❝Love is him❞
"Dimana dia?"
"Apa dia dikelas?"
"Atau dia sedang sibuk dengan wali kelas nya?"
Jaemin duduk gelisah—misuh— sejak tadi. Laki-laki berambut coklat itu sedang menunggu Heejin, lebih tepat nya melihat wajah gadis yang ia nanti untuk datang dari koridor luar kantin, dia memegang kata Heejin untuk datang hari ini setelah kesehatan nya membaik.
Begitu ia tunggu untuk mengajak nya pergi bersama di konser seni nanti di jam pulang sekolah.
Jaemin mengulum bibir bawah nya seraya berpikir dengan menatap jam tangan arloji di pergelangannya dengan berkerut kening.
Ia lihat menit waktu istirahat semakin menipis, artinya sebentar lagi akan kembali masuk di jadwal selanjutnya sebelum pulang."Kau tak mau ini? Aku saja yang memakannya kalau begitu" Acuh dengan sikap rusuh Jaemin menunggu Heejin sejak tadi, Jeno menarik cup ramyeon milik Jaemin yang dikacangi sang pemilik.
"Yak— aku lapar!" Merebut ramyeon milik nya dari Jeno yang hendak menyuap satu sumpit gulungan ramyeon
menyantap ramyeon yang tak di perdulikan itu,
'rugi '
"Lagipula kau menunggu apa? Menunggu itu mengembang menghisap seluruh kuah nya? Kan lebih baik untukku"
Jaemin memutar kedua bola mata nya memberi cibiran kesal dengan tatapan mata karena sedang men-slurup ramyeon
"Akw menggwou hwwjin"
"Apa?!"
"#&*".?¿!~ jin! "
"Selesai kan yang dimulut mu dulu!" Jeno meneriaki teman disebelah nya dengan kesal,
Apa yang dikatakan Jaemin tak jelas didengar nya dengan mulut berisi penuh dan berbicara seperti meracau tak jelas saat berhalusinasi dalam tidur.
Mirip sekali, pernah saat Jeno menginap dirumah Jaemin selama orangtua nya dinas keluar kota. Ditengah malam buta Jaemin meracau tak jelas dengan berhalusinasi di pukul tiga dini hari, membuat Jeno tak melupakan racauan temannya saat itu hingga sekarang.
Dan teringat pula ia mengalami itu lebih dari satu bulan karena jangka waktu Jeno menginap sekitar satu-dua bulan.
"Sudah, maaf-maaf" Cengegesan Jaemin sambil menaruh kembali sumpit di cup ramyeon, ia rasa melanjutkan makan nanti saja. Atau tidak lagi,
KAMU SEDANG MEMBACA
Love is him
Fiksi Penggemar"Roda tak jauh berputar dari tempatnya-memendam untuk memulai" ©lif-andbones agust,2020