20 - Cake

90 13 8
                                    

Love is him

❝ Love is him ❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.









"Sampai jumpa!"

Ia sampai dirumah nya tepat pukul 14.00 di jam yang tepat ketika pulang sekolah, "Menjadi pemboros tak buruk juga" Kekeh nya sembari melihat jam kulit berkait di tangan kiri nya.

Ingin cepat-cepat masuk kerumah di saat itu juga. Heejin membalik arah membuka pagar rumah yang terkunci, ternyata tak ada seorang pun dirumah nya. Ia pikir Jeon Yu akan pulang melihat nya sudah tiba dirumah, ternyata tidak.

Melihat halaman rumah yang rapi akan tata-an bunga, bercak air di tembok dindin rumah juga masih membekas dengan bunga dibawah nya semua di bersihkan oleh asisten rumah. Dan seperti biasa kembali pulang setelah membereskan rumah kediaman Jeon.

Begitu juga dengan seisi rumah, Pandangan Heejin sangat tenang kesana kemari melihat tak satupun barang di pagi hari tergeletak begitu saja.

"Baiklah, kupikir aku harus mengerjakan sesuatu" Gumam nya sibuk berpikir mencari hal yang akan dikerjakan, tak mungkin jika ia beristirahat. Dirinya akan pemalas kalau begitu,

Heejin meletakkan tas nya yang berisikan buku, sebenarnya tak guna di hari itu. Percuma saja membawa buku nyatanya ia bolos.

*baik, disini bukan karena kencan. Hanya saja waktu membiarkan Heejin bercerita pada Jaemin menjadikannya bolos -author.

Selesai dari kamar, ia juga sudah membuka luaran seragam nya seperti dasi, tali pinggang dan menggulung pergelangan baju nya sedikit keatas untuk mempermudah semua kegiatan nya.

Rambut yang tadinya terurai kebawah, kini sudah bersanggul kecil dipucuk kepala nya.

"Ah! Aku lapar" Rengut nya berjalan seperti anak kecil dengan loncatan serong kanan dan juga ke kiri, pada umumnya hanya anak kecil yang melakukan itu. Tapi juga pada Heejin, gadis genap sembilan belas tahun beberapa minggu lagi.

Ia bertekuk lutut sekarang dibawah meja dapur. "Hm..." Pikirnya elok melihat jenis tepung yang terbungkus rapi tinggal beberapa.

"Rasanya aku ingin strawberry cake"
Tujuannya terlontar. Ia lapar tanpa ingin memakan makanan berat dengan lauk dan nasi, namun ia rasa dengan strawberry cake saja sudah cukup.

Mulai mengacak keadaan dapur dengan mengeluarkan bahan-bahan untuk membuat cake. Heejin taktau ini berhasil apa tidak, "Gula? Apa perlu? Ini bahkan terlalu manis"

Kembali melihat buku panduan memasak yang diletak nya tepat didepan wadah dan bersender dengan beberapa bahan di belakang nya. Ia aduk serata mungkin bahan yang telah di satukannya menjadi adonan.

Love is himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang