-----------------------------------------------------------
Yuk, sebelum membaca, follow dulu bagi yang belum. Jangan lupa memberikan vote dan komentarnya. Terimakasih.
-----------------------------------------------------------• E N J O Y •
Haneul melangkahkan kakinya memasuki teras rumah yang sudah hampir dua minggu ini tidak ia tinggali. Taehyung masih di dekat mobil, dan sepertinya menjawab telepon dari sekretarisnya. Mereka pulang dengan diantar oleh bodyguard yang juga mereka sewa selama ini, Taehyung masih khawatir tentang teror yang terjadi dua minggu lalu.
Tapi setelah ada origami pesawat di balkon kamarnya, tak ada lagi yang menganggu Haneul, hanya saja Taehyung masih penasaran, jadi dia tetap melanjutkan pencariannya tentang wanita yang suka datang saat hujan itu.
Kembali ke Haneul, wanita ini mulai membuka pintu, lalu masuk ke dalam. Suasana sedikit aneh, di depan tidak ada yang berjaga, lalu di dalam juga tak ada siapa-siapa, termasuk orang yang diminta Taehyung untuk menjaga rumahnya sementara.
Kosong.
Lalu Haneul buru-buru menuju kamar, dia tak mau buang-buang waktu, apalagi Taehyung juga menunggunya untuk pergi ke kantor. Memutar knop pintu secara perlahan, dan Haneul dikagetkan dengan ... mayat di dalam kamarnya. Tiga mayat tergeletak di lantai dengan kondisi yang mengenaskan. Salah satu dari mereka tanpa kepala. Dan dua lagi saling bertumpukan, tentu hal ini membuat Haneul menjerit ketakutan.
"TAEHYUNG!" Kakinya lemas, ia luruh ke lantai dan menangis. Entah apa yang ditangisi, tapi pastinya Haneul terkejut.
Terdengar suara langkah kaki yang sangat cepat, tentu itu Taehyung. Pria itu terkejut karena Haneul. "Kena-oh, shit!"
Taehyung menggendong Haneul, membawa istrinya itu keluar dari sana. Tak ada niatnya untuk menghentikan tangis sang istri, pikirannya malah kemana-mana, tentang mayat yang merupakan orang suruhannya untuk menjaga rumah, lalu siapa yang membunuh, dan kenapa harus diletakkan di kamarnya. Taehyung bingung, pusing, marah, semuanya menjadi satu.
Pagi-pagi sudah dibuat pusing.
"Bereskan mayat di dalam, urus secara layak," titah Taehyung pada para bodyguard-nya. Mereka semua tampak bingung pastinya. Nyonya besar yang menangis dalam gendongan sang suami, lalu selanjutnya Tuan mereka memerintahkan hal 'membingungkan' pada mereka.
Tapi semuanya bergegas, hanya beberapa yang masih bersama Taehyung.
"Haneul, Haneul-ah, hei ...." Menepuk pelan pipi chubby Haneul, Taehyung mencoba membuat istrinya itu menatapnya dan berhenti menangis.
"T-tae ... aku, aku takut, hiks~"
Taehyung mengangguk, dia tahu kok Haneul takut darah, dan mungkin yang menjadi penyebab wanita itu menangis, ya karena melihat darah yang sudah seperti genangan air. Taehyung saja jijik, apalagi Haneul?
"Taehyung ...."
"Tak apa, Sayang. Sudah, ada aku di sini." Taehyung mengusap kening Haneul yang berkeringat dingin, selain itu wajahnya juga pucat.
"Takut," cicitnya.
Lalu Taehyung menerima sebotol air minum dari bodyguard-nya dan meminumkannya pada Haneul secara perlahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
ФанфикMereka bersatu karena sebuah ikatan perjodohan. Tak ada yang dapat menolak permintaan itu. Mereka sama-sama tidak saling mencintai. Tapi wanita berusia 24 tahun ini selalu berusaha untuk menumbuhkan rasa cintanya kepada sang suami. Tapi, semuanya te...