31 [LUPA WAKTU]

1.8K 179 17
                                    


-----------------------------------------------------------

Yuk, sebelum membaca jangan lupa follow bagi yang belum, jangan lupa juga untuk memberikan vote dan komentarnya. Terimakasih

-----------------------------------------------------------

• E N J O Y •




Sore ini Haneul sengaja berjalan kaki menyusuri perumahannya. Biasanya ia lakukan saat pagi dan sore hari, sebelum Taehyung pulang ke rumah

Haneul tersenyum dan terus mendengarkan ocehan wanita muda yang duduk di hadapannya itu. Areum, tetangganya itu banyak bicara, padahal mereka baru pertama mengobrol, itu juga karena Haneul tak sengaja melewati depan rumahnya dan kebetulan wanita itu sedang merawat tanamannya di halaman. Areum juga seorang ibu muda yang sibuk mengurus anak, dia jarang bersosialisasi, dan mungkin Haneul merupakan orang yang akan menjadi tetangga terdekatnya mulai sekarang.

"Dulu aku tidak tahu kalau sedang mengandung," kata Areum. "Taunya setelah tiga bulan haha ... setelah itu aku drop, selama tiga bulan kedepanny hanya berbaring, tidak kuat melakukan apa apa."

Haneul tersenyum. "Kenapa begitu?"

"Katanya saat itu janinku lemah." Arem menjawab sambil meminum minuman dinginnya. "Kau hamil kembar, bagaimana trimester pertamanya? Bukannya lebih berat, ya?"

"Ah, tidak juga. Biasa saja, hanya sering kram, dan sakit pinggang," jawab Haneul tak lupa tersenyum.

"Bagaimana dengan mengidam?"

Haneul terkekeh, dia teringat bagaimana mengidamnya yang terbilang aneh. Membereskan lemari hampir setiap hari agar mendapatkan baju-baju Taehyung yang sekiranya cocok untuk dipakai saat photoshoot, meminta Taehyung bernyanyi dengan suara beratnya saat ia mandi, dan juga mengidam ingin memakan masakan yang bukan berasal dari Korea.

"Lebih ke ... aneh, haha ... aku tidak tau ini aneh atau bukan. Tapi, suamiku selalu jadi modelku di rumah, aku sering memintanya berpose dan aku akan memfotonya," ujar Haneul yang mendapat tatapan tak percaya dari Areum.

"Oh?! Kau jadi photographer dadakan," ejek Areum yang ditanggapi tawaan renyah dari Haneul.

Mereka terus mengobrol hingga menjelang malam. Haneul seakan lupa waktu, dia harus pulang ke rumah, menyiapkan makan malam, dan mungkin juga Taehyung sudah pulang sekarang. Tapi dia masih asik mengobrol dengan Areum, tentunya membahas seputar kehamilan, banyak saran dan tips dari wanita itu untuk Haneul.

Karena hari sudah mulai gelap, Taehyung berjalan menyusuri perumahan elit itu. Dia berjalan seraya menggulung lengan kemeja putihnya sambil menggerutu, bukan masalah Haneul yang tak ada di rumah saat ia pulang dan tak membuatkannya teh hangat, tapi ini hampir malam, Haneul tak biasanya pergi selama ini, apalagi tadi bibi Han bilang Haneul pergi sejak pukul lima sore.

Rasanya Taehyung mau teriak memanggil nama istrinya, tapi tidak mungkin, ini bukan hutan dan dia mungkin bisa mendapat amarah para tetangga karena berisik saat menjelang malam begini.

Tapi kemudian matanya menyipit begitu melihat wanita keluar dari salah satu rumah sambil membungkuk pada wanita lain yang tampak seumuran dengannya.

Haneul. Taehyung berdecak, berlari menyusul istrinya yang tampak kaget begitu melihatnya.

"T-taehyung?"

"Astaga ... kenapa tidak ada di rumah?" tanya Taehyung to the point.

"Tadi jalan-jalan, lalu ... lalu mampir ke rumah Areum." Haneul menjawab dengan gugup. Ekspresi Taehyung-lah menjadi penyebabnya, wajah suaminya itu terlihat seperti sedang kesal, matanya menyorot tajam dan nada bicaranya sangat menuntut sebuah jawaban.

ImpossibleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang