-----------------------------------------------------------
Yuk, sebelum membaca jangan lupa follow bagi yang belum, jangan lupa juga untuk memberikan vote dan komentarnya. Terimakasih
-----------------------------------------------------------
•E N J O Y •
Begitu membosankan bagi Haneul yang hanya duduk diam dan menonton drama kesukaannya. Ia memangku setoples kripik kentang yang sudah hampir habis. Di meja juga ada beberapa makanan ringan dan biskuit. Ada semangkuk bakso yang baru saja dihangatkan oleh Bibi Han.
Dia tak sendiri, ada Jungkook yang tampak kelelahan, seharian dia seperti disuruh-suruh oleh Haneul. Jungkook-ah, tolong pijatkan kakiku, Jungkook-ah, tolong belikan buah plum, Jungkook-ah, bisa tolong fotokan aku? Jungkook-ah, tolong pindahkan pot ini ke sini ya?
Jungkook, Jungkook, Jungkook.
Pria berbadan atletis itu tak bisa menolaknya. Selain Haneul adalah wanita dan istri bos-nya, melihat perut Nyonya bos-nya itu yang sedikit terlihat membuncit, Jungkook tak tega menolaknya. Apalagi begitu mendengar Haneul bercerita saat dia sedang memijat kakinya. Haneul bercerita betapa beratnya menjadi seorang wanita yang sedang hamil. Berjalan susah, bajunya mulai tak muat, memakai sepatu sudah sulit, mudah lelah dan mual yang sangat mengganggu.
"Jungkook-ah ...."
Tidak, percayalah kali ini bukan untuk menyuruh Jungkook melakukan hal lain lagi.
"Kenapa?"
"Punya foto Taehyung yang lucu tidak?"
Jungkook mengangguk dengan semangat. Dia langsung membuka ponselnya dan menekan ikon galeri. Mencari-cari foto Taehyung sebelum menikah dan ternyata masih tersimpan.
"Ini, ini ...." Jungkook menunjukkannya dengan semangat.
Haneul tersenyum melihatnya. Suaminya yang galak dan terkesan dingin itu bisa berfoto dengan gaya yang lucu. Senyum kotaknya, mata yang menyipit serta pakaian yang selama ini Haneul belum pernah lihat. Meski ada beberapa foto Taehyung yang menggunakan jas, tapi lebih banyak Taehyung baby di galeri Jungkook.
"Foto lama. Rata-rata diambil sebelum kalian menikah. Dulu aku jadi tukang fotonya dia. Entah di kantor, atau di rumah," ujar Jungkook pada Haneul yang menggeser layar untuk melihat setiap foto lama sang suami. "Atau kadang aku yang sengaja memfotonya, kadang dia yang minta difoto dan lebih banyak dia yang meminjam ponselku untuk berfoto."
"Kalian sudah lama kenal, ya?"
Jungkook mengangguk, dia kembali teringat masa lalunya yang buruk dulu. "Iya. Bu dan Pak Kim menolongku dulu. Saat aku masih menjual susu untuk mencukupi kehidupanku, saat orang tuaku sudah tidak ada, mereka menyekolahkanku, membayar uang sewa rumahku sampai lunas. Mereka orang baik, Taehyung dan Taejoon teman yang mau bermain bersamaku. Maka dari itu aku sangat dekay dengan mereka, tapi lebih sering adu mulut sih, hehe ...."
Haneul melihat wajah polos Jungkook yang menceritakan kisah hidupnya secara singkat, pri itu memainkan tangannya sendiri dan bicara dengan lembut. Bagi Haneul, lucu sekali tingkah Jungkook ini.
"Tae Hyung itu orangnya ... kadang dia melakukan hal tanpa diduga, manja juga sebenarnya, apa yang dia mau harus dapat dan dia tidak suka diperintah. Oh ya, dia juga malas berolahraga, tapi kalau perutnya mulai buncit dia memarahiku." Jungkook kembali bercerita. Didengar dengan baik oleh Haneul, ternyata Jungkook tak seburuk apa yang dia pikirkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
ФанфикMereka bersatu karena sebuah ikatan perjodohan. Tak ada yang dapat menolak permintaan itu. Mereka sama-sama tidak saling mencintai. Tapi wanita berusia 24 tahun ini selalu berusaha untuk menumbuhkan rasa cintanya kepada sang suami. Tapi, semuanya te...