❝ Love is him ❞
"Apa yang kau lihat?" Muncul dihadapan Heejin dengan mobil berhenti pelan tanpa suara didepan pagar kediaman keluarga Jeon, Jaemin melihat Heejin dari bangku setir mobil nya
Heejin menatap nya dengan aneh, "Kau membawa mobil?"
"Masuklah dulu"
Heejin berjalan kepintu mobil, bukannya membuka pintu mobil disamping bangku pengemudi, Ia hampir saja duduk dibangku belakang jika tak dicegat Jaemin.
"Disini.." Menepuk bangku samping, mengisyaratkan Heejin untuk duduk disamping nya.
"Harus?"
"Tentu."
Heejin menghirup pelan nafas nya dalam-dalam dan mengeluarkan nya sambil berjalan menuju pintu mobil untuk ia duduk di samping Jaemin tentunya.
"Tidur mu nyenyak?" Jaemin disela menyetir, bertanya melihat Heejin sesekali.
Heejin memangku beberapa buku paket pelajaran nya di didepan dada, sedikit memeluk itu. "Lumayan"
"Kenapa begitu?"
"Kebiasaan ku, terbangun di tengah-tengah saat tidur"
"Sekitar pukul?"
Jaemin lebih bertanya untuk semua nya.
"Pukul.. Em, mungkin pukul tiga pagi" Jawaban Heejin membuat Jaemin menganga sambil fokus melihat jalan persimpangan sekolah mereka.
"Kenapa?" Heejin melihat respon yang diberikan Jaemin padanya setelah mendengar aktivitas kebiasaannya saat tidur.
"Tidak.. Hanya saja, aku juga"
"Terbangun? Dini hari?"
"Pukul 3" Liriknya melihat Heejin, ia memarkirkan mobil di parkiran sekolah.
"Benarkah?" Heejin tetap menyambung pembicaraan mereka. Tau sudah sampai, ia berusaha meraih pengait septy belt yang melilit dari pundak kirinya,
"Biar aku" Melihat Heejin sedikit kesusahan,
Jaemin menundukkan pandangan nya untuk membuka Septy belt yang diraih Heejin, Heejin terpana dengan jarak diantara mereka. Ia melihat Jaemin lagi dari jarak dekat setelah rangkulan kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is him
Fiksi Penggemar"Roda tak jauh berputar dari tempatnya-memendam untuk memulai" ©lif-andbones agust,2020