-----------------------------------------------------------
Yuk, sebelum membaca jangan lupa follow bagi yang belum, jangan lupa juga untuk memberikan vote dan komentarnya. Terimakasih
-----------------------------------------------------------
• E N J O Y •
T
aehyung memutar tubuhnya menghadap cermin, mencari-cari keanehan pada tubuh ataupun wajahnya yang sedari tadi ditatap aneh oleh istrinya. Jarinya meraba bagian atas bibirnya yang menimbulkan kesan kasar di tangannya. Yah, kumisnya tumbuh, sih, tapi sepertinya bukan itu penyebab Haneul memandanginya dengan senyuman aneh.
"Taehyung," panggil Haneul.
Taehyung tidak berbalik, hanya saja dia memfokuskan pandangannya pada pantulan Haneul yang ada di cermin.
"Ada challenge untukmu," kata Haneul yang kemudian membuat Taehyung langsung berbalik, memberikan pandangan seperti bertanya 'apa?' pada istrinya itu.
Haneul seolah berpikir, kemudian dia berujar, "Tanggal berapa ... kita pertama kali membuat babies?"
"Dua puluh lima maret." Taehyung spontan menjawabnya. Jelas dia ingat, malam itu sudah ia rencanakan, menuruti kemauan istrinya untuk memelihara chameleon, lalu kemudian membicarakan soal anak dan berakhir di tempat tidur setelah keduanya sama-sama merasa puas karena telah menyalurkan hasrat masing-masing.
"Kau mengingatnya? Aku saja tidak."
"Eh?" Taehyung merutuki dirinya sendiri, kenapa mulutnya spontan menjawab seperti itu, sih.
"Jangan-jangan kau mencatat tanggalnya, ya?" goda Haneul yang tentu dia sudah tahu fakta tentang itu, dia hanya iseng ingin menjahili suaminya.
"Tidak. Waktu itu bersejarah, Sayang. Jelas aku ingat."
Haneul berdecih, suaminya ini masih tidak mau jujur padanya. "Bohong. Aku baca catatannya kok."
Taehyung yang tadi bersandar pada meja rias istrinya, buru-buru beranjak, mengambil ponselnya yang tergeletak di meja dan langsung membuka ikon catatan yang ada. Setelahnya pria itu berdecak sebal, merasa ceroboh karena aplikasi itu tak dia beri pin ataupun password agar hanya dirinya saja yang bisa tahu isinya.
"Taehyung malu ya?" Haneul terkekeh melihat wajah suaminya itu. Malu dan kesal kentara di wajahnya.
"Sayang ...." Taehyung seperti merengek, dia duduk di sisi tempat tidur, menunduk menyembunyikan wajahnya.
"Karena itu aku jadi ingat kapan aku menyerahkan sesuatu yang penting dalam hidupku untukmu," ujar Haneul. Dia mendekat, menyentuh pundak Taehyung dan sedikit memiringkan wajahnya agar bisa melihat wajah tampan suaminya itu.
"Jangan malu." Haneul berkata lagi. "Ayo bermain TikTok supaya malunya hilang."
Sedang malu setengah mati, tapi bisa-bisanya dia mengajakku bermain TikTok.
Taehyung mendongak, menghela nafasnya dan mangangguk. Tak ada salahnya bermain TikTok, menghafal gerakan menarinya dan kemudian mulai merekam. Setidaknya dia bisa melupakan sejenak rasa malu yang ada.
"Yes!" Haneul memekik. Dia berdiri, menarik suaminya itu agar cepat beranjak dari duduknya. "Aku sudah menemukan gerakan yang mudah."
Taehyung tersenyum tipis, dia berdiri di tempatnya, membiarkan Haneul mengambil ponselnya lalu kemudian menunjukkan video yang menunjukkan gerakan yang akan mereka tiru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
FanfictionMereka bersatu karena sebuah ikatan perjodohan. Tak ada yang dapat menolak permintaan itu. Mereka sama-sama tidak saling mencintai. Tapi wanita berusia 24 tahun ini selalu berusaha untuk menumbuhkan rasa cintanya kepada sang suami. Tapi, semuanya te...