07 -

1.1K 112 5
                                    

Taehyung mulai mengacak-acak rambut birunya, membuat rambut halus miliknya kian berantakan. Dengan kaca yang memantulkan setengah badan, dia melirik kecil pada benda bening di depannya, untuk melihat bagaimana penampilan yang terlihat kali ini.

Taehyung masih memakai hoodie hitamnya, karena stelan jas yang seharusnya sudah ia pakai malah belum di berikan sedari tadi. Sangat lambat, pikir Taehyung sambil sesekali menghela nafas ketika kini Hooseok, Jimin dan Jungkook juga sudah keluar dari bilik.

"Kau belum ganti juga?" Tanya Yoongi yang kini sudah duduk di sebelah Taehyung, ia bertanya sambil sedikit menata kerah jas yang sudah di pakai.

"Ajig." Jawab Taehyung tanpa menoleh. Karena merasa bosan, Taehyung pun memainkan ponselnya kembali, mencoba menyibukkan diri dengan mencari hal baru yang sedang menjadi berita. (Belum)

"Yoongi-sshi, kemarilah." Panggilan seseorang membuat Yoongi menegak kemudian beranjak, Taehyung hanya melirik sekilas ketika Yoongi sudah melangkahkan kaki menuju ke arah Jimin dan seorang coordi yang tadi sempat memanggil namanya.

"Ah, benar-benar lambat." Gerutu Taehyung kembali karena sudah tak sabar. Ia berdecak sebal, siapa sebenarnya yang diperintahkan Gyul untuk mengambil stelan jasnya. Apa dia sedang berkelana dulu ke hutan? Benar-benar menyebalkan.

"Permisi, ini jas—

Taehyung mengerjap ketika ada seseorang yang tiba-tiba menyodorkan stelan jas dari arah sampingnya, Taehyung pun seketika menolehkan kepala ke arah sumber suara tadi.

Hal yang Taehyung lihat pertama kali adalah, adanya sesosok wanita yang saat ini tengah memasang ekspresi terkejut ke arahnya.

Wanita itu tak melanjutkan kata-katanya, yang baru Taehyung sadari adalah ia juga melakukan hal yang sama, memasang ekspresi terperangah karena balik memandang sosok wanita di depannya tanpa berkedip. Lidah Taehyung tiba-tiba kelu untuk sekedar menyapa si coordi seperti yang biasa ia lakukan.

Dunia Taehyung seketika berhenti beberapa detik ketika ia terpaku pada penampakan sosok wanita di hadapannya, mata kecoklatan yang berbinar, hidung kecil yang mancung juga pipi gembul yang kelihatan imut.

Taehyung, sangat mengenal wanita itu.

Taehyung mulai meneguk ludah, merasakan dadanya yang mulai bergemuruh hebat. Ia terkejut, bahkan sangat terkejut ketika mendapati kembali sesosok wanita yang sudah beberapa tahun ini tak ia ketahui keberadaannya.

Taehyung mengerjapkan mata, menatap lekat ke arah iris wanita di depannya yang tiba-tiba sudah terkumpul cairan bening yang siap untuk menetes.

Dia, wanita yang selama ini Taehyung benci. Kini kembali ke hadapannya secara tiba-tiba, setelah hampir enam tahun lebih ia kehilangan jejaknya.

Jangan salahkan diri Taehyung, karena setelahnya ia mulai tersulut emosi, merasa di permainkan oleh wanita yang tak ingin ia lihat kembali.

Taehyung langsung beranjak, kemudian ia mengambil kasar stelan jas dari wanita itu, tanpa menolehkan kembali ke arah wanita yang sekarang sudah memasang air muka sendu, Taehyung melenggang pergi dengan perasaan kacau, tak menghiraukan tatapan bingung Yoongi dan Jimin yang duduk tak jauh dari tempat Taehyung tadi.

Wanita itu, Evelyn. Adalah mimpi buruknya.

***

Taehyung memasuki bilik ruangan ganti dengan nafas memburu, merasakan emosi yang tiba-tiba menghinggapi dirinya.

Disaat Taehyung sudah ingin melupakan sosok Evelyn, tapi kenapa wanita itu malah datang sendiri ke hadapannya yang makin memperkeruh suasananya? Taehyung benar-benar kesal, ia bahkan melampiaskan kekesalannya dengan beberapa kali meninju tembok bilik yang mengakibatkan beberapa jarinya memerah.

My First and Last (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang