Rumah Sakit

797 98 1
                                    


Ting nong

Suara bel rumah berbunyi mengusik perbincangan Jisoo dan Jin kekasihnya,jangan lupakan juga Namjoon yang masih setia menemani mereka agar tidak saling bermesraan.Karena nanti dia iri.

Jisoo bangkit dari sofa ruang tamunya menuju pintu.Setelah dibuka,muncul Doyoung yang ambruk di tempat seketika.Jisoo menjerit.

"Doyoung!!"Jisoo memeluk tubuh Doyoung yang panas.Sesekali pemuda itu merintih menahan sakit pada perutnya.

Jin dan Namjoon menghampiri.Mereka langsung melihat Doyoung tak sadarkan diri.

"Jin,ki-kita ke rumah sakit sekarang!" ucap Jisoo terbata bata.Jin dengan sigap meraih Jisoo ke pelukannya,sementara Namjoon berusaha memeriksa Doyoung.

"Jisoo bener.Mending kita bawa Doyoung ke rumah sakit." setelah dikonfirmasi oleh calon dokter (Namjoon kuliah di fakultas Kedokteran),mereka pun membawa Doyoung ke rumah sakit terdekat.

Sedari tadi Jisoo duduk dengan gelisah.Jin berusaha untuk menenangkannya dengan cara memegang tangan gadisnya itu.

"Sayang,kamu tenang dulu.Aku yakin Doyoung baik baik aja." Jin mengecup punggung tangan Jisoo.

"Iya,Do-Doyoung pasti baik baik aja." gadis itu memeluk tubuh atletis Jin.

Tiba tiba keluarlah seorang dokter dari ruangan Doyoung. Di belakangnya Namjoon terlihat menutup pintu.

"Keluarga dari pasien bernama Kim Doyoung?" tanya dokter tersebut.

Jisoo bangkit dari duduknya.
"Ya,dok.Saya kakaknya."

"Ah ya nyonya Kim,kondisi Doyoung tidak terlalu parah.Ususnya hanya sedikit kram dan suhu badan panas.Saya hanya menyarankan agar Doyoung dirawat inap selama beberapa hari." Jisoo mengangguk seraya mengucapkan terima kasih kepada dokter itu.

"Kamu udah beritahu mama sama papa belum?"Jin bertanya.

Jisoo menggeleng.Pikirannya saat ini sedang kalang kabut,belum sempat memberi kabar pada orang tuanya kalau Doyoung dirawat.

"Yaudah,sini mana hp kamu.Biar aku aja yang bilang." Jin menawarkan dengan lembut.Jisoo menyerahkan ponselnya.Ia sangat beruntung bisa memiliki Jin,lelaki yang lembut,dewasa dan sangat bertanggung jawab.

Setelah Jin selesai memberi kabar,mereka masuk ke ruang inap Doyoung yang sebelumnya sudah dipindahkan ke ruang VVIP.Jisoo sendiri yang memilih itu,ia tidak ingin meninggalkan Doyoung sendirian di rumah sakit.

"Sayang,aku mau pulang dulu buat bawain barang Doyoung.Kamu bisa minta tolong sama Namjoon gak buat tungguin Doyoung dulu sebentar?" pinta Jisoo.

Jin mengangguk lalu menelpon Namjoon yang lagi pergi ke kafetaria rumah sakit.

Hanya perlu setengah jam mereka pulang ke rumah.Jisoo agak malu merepotkan Jin terus.

"Jin,kamu mau pulang kapan?Ini udah malem." ucapnya seraya membereskan barang miliknya dan Doyoung.
"Aku mau nemenin kamu aja disini.Gapapa kan?" jawaban Jin membuat Jisoo terlonjak kaget.Kalau pacarnya itu tidak mau pulang,nanti tidurnya dimana?
"Kamu yakin yang?Nanti kamu tidur dimana?" Jisoo mendekati Jin yang duduk di kursi tamu ruangan VVIP.

"Aku di sofa aja sayang,lagian ranjang buat penunggu kan cuma satu.Atau kamu mau kita tidur bersama satu ranjang,hmm?"tanya Jin dengan nada menggoda.Pipi Jisoo terasa panas.
"Ihh modusnya kamu itu yaa...Yaudah aku gabakal maksa kamu buat pulang."
"Beneran gak mau tidur bareng?"
Jisoo merotasikan matanya.
"Gak." jawabnya pendek dengan muka datar.
"Jangan boong yang,aku tau kok kamu mau.Cuma gengsi aja kan?" rupanya lelaki bermarga Kim itu masih berusaha menggempurnya.
"Gak mau Jin.."
"Beneran hmm??"
"IYA GAK MAU KECUALI KAMU HALALIN AKU DULU!" kan Jisoo jadi ngegas.Jin hanya ketawa ketiwi tanpa dosa.Padahal dia cuma becanda.
"Ututuu...ayangnya Jin jangan ngambek dong,aku kan cuma becanda sayang." kata Jin sambil mencubit pipi Jisoo gemas.

"Udah ah becandanya,kita makan dulu yuk." Jin membuka bungkus makanan yang dibeli Namjoon tadi.Jangan tanyakan kemana pemuda itu pergi,tentu saja sudah pulang.Katanya tidak ingin mengganggu pasangan yang sibuk dimabuk asmara.Dengan senang hati Jin mempersilakan nya pergi.Lumayan kan bisa simulasi rumah tangga dengan Jisoo:)

"Sayang makannya pelan pelan.." tegur Jin melihat Jisoo yang makan dengan cepat,sampai sampai cipratan saus masih menempel di bibir mungil pacarnya.
"Iya,abisnya aku lapar banget." Jisoo meminum  coklat hangatnya,yang masih ditatap intens oleh Jin.
"Yang?"
"Apa?" Jisoo menoleh.
"Itu di bibir kamu.." Jin menunjuk bibirnya sendiri.
Jisoo mencoba mengikuti arah petunjuk Jin.
"Bukan disitu sayang.." Jin mengoreksi.
"Yaudah biarin aja,nanti juga ilang sendiri."
Jisoo malah mempoutkan bibirnya,oh Jin tidak kuat melihat kegemasan itu!

"Biar aku yang bersihin itu.."Jin mendekat.

" Maksud ka-"

Jisoo tak sempat bicara karena bibirnya langsung dibungkam ciuman lembut dari Jin.Beberapa menit kemudian mereka berhenti untuk mengambil nafas.

Wajah Jisoo memerah dan sang pelaku hanya tertawa renyah.

"Kamu apa apaan sih!Aku kan lagi makan" kata Jisoo cemberut.

"Aku juga ikut makan kok barusan."

"Hah?"

"Bibir kamu awalnya pedes tapi kelamaan jadi manis,itu nambah rasa yang unik." ucap Jin tak berdosa.

Satu detik.

Dua detik.

"KIM SEOKJIN!!MALAM INI KAMU TIDUR DI LUARR!!"






















Maaf ya,Yuna gak terlalu pandai buat adegan romantis:(

Vote dan komen jangan kendor:*

YunaYuniar


STEP SISTER! | DoyoungxJisoo (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang