14. Best Karina

30.3K 2.6K 121
                                    

WELCOME!!

WELCOME!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

"Mas bos mau dibuatin minum?"
Odi yang sedang membersihkan piring-piring kotor di meja bekas pelanggan,melihat wajah lelah bosnya.

Leo duduk di salah satu bangku lalu memainkan wadah tisu. Cafenya telah tutup beberapa menit yang lalu,sehingga Leo bisa sedikit bersantai.

"Nggak perlu,Di. Cuma sedikit masalah," ujarnya.

Odi menganggukan kepalanya. "Oke,kalau begitu saya ke belakang dulu,ya,"

"Iya,kamu habis ini juga boleh pulang,Di. Jangan lupa,besok cafe ini hanya buka jam 5 sore sampai jam 10 malam saja."

"Iya,siyap,Mas bos!"

Leo mengusap kasar wajahnya,setelah kepergian Odi.

Setelah ini,dia akan pergi ke gedung tempat dimana sepupunya akan menikah, besok. Dan tentunya,bersama Karin.

Leo butuh waktu untuk merenung. Tidak tau kenapa,ini adalah kebiasaannya ketika sedang dilanda banyak masalah.

Setelah 5 menit merenungkan diri,ia pun bergegas menjemputnya Karin,dan langsung tancap gas menuju gedung pernikahan Lina.

***

"Karin,maafin aku ya? Aku tau kamu kecewa berat sama aku. Aku tau kamu benci sama aku. Tapi,kamu harus tau,kejadian ini kecelakaan,dan aku nggak tau harus ngapain waktu itu,"

Karin menepis tangan Edo yang ada dipundaknya. Emosi yang selama ini sudah mulai reda,kini dipancing kembali oleh mantan pacarnya dan sekaligus calon suami sahabatnya.

"Udah lah,terima aja nasib lo. Emang kita nggak berjodoh." ujar Karin dingin.

"Karin aku minta maaf. Maafin aku," ucap Edo dengan nada penyesalan.

"Gue nggak tau udah maafin lo atau belum. Tapi,gue minta lo buat jaga si Lina dan bayinya. Gue mau lo dan Lina bertanggungjawab atas kesalahan besar,yang udah lo dan Lina perbuat. Itu aja!"

"Tapi,aku nggak cinta sama Lina,Kar. Sebenarnya,aku nggak mau nikah sama dia,tapi karena bayi sialan itu aku harus tanggung jawab," teriak Edo frustrasi.

Nafas Karin mulai tak teratur,ia mulai terbawa emosi kesekian kalinya. Terpaksa nikah katanya? Bayi sialan? Hei,itu bayi dia sendiri dibilang sialan?

"Gue tegasin lagi ya, Edo. Lina itu anak baik-baik,dan gue kenal dia banget. Dia nggak pernah ada main sama cowok sampai seintim itu. Kecuali sama lo,lo doang!" Karin mengucapkan kalimat tersebut sambil menunjuk-nunjuk Edo dengan jarinya.

"Iya,aku pernah main sama dia,tapi bisa aja,kan? Bisa aja bayi itu milik orang lain dan bukan aku ayahnya?"

"Gini aja. Lo mau ngomong apa sih, sebenarnya? Kok sok-sokan mau ngejelasin kayak gini?" Tanya Karin,yang tak paham akan alur pikiran Edo.

Bos Leo Nyebelin! (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang