26. Misi

23.9K 2.2K 64
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Otak lo dimana,astaga! Perasaan mama papa lo nggak ruwet kayak lo, deh. Nurun siapa sih,lo?"

Leo mengacak-acak rambutnya frustasi. Beberapa menit setelah Karina pamit pergi dari kantor,Leo langsung berinisiatif untuk pergi ke rumah seseorang. Dirinya perlu menumpahkan keluh kesahnya hari ini.

"Kemarin aja lo udah kecolongan. Trus elo nya main jalan sama cewek gila harta itu. Gimana mau sukses pdkt,bambang?!"

Leo hanya bisa pasrah dinasehati sepupunya itu. Memang benar dirinya salah.

"Gue jalan sama dia itu kemauan kakek,asal lo tau," bantah Leo.

Dahlia menghembuskan nafasnya. "Elo nya kalau ada otak,itu dipake. Ngomong baik-baik sama kakek,apa susahnya,sih?"

"Lo tau sendiri kan,sifat dia kayak apa? Gue nggak bisa nolak!" jawab Leo.

Dahlia nampak berpikir. "Heh,yo!"

Leo beralih menatap Dahlia. "Apa?"

Dahlia berjalan mendekati Leo. "Gue ada rencana. Gue yakin ini Pasti berhasil,"

Leo mengernyitkan dahinya. "Jangan aneh-aneh ya! Gue tampol lo nanti!"

"Santai. Ini juga demi kepentingan gue," ujar Dahlia,lalu membisikkan sesuatu kepada Leo.

"S-serius lo? Gue harus gitu?"

***

"Ada apa,pak? Padahal saya masih mikirin konsep cafe, tadi."

Karina meletakkan tas nya di sofa ruangan Leo. "Kamu nggak kuliah kan,hari ini?" tanya Leo.

"Nggak,Pak. Kenapa emangnya?"

Leo kembali duduk di kursinya. "Saya mau minta tolong kamu,Kar,"

Karina mengernyitkan dahinya. "Minta tolong apa?"

"Sesuatu."

"Sesuatu?"

***

Siang ini, sehabis dari kantor Leo,Karina pergi ke suatu restoran ternama ditempatnya.

Ia sedang menjalankan rencana yang Leo beritahu tadi pagi.

Karin menghela nafasnya beberapa kali,untuk menghilangkan rasa gugupnya.

Karin berjalan menuju ruangan dengan dinding kaca,yang biasanya disewa khusus para pasangan yang ingin berkencan.

Bos Leo Nyebelin! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang