Silahkan berhalu punya pacar kayak Leo.
***
***
"Menurut kamu, bagaimana jika saya membuka restoran atau cafe lagi?"
Karin menggigit baksonya. Ia lalu,menagguk. "Boleh juga,"
Leo tersenyum. "Keren sih,nanti. Saya ngurusin cafe sekarang,kamu ngurusin restoran atau cafe yang baru."
"Nanti?"
"Iya. Nanti kalau kita udah menikah,hidup bahagia." ujar Leo santai,tanpa memikirkan Karina yang kini mulutnya kaku,sulit untuk mengunyah bakso. Gara-gara ucapan Leo tentunya.
"Kamu mau konsep seperti apa?" tanya Leo
Karin sulit mencerna ucapan Leo. "Konsep apa mas?"
"Konsep cafe baru. Kamu pasti mikir konsep resepsi pernikahan,ya?" tebak Leo,sambil terkekeh geli.
Karin mendelik. "Ih! Enggak!"
Leo terkekeh,sedangkan Karin menusuk-nusuk baksonya kesal dengan garpu.
"Kamu suka restoran atau cafe?" tanya Leo lagi.
"Menurut saya,mas. Kita langsung bangun restoran sama cafe aja. 2 lantai gitu,atau nggak 3 lantai," ujar Karin ngasal,yang tidak diduga-duga Leo menanggapinya dengan serius.
"Boleh. Ide bagus malahan. Saya akan segera rencanakan ini,lalu waktu kita nikah, restorannya sudah jadi," ujar Leo,lalu tersenyum.
Karina membuka mulutnya sedikit lebar. "Saya cuma bercanda,mas." ucap Karin lirih.
Leo mengangkat sebelah alisnya. "Nggak apa-apa beneran. Yang penting kamu nikahnya sama saya,"
Karin menggembungkan pipinya. "Kalau sama orang lain?"
Leo mengehentikan aktivitas makan baksonya. "Saya bakal ganggu hubungan kamu,lalu paksa kamu buat nikah sama saya,"
"Saya ke luar negeri aja," jawab Karin.
"Sama saya? Hidup di sana? Ide bagus,lebih tentram dan nggak ada yang ganggu," ujar Leo,lalu terkekeh.
Karina memcebikkan bibirnya. "Saya ke luar negeri sendiri,mau cari bule di sana."
Leo terkekeh,laku tersenyum. "Dimana ada Karin,disitu ada Leo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Leo Nyebelin! (Selesai)
Storie d'amore"Jangan lupa, besok kamu harus kerja. Jadi istri Leo harus kerja keras," ucap Leo tersenyum. Ia menepuk-nepuk pelan kepala Karin. Karin menundukkan kepalanya,malu. "Iya." "Besok habis kerja, ada jadwal nggak?" tanya Leo, seakan merasa tak bersalah t...