***
"Karin,saya mau bantuin bagian staff dekorasi dulu ya. Kamu mau tetap disini?"
"Kamu kesana dulu aja,kak. Habis ngerapiin ini baru saya nyusul," ujar Karin,tetap fokus merapikan meja-meja untuk para tamu nanti.
"Oke,tapi habis ini kamu bantuin nyusun dekorasi utamanya ya. Kalau nggak,pak Leo bakal protes sama saya," ujar Lilis,diakhiri dengan kekehan.
Karina ikut tertawa kecil. "Haha,siap kak!"
Hari ini hari melelahkan bagi Karina. Bagaimana tidak? Seharian ini dia sibuk mengurus event yang diadakan beberapa jam lagi.
Sialnya lagi,para staff dari pihak pak Burhan ditugaskan mengurus keperluan acara diluar,sedangkan ia ditugaskan mengurus dekorasi utamanya didalam cafe.
Hmmm,tau gini dia bakalan ajukan Mbak Eva buat ngurus dekorasi utamanya. Kan Karina nggak jadi repot sendiri.
Sedangkan Eva sendiri,ia mengurus bagian hiasan cafe yang dibeli dari Mbak Jihan,dan ternyata baru datang tadi pagi,dikarenakan ada sejumlah barang yang cacat,jadilah barang dikembalikan lagi.
Karin bersyukur sih. Seenggaknya dia nggak perlu dadakan menghias cafe. Untung saja itu tugas mbak Eva.
Karin menepuk-nepuk bajunya yang kotor terkena debu. Entahlah,padahal tempat ini selalu dibersihkan. Tidak tau darimana debu ini berasal.
Setalah itu, Karin langsung pergi menuju panggung utama untuk mendekor ulang sebagian panggung,sesuai dengan permintaan Leo dan Pak Burhan.
"Ck! Bunganya mana sih?" ujar Karin kesal,saat dia tak menemukan bunga di kardus yang tadi pagi sudah ia siapkan.
"Kak Lis!" teriak Karina,memanggil Lilis yang sedang terlihat membantu para staff lainnya.
Lilis menengok kearah Karin. "Apa Karin? Kamu sudah selesai?"
"Belum kak. Kamu tau bunga yang tadi ada di kardus ini,nggak?"
Lilis menaikkan sebelah alisnya. "Oh,kayaknya tadi pak Leo yang bawa deh."
"Pak Leo? Dia udah sampai?" tanya Karin. Pasalnya,ia berkata kalau mau datang jam 10-an. Tapi ini masih sekitar jam 9,kok sudah datang?
"Udah. Kamu nggak tau?"
Karin menggelengkan kepalanya. "Nggak,kak. Yaudah,saya mau ke ruangan Pak Leo dulu," pamit Karin,lalu menuju ruangan Leo.
Karin mengetuk pintu ruangan Leo beberapa kali,namun belum juga ada jawaban dari dalam. Karin merasa seperti orang bodoh sekarang. Linglung sendiri sambil menggebrak-gebrak pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bos Leo Nyebelin! (Selesai)
Romance"Jangan lupa, besok kamu harus kerja. Jadi istri Leo harus kerja keras," ucap Leo tersenyum. Ia menepuk-nepuk pelan kepala Karin. Karin menundukkan kepalanya,malu. "Iya." "Besok habis kerja, ada jadwal nggak?" tanya Leo, seakan merasa tak bersalah t...