22 -

910 92 0
                                    

Para member baru saja sampai di agensi, mereka semua akan kembali melaksanakan latihan yang akan di lakukan dua jam lagi. Hal itu tentu membuat member sedikit lega karena memiliki waktu beristirahat yang lumayan banyak.

Mereka semua berbondong-bondong memasuki agensi. Namun, baru saja Taehyung menginjakkan kakinya di dalam, iris matanya menangkap sosok Evelyn dan Sungwoon yang tengah pergi ke arah pintu taman belakang sembari tangan Sungwoon yang tengah menggenggam Evelyn. Jimin menolehkan kepalanya pelan ke arah Taehyung yang masih tak bergeming dari tempatnya berdiri, membuat para member mulai bertanya-tanya karena tersendat untuk memasuki pintu masuk.

"Kau tidak masuk?"

Tanya Namjoon ke arah Taehyung, membuat Taehyung seketika mengedipkan matanya beberapa kali kemudian dengan segera Taehyung melanjutkan langkah karena mendengar perkataan Namjoon tadi.

Jimin yang melihat Taehyung berjalan, langsung menyerobot para member, membuat Seokjin dan Hooseok yang sempat tak sengaja terkena bahu Jimin langsung meringis kecil.

"Mianhae, hyung."

Kata Jimin cepat sebelum mereka berdua mengomel karena apa yang ia lakukan tadi.

Jimin tentu tak tinggal diam, melihat perubahan ekspresi Taehyung tadi, membuat Jimin mau tak mau harus kembali ikut campur walaupun kepalanya sudah pening karena lagi-lagi menghadapi sikap plin-plan Taehyung yang tak berubah.

Dengan sekali gerakan, Jimin berhasil mencekal bahu Taehyung, kemudian menariknya agar berbalik badan, sembari memberi jeda waktu agar para member yang lain meninggalkan mereka berdua di depan.

Taehyung menautkan alis, ketika ia melihat wajah Jimin yang kelihatan serius memandang dirinya. "Cepat kejar dia atau kau akan menyesal selamanya."

Keheningan melanda, Taehyung bungkam.

"Ini adalah kesempatan terakhir sialan! Kau bisa mendengar semua kebenaran kalau kau mau berusaha untuk kembali mengejarnya! Apa yang akan terjadi nanti kalau kau melihat mereka berdua selalu bersama seperti sekarang?!"

Taehyung membelalakkan matanya, ketika melihat sirat penuh amarah yang Jimin perlihatkan kepadanya. Jimin tak tinggal diam ia langsung mencengkram kedua bahu Taehyung erat, beruntung hanya ada member serta beberapa staff yang tidak terlalu bisa mendengar, membuat Jimin leluasa untuk mengeluarkan segala amarahnya yang sudah memuncak.

"Kim Taehyung pengecut." Kata Jimin menekan di setiap kata-katanya. "Kau tahu hal apa yang paling membuat setiap orang di dunia bahagia? Selain keberhasilan dari sebuah kerja keras, kebahagiaan yang lain adalah ketika kau bisa hidup bersama orang yang kau cintai selamanya. Hidup bahagia, membagi perasaan suka dan duka kepada wanita yang di cintai."

Dada Taehyung bergemuruh hebat, ia mematung ketika pertama kali melihat ekspresi Jimin yang seserius ini. "Kejar dan dapatkan dia kembali, jangan berperilaku bodoh Kim Taehyung, karena penyesalan hanya ada di akhir, dan berlaku—selamanya."

***

"T—taehyung-ah." Panggilan Evelyn terdengar gemetar ketika ia merasakan atmosfer dingin mulai menggerayangi tempat pijakan antara dirinya dan dua pria yang saat ini hanya terdiam sembari memberikan tatapan dingin satu sama lain.

Sungwoon menegakkan badan, tatapan dinginnya berganti menjadi biasa, tak memungkiri bahwa dirinya lumayan terkejut atas kedatangan Taehyung secara tiba-tiba saat ini.

"Kau di sini?" Tanya Sungwoon mencoba berbasa-basi, apa yang ia katakan membuat Taehyung mengulas senyum miring, seolah meremehkan perkataan Sungwoon tadi.

"Apa perlu kau bertanya seperti itu saat kau juga bekerja di agensi tempat aku bekerja?"

Tatapan mematikan tak luput Taehyung perlihatkan, dengan cekalan tangannya yang kian menguat, tak membiarkan Evelyn bergerak sedetik pun.

My First and Last (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang