47. Berhikmah

10.8K 1.3K 172
                                    

***

"Koper lo mana?" tanya Karin,ketika melihat Hava tidak membawa apa-apa ke kosannya.

Hava mencebikkan bibirnya. "Lo tahu kan gue kaya? Nanti di Surabaya tinggal beli baju sekalian tokonya,apa susahnya?"

Karina ikut memcebikkan bibirnya. "Alah! Palingan nanti lo pinjem kaosnya mas Idris,"

"Karin,gue di Surabaya juga punya rumah,dan kaos gue di sana masih banyak." jelasnya.

Karina mengangkat bahunya. "Oh,gue baru tau,"

Hava menatap kesal kepada Karina. "Anj-- lo sepupu gue bukan sih? Baku hantam yuk!"

Karina langsung berdiri dari duduknya setelah mendapat perkataan tak mengenakan dari Hava. "Lah kok ngamok?" ujarnya,dengan mata melotot.

Leo sedari tadi hanya menyaksikan dua bocah didepannya ini. Ia bahkan sampai hampir ketiduran,karena saking lamanya mereka berdebat.

Leo menggaruk-garuk lehernya yang digigit nyamuk. "Udah jam tiga nih,mau berangkat kapan? Lusa?"

Karin berkacak pinggang. "Mas juga!"

Leo tersentak sambil menunjuk dirinya sendiri. "Saya? Saya kenapa?"

Masalahnya Leo dari tadi hanya bersender di sofa tanpa mendengarkan apa yang menjadi topik perdebatan Hava dan Karina. Ia sibuk untuk mengontrol dirinya yang mengantuk,bahkan sudah tidur sebentar, sampai-sampai nyamuk yang menggigitnya sudah berperut buncit.

"Mas juga kenapa nggak bawa koper?"

"Tadi kan saya kesini tujuannya buat berangkat kerja bareng kamu,Kar. Makanya saya nggak bawa pakaian," ujar Leo.

Karina mengerjap-ngerjapkan matanya. "Iya juga,"

"Ck! Dih udah pikun," ejek Hava

"Bac--"

"Eh udah-udah!" Cegat Leo,sebelum perdebatan kembali terjadi.

"Kamu udah kemasi pakaian kamu kan,Kar? Ayo kita berangkat sekarang!" Lanjutnya.

Karina mengangguk,lalu menuju kamarnya untuk mengecek apakah ada barang yang lupa ia bawa.

Hava bangkit dari duduknya. "Pakai mobil siapa? Mobil gue habis bensin,"

"Katanya lo kaya? Kok beli bensin aja nggak mampu?" sindir Karin,dari kamarnya.

"Udah-udah. Kita pakai mobil saya aja." putus Leo,menengahi perdebatan yang hampir terjadi 'lagi'.

***

"Mas,nanti mampir ke rumah dosen aku ya?"

Mereka baru saja keluar dari gang tempat kost-an Karina beberapa menit yang lalu. Tentu saja, setelah terjadi perdebatan antara Hava dan Karina lagi. Kali ini masalahnya adalah tempat duduk.

Ya,akhirnya Karina duduk di kursi belakang,dan Hava duduk di kursi samping Leo.

"Ngapain? Mau ngumpulin tugas?" tanyanya.

Karina menggeleng. Ia tersenyum lebar sambil mengeluarkan sesuatu dari tasnya.

"Ini dia!" ujarnya semangat,seraya menunjukan 3 lembar kertas kecil didepan muka Leo. Tentu saja ia menyodorkannya dari belakang.

Leo mengernyitkan dahinya. Ia membaca tulisan di kertas tersebut sambil mencoba tetap fokus menyetir.
"Voucher makan?"

Karina mengangguk dengan gembira. "Iya mas! Aku kemarin menang kuis random dari dosen aku,trus aku dapat 3 voucher. Diskon empat puluh persen, seneng banget!"

Bos Leo Nyebelin! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang