-----------------------------------------------------------Yuk, sebelum membaca jangan lupa follow bagi yang belum, jangan lupa juga untuk memberikan vote dan komentarnya. Terimakasih
-----------------------------------------------------------
• E N J O Y •
Orang-orang sibuk dengan pilihannya masing-masing, mendorong troli ke sana dan kemari, kadang dengan anak mereka yang sengaja diletakkan di dalamnya. Semuanya mencari dan memilih bahan yang mereka cari sesuai list yang sudah dicatat di rumah.
Begitupun Haneul, ia berjalan menyusuri setiap tempatnya untuk mengambil kebutuhan yang sudah ia catat di ponselnya. Ingat 'kan, dia ingin bakso dan berakhir dengan ide untuk membuat bakso sendiri. Taehyung tentu asing dengan nama makanan tersebut, Haneul juga katanya hanya sekali memakannya.
Taehyung memasang wajah bingung begitu Haneul menginginkan makanan itu, tapi dia bersungguh-sungguh akan tetap mencarikannya sampai dapat. Tapi Haneul bilang, Buat sendiri saja ya? Aku akan cari resepnya di internet. Taehyung tentu melarangnya dengan alasan Kan sedang hamil, tidak boleh kelelahan.
Tapi Haneul tak mau mendengarkan Taehyung kali ini, ia mencari resep dan cara membuat bakso, tapi ternyata bahan-bahan yang ia miliki tak lengkap, hingga akhirnya menghampiri Taehyung dan membujuk suaminya itu untuk mengantarkannya ke Supermarket.
"Daging sudah, bumbu-bumbu dan tepungnya juga sudah. Beli snack ya, Tae?"
Taehyung hanya mengangguk. Sedari tadi dia berjalan di belakang Haneul dengan mendorong troli. Jujur Taehyung khawatir, ia takut Haneul kelelahan akibat yang dilakukannya hari ini. Padahal Haneul sendiri seperti biasa saja.
Kini wanita itu mengambil beberapa kantung makanan ringan dan mengambil beragam biskuit untuk selingannya apabila nanti makanan rumahan membuatnya mual.
"Sebentar, ya, Jungkook menelepon," kata Taehyung. Haneul hanya mengiyakan lalu kembali memilih beberapa biskuit lagi.
Tangan mungilnya terulur untuk meraih biskuit yang sedikit lebih tinggi, Haneul berjinjit untuk meraihnya, begitu biskuitnya tersentuh, ada tangan lain yang ikut menyentuhnya. Spontan Haneul menoleh, di dekatnya seseorang yang ia kenali, pakaiannya yang glamour dan dengan wajah yang cantik akibat riasan make upnya.
Haneul menarik tangannya secara langsung. "Silahkan."
Hyunjae tak berkutik dan sama sekali tak tersenyum. Tangannya ikut diturunkan lalu memandang ke perut Haneul yang sedikit membuncit.
"Berapa bulan?"
"Sudah belu-" Taehyung terpaku, begitu ia selesai menelepon dan berbalik, mantan kekasihnya ada di sisi istrinya.
Kedua wanita itu sama-sama memandang Taehyung saat ini juga. Yang satu memandangnya dengan sendu dan yang satu memandangnya masih dengan tatapan sayang. Haneul yang mana? Tentu dia yang pertama. Perasaannya kacau sekarang, dia berada di tengah-tengan orang yang dulu pernah saling cinta, saling sayang dan saling memiliki.
"Ayo, Sayang." Ini Taehyung, dia mendorong trolinya dan mau tidak mau Hyunjae harus menyingkir. Tangan kirinya mendorong troli dan yang kanan merangkul Haneul. Tampak sedikit kesulitan sih.
Hyunjae masih di tempatnya, dia mengusap air mata yang tiba-tiba pecah. Dulu panggilan itu hanya untuknya, tapi sekarang untuk Haneul-istri sah mantannya itu.
"I still love you, Kim," cicitnya.
Lain dengan Haneul, dia tampak lesu setelah kejadian barusan. Mendadak minta segera pulang pada Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
FanfictionMereka bersatu karena sebuah ikatan perjodohan. Tak ada yang dapat menolak permintaan itu. Mereka sama-sama tidak saling mencintai. Tapi wanita berusia 24 tahun ini selalu berusaha untuk menumbuhkan rasa cintanya kepada sang suami. Tapi, semuanya te...