Evelyn menerbitkan senyum kecil di kedua sudut bibirnya, memandang tanpa henti pesan yang tertulis di atas kertas kecil yang berada di genggaman tangannya.
Melihat isi pesan yang tertuang di atas kertas, membuat perasaan Evelyn menghangat sekaligus senang karena mendapat perhatian manis yang Taehyung sisipkan.
Evelyn juga tidak mengira tentang Taehyung yang entah kapan melakukan hal itu, karena sedari apa yang ia ketahui, benar-benar susah untuk member pergi keluar seenaknya ketika sedang berada di acara musik, kecuali ketika acara itu telah selesai.
"Evelyn."
Tapi suara panggilan seseorang membuat Evelyn terperanjat, ia reflek membalikkan badan dengan tangan yang ia sembunyikan di balik punggungnya.
Keterkejutan Evelyn pun perlahan mulai pudar ketika ia melihat sesosok Sungwoon yang berada di hadapannya.
"E—eoh, Sungwoon-ah."
Sungwoon pun mulai melangkahkan kakinya ke arah Evelyn, berjalan lirih hingga membuat Evelyn menerbitkan senyum canggung.
"Sedang apa?"
Evelyn menaikkan kedua alisnya ke atas.
"Ah, aku?" tunjuknya pada diri sendiri.
Sungwoon menghentikan langkah tepat di depan tubuh mungil Evelyn, yang setelahnya ia mulai mengangguk kecil.
"Mmm—aku hanya sedang membereskan barang-barang yang Gyul sunbae-nim perintahkan."
"Begitukah?"
Evelyn menipiskan bibir, kemudian memanggutkan kepalanya lirih sebagai jawaban.
Tiba-tiba suasana yang di ciptakan di antara mereka berdua menjadi canggung. Entah karena mereka berdua kehabisan topik, atau karena ada hal mengganjal di antara mereka berdua yang membuat suasana aneh ini tercipta tanpa aba-aba.
Sungwoon menggaruk tengkuknya kemudian memanggil kembali. "Evelyn."
"Sungwoon-ah."
Tetapi panggilan mereka berdua berada dalam satu waktu, yang membuat mereka menaikkan alis karena terkejut dengan tempo panggilan yang sama.
Sungwoon tersenyum. "Kau duluan."
Tetapi Evelyn malah menolak halus. "Tidak, kurasa kau lebih dulu saja."
Sungwoon tak kembali menyanggah, ia setuju untuk memulai percakapam terlebih dahulu. "Baiklah."
Sungwoon menghela nafas pelan. "Ada hal yang ingin aku katakan."
Evelyn terdiam, menunggu kata-kata yang akan Sungwoon ucapkan setelahnya, dengan perasaan berkecamuk karena perasaan juga gugup yang bersamaan.
"Tentang apa yang aku katakan kemarin, kurasa lebih baik kau melupakannya saja." Sungwoon menggaruk tengkuknya kembali. "Karena, kurasa tidak seharusnya aku berkata seperti itu."
Evelyn mencerna sebentar, mencoba mencari kata apa yang harus ia ungkapkan. Dan setelah menemukan jawabannya, Evelyn mulai memberanikan diri untuk membuka suara kembali. "Tidak, kalau kau suka pada seseorang itu hal yang manusiawi, kalau kau ingin mengutarakannya juga itu hakmu."
Sungwoon mendongak. "Eh? Apa kau tidak marah karena aku mengutarakan perasaanku padamu?"
"Untuk apa aku marah? Bukannya aku harus senang karena ada yang menyukaiku? Daripada membenciku, itu adalah hal yang buruk." kata Evelyn balik bertanya.
"Y—yah. Tapi kupikir perasaanku bisa membebanimu."
Evelyn kontan menggeleng. "Tidak Sungwoon-ah."
"Dan, kali ini aku juga ingin mengatakan sesuatu padamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last (Revisi)
Fiksi PenggemarIni tentang Kim Taehyung, seorang Idol yang tengah bersinar terang saat ini. Ia memiliki masa lalu yang membuatnya benci akan kata cinta. Kesalahpahaman yang membuatnya terpisah dari seseorang yang dicintainya. Kwon Evelyn seorang Make-up Artist yan...