"Jangan lupa, besok kamu harus kerja. Jadi istri Leo harus kerja keras," ucap Leo tersenyum. Ia menepuk-nepuk pelan kepala Karin.
Karin menundukkan kepalanya,malu. "Iya."
"Besok habis kerja, ada jadwal nggak?" tanya Leo, seakan merasa tak bersalah t...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•mentahandiambildarigugel
Makasih
***
"Sah?"
"Sah!"
"Alhamdulillah, akhirnya."Ujar semua orang yang berada di ruangan tersebut.
Seperti tradisi semua orang,Leo mencium kening Karin,dilanjutkan Karin yang mencium tangan Leo.
"Alhamdulillah Bapak dan ibu sekalian,akhirnya Leo dan Karin sudah resmi menjadi suami istri. Mari,kita berdoa semoga rumah tangganya langgeng dan tidak ada masalah-masalah yang besar menimpa mereka. Berdoa,selesai!"
"Mulai,Pak,mulai!" sahut Mama Karin,yang tadinya nangis kejer menjadi kesal.
"Oh iya,maklum saya udah muda. Berdoa mulai!"
Mama Karin ingin menyahut lagi,tapi tak jadi, Karena terhalang oleh suaminya.
Bisa-bisa,nggak akan mulai nih acara doanya.
"Oke,acara selanjutnya sungkem dulu sama para tetua. Yakni orang tua kalian masing-masing,"
Pembawa acara mengarahkan sepasang pengantin tersebut untuk mendekat ke arah orang tua mereka untuk sungkem.
"Kamu jaga suami kamu agar nggak ada pelakor ya,nak. Kalau kiranya ada hama,kamu bisa minta bantuan mama,sama papa," mama Leo mengelus kepala Karin. Ia sedang memberi wejangan,dan tips-tips agar rumah tangga mereka tidak kedatangan hama pelakor.
"Selalu cek ponsel suami kamu. Atau,kalau ada hal mencurigakan langsung lapor sama papa. Papa selalu siap membantu," ujar mertua Karin tersebut.
Leo memutar matanya malas. "Nggak ada pa. Leo bakal tahan hama pelakor,anti khilaf,anti godaan,dan selalu jaga jarak."
