50. Lamaran

13.3K 1.1K 120
                                    

***

Hari Minggu,adalah hari terbaik bagi Karin akhir-akhir ini.

Ya

Karena kemarin Hava secara tiba-tiba mengajaknya jalan-jalan.

Kemana?

Itu rahasia.

"Yuk gue udah siap!" teriak Karin gembira sambil menggandeng tangan Hava menuju mobil.

"Sabar dong,Cil!"

Hava menjuluki Karin dengan sebutan bocil. Karena akhir-akhir ini Karin sangatlah manja terhadapnya. Entah sebab apa.

"Kita mau kemana nih?" tanya Karin sangat-sangat excited.

"Rahasia. Ntar Lo tau sendiri."

"Kok gitu sih? Jangan-jangan,Lo mau sekap atau culik gue gitu ya?" tuduh Karin.

"CK! Jangan gampang negatif thinking,Kar. Nggak baik,"

Karin mengerucutkan bibirnya sebal. Tapi, tiba-tiba dia menyadari sesuatu yang sebelumnya belum pernah ia temui pada diri Hava.

"Va?"

"Hmm?" Jawab Hava.

"Va Lo jangan cepet gede dong!"

"Va Lo kok jadi kayak bapak-bapak sih?"

"Va lupain aja kalau gue pernah ngatain Lo tua!"

"Va jadi diri Lo yang dulu dong!"

Karina merengek seperti anak kecil yang minta dibelikan mainan.

Ia menggoyangkan lengan Hava yang sedang memegang setir mobil tersebut.

Tentu saja respon Hava sangat kelabakan. Ia tidak tau sebab kenapa Karin menjadi seperti itu.

"Va Lo kok gede duluan sih?"

"Udah stop! Apaan sih,Kar? Maksud lo apaan sih?" Hava menyingkirkan tangan Karin yang dengan erat memegangi lengannya.

Setelah menghembuskan nafasnya perlahan,Hava pun mencoba untuk berbicara baik-baik pada Karin.

"Sorry Kar. Nggak maksud ngebentak lo. Tapi Lo nya juga aneh sih. Gue jadi bingung."

"Bentar gue berhentiin mobil dulu,"

"Jadi apa maksud Lo? Kok tiba-tiba gitu?" Tanya Hava kepada wanita yang sedari tadi cemberut sambil menatap keluar kaca.

Karina kembali menghadap ke arah Hava. "Itu Va," ujar Karin menunjuk muka Hava.

"Apa,Kar? Muka gue muka bantal ya?Gue kemarin nglembur soalnya,"

Karina menggeleng.

"Itu Lo tumbuh kumis sama jenggot,wajah Lo semakin bapak-bapak. Dan dengan teganya Lo ninggalin gue jadi bapak-bapak gitu. Gue jadi sedih aja,sekarang di keluarga besar Kita yang masih bocil cuma gue aja,"

Bos Leo Nyebelin! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang