.

"Mungkin sudah waktunya kau memulai semua nya" Jawab Nakyung di telfon nya.

Love is himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang