-----------------------------------------------------------
Yuk, sebelum membaca jangan lupa follow bagi yang belum, jangan lupa juga untuk memberikan vote dan komentarnya. Terimakasih
-----------------------------------------------------------
• E N J O Y•
Seperti biasanya, pagi ini Haneul melaksanakan kewajibannya sebagai istri. Ia baru saja selesai memasak, kini wanita itu sedang menyiram tanaman di halaman belakang. Taehyung sendiri tadi sedang membersihkan diri, mungkin sebentar lagi akan keluar dan sarapan.
"Anak?" Haneul bermonolog. Pikirannya kembali terpusat pada pembicaraan singkat tadi malam dengan suaminya.
'Apa dengan begitu rasa cintaku padanya bisa tumbuh?'
Haneul menggeleng kuat menghapus semua pikirannya yang tadinya ingin menyetujui ucapan Taehyung. Mungkin tadi malam pria itu hanya sedang bosan dan iseng bertanya soal 'anak' pada dirinya.
"Haneul-ah!" panggil Taehyung karen ia tak mendapati istrinya di ruang makan.
Haneul sedikit berlari menghampiri Taehyung. "Kenapa? Butuh ses-oh! Belum bersiap-siap?"
Wanita itu terkejut melihat suaminya hanya mengenakan pakaian santai saja. Hari ini bukan akhir pekan, jadi tidak mungkin kan Taehyung libur bekerja.
"Aku bosan bekerja," katanya sambil menarik kursi kayu itu dan mendudukinya.
Haneul mengernyit heran. Bosannya Taehyung aneh. Yang benar saja ada manusia yang bosan bekerja. Bukannya yang pria itu lakukan tidak banyak? Mungkin, hanya memimpin rapat, menghadiri pertemuan atau bahkan sekedar menandatangani surat-surat dan laporan penting.
"Ayo makan," ajaknya dan mengkode Haneul agar duduk di hadapannya.
"Duluan saja. Aku masih punya pekerjaan yang belum selesai." Haneul menolak dengan cara halus. Tapi, bagaimanapun, Taehyung sangat tak suka dengan yang namanya 'penolakan'.
"Catat ini di kepalamu. 'Kim Taehyung, tidak suka penolakan'. Paham?"
Egois.
Itulah yang ingin Haneul katakan. Andai saja ia punya keberanian, mungkin sudah dikatakannya sejak awal menikah. Setelahnya, Haneul memilih duduk di hadapan suaminya. Mengambil sarapan untuk Taehyung baru dirinya sendiri. Tak ada obrolan di antara keduanya sampai kegiatan itu selesai.
"Kapan ulang tahunmu?" Taehyung bertanya pada Haneul yang sekarang sedang mencuci peralatan makan.
"Tiga puluh Desember."
Taehyung bergerak cepat mendekat Haneul. Gadis itu bahkan keheranan dengan sikap suaminya itu yang sekarang menatap dirinya dengan mata elangnya. Tak menyeramkan, dan justru terlihat lucu. "Tiga puluh Desember?"
Haneul mengangguk sambil membilas piring terakhirnya. "Kenapa?"
"Aku tak menyangka bisa menemukan orang yang lahirnya sama denganku," ujar Taehyung dan mendapat tatapan bingung dari Haneul. Sebenarnya bukan bingung, hanya terkejut saja, wanita itu juga tak menyangka akan hal ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
FanficMereka bersatu karena sebuah ikatan perjodohan. Tak ada yang dapat menolak permintaan itu. Mereka sama-sama tidak saling mencintai. Tapi wanita berusia 24 tahun ini selalu berusaha untuk menumbuhkan rasa cintanya kepada sang suami. Tapi, semuanya te...