1. MENOLAK LUPA.

2.3K 131 101
                                    

'Sampai jumpa lagi' sebagai orang asing dan tak saling mengenal. -Iva

•••

1. MENOLAK LUPA.

"Belajar yang serius, biar cepat pulang"

Hening. Tak ada jawaban dari gadis manis yang didepannya ini.

"Jangan sedih. Aku disini pasti nungguin kamu. Aku bisa nyusul kesana nanti kalo rindu," sambung Ravi.

Iva menghela nafas. "Kamu serius mau nyusul aku?" dibalas anggukan oleh Ravi.

"Yaudah awas ya kamu macem-macem, ganjen sama cewek lain. Aku cincang kamu!" omel Iva sambil mencubit pinggang Ravi. "Aku berangkat dulu, selalu telfon aku ya! Sampai jumpa lagi." sambung Iva.

"Siap bos! Jaga diri kamu baik-baik ya, hati-hati." Ravi melepaskan pelukannya dengan Iva.

Melihat punggung Iva yang semakin menjauh membuat Ravi sedikit takut, seperti ada sesuatu yang mengganjal dihatinya.

"Dia akan kembali. Jangan pernah mengecewakannya, jaga dirimu nak." Kiara---Mama Iva---menepuk pelan bahu Ravi dan berlalu.

"Sekali saja kamu mengecewakan dia, maka tinggalkan dia," Yesa---Papa Iva---menatap Ravi sebentar. "Atau saya yang akan membawanya pergi jauh sampai kamu tidak bisa bertemu dengan dia selamanya."

Yesa tersenyum kepada Ravi dan berlalu ke parkiran.

Ravi berjalan ke parkiran bandara menuju mobilnya. Apa bisa ia menjalani hidupnya tanpa Iva?

Tanpa sadar dari arah samping mobil melesat kencang dan..

brakk

Flashback off.

"RAVI!" Wanita itu tersadar dari lamunan nya. Ia tersenyum miris mengingat kejadian 2 tahun lalu.

"Miss you so bad." lirihnya, lalu meneguk kopinya yang mulai dingin.

Pembohong. Satu kata terlintas dalam otak Iva.

Iva tau Ravi kehilangan ingatan nya bahkan sudah bertunangan dengan gadis lain. Orang tua nya menyembunyikan fakta itu darinya, demi dirinya.

"Aku kembali."

Iva sudah selesai dengan pertukaran pelajar 1 yang lalu, tapi ia tidak langsung kembali. Dengan kejeniusannya, ia sudah lulus kuliah di usianya yang menginjak 17 tahun. Ia harus segera menyelesaikan masalahnya.

~ Z ~

Seorang lelaki berjas hitam jalan di lobby perusahaan dengan punggung tegap dan mata elang nya.

Ia masih duduk dibangku kelas 3 SMA tapi sudah menjadi CEO diperusahaan sang ayah.

Ia berjalan dengan wajah datarnya menuju ruangan nya, dari jauh tampak ruangannya sedikit terbuka.

Sial, siapa yang sudah berani memasuki ruangannya tanpa izin darinya.

"Siapa yang masuk ke ruangan saya?" tanyanya kepada sekretarisnya yang sedang sarapan di meja kerjanya.

"Au selamat pagi bos, itu ada seorang wanita kat---" ucapnya terpotong karna sang bos berlalu begitu saja masuk ke ruangannya.

"Sepagi ini sudah dikantor gue?" ucap lelaki itu.

"Kamu ya Vi gak lucu tau! Kemana semalaman? Aku khawatir Vi." ucap wanita itu yang tak lain adalah Zea.

"Maaf, gue sibuk." Ravi duduk di kursinya memeriksa dokumen.

"Kan hari ini libur, tugas apa sih Vi?"

"Kantor."

Zea mendengus kesal. "Minggu lalu kita diundang ke acara Tn. Fellix kamu gak lupa juga kan?" tanya Zea.

"Hm."

"Kulkas!" Ravi hanya diam acuh mendengar ocehan Zea.

~ Z ~

"IVA!! Mau sampai kapan lo didepan laptop?" tanya Aliza.

Iva berdecak. "Sebentar lagi Za, ini hampir selesai," ucapnya tanpa beralih dari laptopnya.

"Ck. Sebentar lagi? Dari jam 10 tadi lo bilang sebentar lagi, ini udah jam 12 IVA!! Lo harus istirahat."

"Yaudah lo aja istirahat."

"Tidur atau gue banting tu laptop?"

"Ck. Bawel banget lo." Iva membereskan mejanya.

"Nah gitu dong."

Iva masuk ke kamarnya, ia tidak tidur ada sesuatu yang harus ia selesai kan esok. Ia mengambil ponselnya dan menelfon seseorang.

"Halo"

"Halo bos"

"Kumpul sekarang. Penting." perintah Iva kepada seseorang ditelfon dan memutuskan panggilan nya sepihak.

Ia mengganti pakaiannya dengan serba hitam, tak lupa topeng separuh wajah. Ia meninggalkan secarik surat dimeja kerja nya. Lalu keluar dengan mobil sport hitam nya.

* * *

Tbc.

Tertanda,

(Salsabilarzkaa)

ZHIVANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang