-----------------------------------------------------------Yuk, sebelum membaca jangan lupa follow bagi yang belum, jangan lupa juga untuk memberikan vote dan komentarnya. Terimakasih
-----------------------------------------------------------
• E N J O Y •
Kini lupakan sejenak pasal si setan yang selalu mengusik ketenangan keluarga kecil ini. Kali ini fokus pada Haneul yang pagi-pagi sekali sudah bangun untuk mengerjakan pekerjaan rumah. Seraya menunggu pakaian yang sedang dikeringkan, wanita itu sibuk meracik semua bahan masakan untuk sarapan suaminya yang masih tidur.
Haneul mati-matian menahan rasa mual karena aroma dari beberapa bahan masakan yang ia pakai. Sudah tiga kali dia ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya yang serasa diaduk-aduk. Tapi tetap saja yang keluar hanyalah cairan bening kental.
Sembari menunggu masakan terakhirnya matang, Haneul beralih untuk menjemur pakaiannya begitu mesin pengering berhenti. Ia memasukkan pakaian bersih ke keranjang dan membawanya ke halaman belakang.
Haneul bergerak perlahan, menjemur semua pakaian meski pinggangnya semakin terasa sakit. Dulu ini adalah pekerjaan ringan, tapi sekarang tidak, ia mudah lelah dan mulai sering merasakan sakit di bagian pinggang.
Setelah selesai Haneul kembali kepada masakannya yang sudah matang. Ia menuangkannya dengan hati-hati lalu menyiapkannya.
"Hah ...." Haneul duduk lalu memijat sendiri pinggangnya yang masih sedikit sakit dan ia berhenti begitu mendengar suara langkah kaki yang mendekat.
"Haneul-ah?" Ini Taehyung, dia berjalan dengan cepat dan langsung menyentuh istrinya itu.
"Mandi dulu, kerja 'kan hari ini?"
"Nanti dulu, kau kenapa melakukan ini?" Taehyung melihat ke arah luar, dia melihat semua pakaian sudah terjemur dengan seharusnya. "Kau mencuci sendiri?"
"Pakai mesin."
"Dan memasak ini?"
"Iya, Taehyung. Sana mandi," kata Haneul lalu menjauhkan Taehyung darinya.
"Kan bisa bangunkan aku, biar aku yang melakukan ini," ucap Taehyung memelas.
"Kau bisa masak memang?"
"Ya ... ya tidak, sih. Tapi kalau mencuci dan menjemur 'kan aku bisa, setidaknya meringankan pekerjaanmu."
Haneul mengangguk dan mengibaskan tangannya kemudian berujar, "Sudah, sana mandi. Calon Papa harus kerja dan tidak boleh terlambat."
"Libur saja lah," celetuknya.
"Libur? Ini hari selasa, waktunya kerja bukan malah libur, Taehyung," ujar Haneul.
"Aku tidak yakin saat kutinggal kau baik-baik saja. Memang tidak mual? Kakimu tidak sakit? Tidak mau dipijat?"
Haneul menggeleng pasti. "Tidak, mual juga biasa. Kalau kakiku sakit bisa kupijat sendiri. Lagipula perutku belum begitu besar, masih bisa melakukan ini dan itu. Sudah ya, Tae, ayo mandi dan nanti sarapan bersama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
FanfictionMereka bersatu karena sebuah ikatan perjodohan. Tak ada yang dapat menolak permintaan itu. Mereka sama-sama tidak saling mencintai. Tapi wanita berusia 24 tahun ini selalu berusaha untuk menumbuhkan rasa cintanya kepada sang suami. Tapi, semuanya te...