-----------------------------------------------------------Yuk, sebelum membaca jangan lupa follow bagi yang belum, jangan lupa juga untuk memberikan vote dan komentarnya. Terimakasih
-----------------------------------------------------------
• E N J O Y •
[Haneul–ah, aku mengirimkan salad untukmu. Mungkin sebentar lagi akan sampai. Aku yang membuatnya sendiri, semoga kau suka, ya.]
Taehyung mengernyitkan dahinya begitu tak sengaja membaca pesan singkat yang dikirimkan oleh seseorang ketika ia sedang memainkan ponsel istrinya itu.[Maaf, kau siapa?]
[Kau belum menyimpan nomorku ya. Ini Hyunjae.]
Taehyung berdecak sebal. Tak suka saat Hyunjae menghubungi Haneul apalagi katanya dia mengirim salad untuk sang istri. Dia melempar ponsel itu dan bergegas keluar kamar, menyusul Haneul yang tadi sedang mengurus tanamannya di halaman depan.
Begitu dia sampai, Haneul sedang menenteng kantong di tangan kanannya dan berjalan dengan riang sebelum dia melihat Taehyung berdiri di teras sambil berkacak pinggang. Haneul mendadak ciut, dan akhirnya menyembunyikan kantong yang ia bawa di balik badannya.
"Apa itu?"
"Salad."
"Beli?"
Haneul menggeleng pelan. "Hyunjae yang mengirimnya."
"Sayang ...." Taehyung menghela nafasnya. Merebut kantong yang berisi salad dari sang istri dan mengeluarkan isinya, ada salad dan juga kartu yang bertuliskan;
Katamu kau suka salad buah, jadi aku buatkan. Semoga kau suka ya. –Hyunjae
Taehyung membuka tutupnya. Menatap salad buatan Hyunjae cukup lama. Dia memperhatikan makanan itu bergantian dengan sang istri yang menekuk wajahnya.
Tanpa menggunakan sendok, Taehyung mengambil potongan buahnya dan memakannya, terdiam sebentar lalu menutup lagi salad buah itu.
"Dimakan nanti siang saja," kata Taehyung yang langsung masuk sekaligus membawa semua salad yang Haneul ingin makan saat itu juga.
"Kenapa, Taehyung?"
"Kenapa?" Taehyung berbalik sebelum memasukkan satu kotak makanan salad buat itu. "Kalau sampai nanti siang aku baik–baik saja, silahkan makan."
"Kenapa berburuk sangka pada Hyunjae, sih?"
"Kita tidak tau Hyunjae memberikan racun atau tidak dalam salad buah ini." Taehyung menutup pintu kulkas dengan sedikit membantingnya.
"Tapi aku mau, Taehyung," kata Haneul seraya duduk di kursi ruang makan. Wajahnya menunjukkan kekecewaan dan bibirnya yang sengaja dimajukan.
Melihat istrinya bersikap seperti itu, Taehyung lantas mendekat, berjongkok di depan Haneul tanpa mengatakan apapun hingga beberapa saat.
"Aku takut." Taehyung berkata pelan. "Aneh rasanya kalau Hyunjae mendadak baik."
"Tidak mendadak kok. Saat bertemu kemarin dia terlihat gugup juga. Saat minta maaf pun terlihat tulus," jelas Haneul. Dia terlihat berusaha merubah pandangan buruk Taehyung terhadap Hyunjae karena memang begitu adanya. Hyunjae bukanlah dia yang dulu licik, ia sudah berubah.
"Mau salad," guman Haneul karena suaminya malah memperhatikannya dan tak merespon ucapannya tadi.
Taehyung langsung berdiri, dengan langkah malas dia mengambil sekotak sedang salad yang tadi diletakkan dalam kulkas. Tangannya terulur memberikan apa yang istrinya inginkan. Benar saja, senyum kebahagiaan terpancar di wajah cantik Haneul.
KAMU SEDANG MEMBACA
Impossible
FanfictionMereka bersatu karena sebuah ikatan perjodohan. Tak ada yang dapat menolak permintaan itu. Mereka sama-sama tidak saling mencintai. Tapi wanita berusia 24 tahun ini selalu berusaha untuk menumbuhkan rasa cintanya kepada sang suami. Tapi, semuanya te...