24. PENGKHIANAT.

777 49 7
                                    

Suara keributan dari luar mengusik ketenangan gadis cantik yang masih setia dengan kasur king size nya. Ia menutup telinga nya kuat.

"Ish! Kenapa sepagi ini mereka udah ribut, tumben banget lagi pada di markas semua," gumam Iva lalu bangkit dari kasurnya.

Ia melangkah gontai menuju kamar mandi dan bersiap untuk turun ke bawah. Setelah menghabiskan beberapa menit Iva turun kebawah.

Semua tengah berkumpul di ruang tamu, markas ini cukup besar karena hampir mirip dengan mansion dan itu semua dibeli oleh Alexander, kakek Iva.

"Wih pagi tuan putri," sapa Fano yang menyadari keberadaan Iva.

"Tumben anjing lo semua di markas buat ribut lagi," ucap Leo yang baru saja datang.

Iva hanya menatap teman-temannya satu persatu tanpa senyum atau sapaan.

"Va? Lo sehat kan? Serem banget njir mukak lo." Kali ini Kirana ikut nimbrung.

"Zoya, Alesya?" tanya Iva tiba-tiba.

"Mereka lagi keluar tuh tadi gatau kemana setelah paman Anto bilang lo suruh kita semua kumpul hari ini," jelas Zidan.

Iva mengangguk singkat dan tersenyum tipis yang tidak dapat dilihat oleh orang.

"Oke, sambil menunggu yang lain gue mau sampai kan sesuatu dan juga gue punya tamu spesial untuk misi kali ini," ucap Iva santai sambil menyesap teh yang di sediakan di meja.

Semua orang yang ada di ruangan itu sontak duduk untuk mendengar apa yang akan dibahas oleh Iva hari ini.

"Jangan bilang Archelia Group bangkrut karena lo?" tanya Fano membuka suara.

"Hanya sebuah karma," ucap Iva sambil tersenyum kearah Fano yang berhasil membuat bulu kuduk nya berdiri.

"Gue yakin kalian ketinggalan berita penting, kecuali someone of us," ucap Iva melirik kearah Zoya dan Alesya yang baru saja tiba.

"Hah? Sumpah gue gak ngerti sama kode-kodean lo Va," ucap Kirana.

Leo melempar remote tv kepada Iva dan ditangkap sempurna oleh nya. Ia menyalakan layar tv, semua orang terkejut kecuali Iva dan Leo. Mereka melihat bagaimana Ravi dan keluarga nya di sandera oleh Zea.

"Crazy girl," gumam Fano.

"Gak waras tuh cewek," tambah Kirana.

"Jadi apa rencana lo kali ini, Va?" tanya Zoya.

Iva tersenyum singkat. "Easy, rencana yang mudah ditebak."

"Mudah di tebak tapi mematikan, right?" ucap Alesya.

Iva memetik jarinya sambil menunjuk Alesya. "Lo emang tau kelebihan gue," ucapnya tersenyum kearah Alesya. Melihat Iva banyak tersenyum hari membuat mereka sedikit merinding.

"I know who you are, bestie?" ucap Alesya membalas senyuman Iva.

Iva mengangguk singkat. "Okey, sebelum masuk ke rencana ada something yang harus gue beritahu."

Leo mengode para maid untuk memberikan majalah kepada teman-teman nya.

Zhivanna Lezira Malfoy dan Leonardo Malfoy, penerus keluarga terpandang dan pemegang saham tertinggi tersebut setelah berpuluh tahun akhirnya tampil di media dan mengadakan konferensi pers. Berikut beberapa foto cantik dan tampan nya cucu dari Alexander Malfoy.

Berbagai macam ekspresi yang bisa Iva lihat dari wajah teman-teman nya

"Kir, ini mimpi kan?" ucap Fano.

"Gatau anjir, otak gue berhenti bekerja rasanya."

"Anjir jadi selama nih Leo--" ucapan Fano terpotong karena teriakan seseorang yang baru saja masuk dengan paksaan.

"Lepas anjir!"

"Ini gue mau dibawa kemana lagi, ah jangan jual ginjal gue kalau mau jual bagi dua ye," ucap Jordan sambil memberontak.

"Wih ramai," ucap Geri yang memijit tangannya karena ditarik oleh bodyguard siapa entahlah dia pun tidak tau.

"Party gak ngajak-ngajak bro!" ucap Jordan sambil menepuk pundak Fano pelan.

"Otak lo party, sini gue jual ginjal lo."

"Karena semua udah ngumpul lebih baik kita sarapan dulu pada belum sarapan kan? Sebelumnya sorry gue bawa paksa kalian bertiga," ucap Iva kepada Kenzo, Jordan, dan Geri.

"Gue lihat Zea kearah hutan, gue yakin pasti dia tau tentang Ravi dan orang tua nya," alih Kenzo membuat semua orang mengalihkan perhatian ke Kenzo.

"Soalnya beberapa hari yang lalu Ravi sempat cerita kalau Zea minta percepat pernikahan nya dan ditolak keluarga Ravi."

Semua orang menyimaknya. Iva memecahkan keheningan tersebut.

"Mari," ajak Iva ke ruang makan guna mengalihkan pernyataan Kenzo yang membuat semua orang disana bingung, bagaimana Kenzo bisa tau keberadaan Zea.

~ Z ~

Seorang gadis membuka pintu coklat tua yang ada didepannya. Ia bisa melihat tiga orang yang mengenaskan di ikat di sebuah kursi dengan mulut yang di bekap dengan kain.

Ia tersenyum manis melihat ketiga orang tersebut, mendekat kearah pria yang lebih muda dan memeluknya erat.

"Apakah tangan mu sakit, sayang?" tanyanya yang hanya dibalas dengan tatapan sinis.

"Huh! Coba saja Iva gak buat mama gue kecelakaan dan perusahaan bangkrut, gue gak akan mau ngelakuin semua ini. Lo juga Vi! Kenapa gak terima ajakan gue untuk nikah sih."

Gadis itu duduk di sebuah sofa tunggal yang ada di ruangan tersebut setelah melepaskan kain yang di mulut Ravi.

"Dendam gue gak ada habisnya ke Iva. Apapun gue lakukan untuk menjatuhkan Iva, baik kematian sekalipun."

"Gue pastikan lo gak bakal bisa nyentuh Iva sedikitpun, Zeana Archelia!" ucap Ravi pelan tenaga nya begitu lemah untuk saat ini.

Tawa nyaring Zea menggema di ruangan itu. "Sejak awal gue udah yakin ingatan lo udah kembali, Ravindra Lorenzo."

"Sayang sekali, lo gak bisa menikmati hari-hari lo lagi dengan Iva setelah bertahun-tahun. Dan ya, gue pastikan Iva mati di tangan gue," ucap Zea.

Zea mendekat kearah orang tua Ravi, ia menggenggam dagu Maudy kuat.

"Om Arga, Tante Maudy, lihat anak bodoh kalian itu masih mencintai gadis yang membuat kalian seperti sekarang."

"Lepasin tangan kotor lo dari nyokap gue, anjing!"

Zea melepaskan cengkraman nya kasar, bener dugaan Maudy selama ini Zea bukanlah gadis baik-baik.

"Sepupu tersayang gue kemana ya jam segini belum ngasih kabar," ucap Zea sambil melirik jam tangannya. Ravi mengerutkan keningnya bingung siapa yang dimaksud Zea.

Suara ketukan pintu terdengar, seorang pria bertubuh besar mendekat. "Maaf mengganggu nona, tapi dia sudah menunggu anda di ruangan nya."

"Baiklah, sepertinya sepupu gue gak sabar mau membocorkan rencana Iva untuk bebasin lo haha."

Zea mendekat dan kembali mengikat mulut Ravi dengan kain. "Pasti lo penasaran banget siapa pengkhianat di circle Iva kan? keep calm, si bodoh itu akan membuka kedoknya sendiri."

* * *

Tbc..

Tertanda     

Salsabilarzkaa

ZHIVANNA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang