-Dua minggu berlalu-
Seoul, Korea SelatanDisinilah Evelyn berada, di sebuah kota metropolitan terbesar di Korea Selatan. Tepatnya di Seoul, pusat dari segala kegiatan yang berada di Korea Selatan. Selain destinasi wisata yang beraneka ragam, juga terdapat bermacam-macam pekerjaan yang menjadi tujuan para imigran untuk melangsungkan hidup di Seoul.
Bukan hal yang mudah memang, mengingat begitu banyaknya saingan pekerja, tentang latar belakang ataupun skill tentu benar-benar harus dipersiapkan dengan matang untuk memudahkan mencari pekerjaan yang mapan di Seoul.
Evelyn menenteng koper besar yang ia bawa setelah ia turun dari bus yang ia tumpangi. Evelyn menghela nafas ketika melihat beberapa gedung pencakar langit menjulang tinggi di hadapannya, seakan-akan selain pekerjaan, gedung juga berlomba-lomba untuk terlihat paling bagus dan menonjol di antara semuanya. Evelyn berharap besar pada tujuannya untuk menyambung hidup di kota orang, harapan Evelyn kali ini, semoga apa yang ia inginkan berjalan dengan baik, semoga saja ia bisa menjalani kehidupannya seperti biasa.
Langkah kecil terlihat dari kaki ramping Evelyn, ia menarik koper dengan tas jinjing yang sudah ia sampirkan di bahu kirinya. Dengan tangan kanan yang memegang ponsel pintar, Evelyn mengedarkan pandangannya pada beberapa gedung apartemen untuk mencari tempat tinggal sahabatnya, siapa lagi kalau bukan Yuri.
Yuri kali ini tidak bisa menjemput kedatangan Evelyn, karena ia sedang ada beberapa pekerjaan tambahan. Walau begitu, Evelyn tetap bersyukur, karena tingkat kemurahan hati Yuri, Evelyn bisa menginjakkan kakinya kembali di Seoul, dengan harapan besar untuk mendapatkan pekerjaan.
Ia berjalan menuju ke apartemen Daeshik, yaitu apartemen yang di tempati oleh Yuri. Evelyn tidak terlalu kesusahan untuk mencarinya, karena dia dulu memang sempat bersekolah di Seoul. Dan juga bulan lalu, ia kembali ke Seoul untuk melaksanakan wawancara secara langsung, benar-benar super ketat calon pekerjaannya itu!
Beberapa saat lamanya Evelyn sudah berada di dalam lift yang akan membawanya ke lantai 10. Setelah sampai, ia mulai mengedarkan pandangan untuk mencari kamar apartemen Yuri yang bernomor 305. Sesudah mengetikkan beberapa angka sandi pada tombol pintu keamanan yang ia tuju, Evelyn membuka perlahan pintu apartemen Yuri.
Evelyn langsung disuguhi pemandangan nyaman di dalamnya. Apartemen Yuri cukup luas, dengan tatanan rapi yang terlihat. Tidak terlalu banyak barang yang ada, dengan tatanan minimalis yang tidak membuat mata bosan ketika memandang ruangannya.
Koper serta tasnya ia letakkan di samping sofa kecil yang berada di depan ranjang. Tanpa lama lagi, Evelyn kini sudah merebahkan diri di atas kasur empuk milik Yuri.
Yashh!! Sangat nyaman!!
Benda pipih yang ia letakkan di saku jaketnya kini sudah beralih berada pada genggaman Evelyn. Ia membuka layar kunci kemudian mengetikkan beberapa pesan untuk Yuri juga Hana, adiknya. Baru saja ia sampai di Seoul, tapi ia sudah merindukan Hana serta Kakek dan Neneknya.
Chinguuu!!!❤
EvelynKwon
Aku sudah sampai di apartmu!!!
SendBeralih pada kontak nama yang berbeda, kini Evelyn sudah beralih pada ruang obrolannya bersama Hana
Dongsaeng❤
EvelynKwon
KAMU SEDANG MEMBACA
My First and Last (Revisi)
FanfictionIni tentang Kim Taehyung, seorang Idol yang tengah bersinar terang saat ini. Ia memiliki masa lalu yang membuatnya benci akan kata cinta. Kesalahpahaman yang membuatnya terpisah dari seseorang yang dicintainya. Kwon Evelyn seorang Make-up Artist yan...