CHAPTER 33•

942 48 0
                                    

Beberapa hari ini, Kazuo sangat sering mengunjungi Andira. Sudah lelah merayu Andira dengan segala rayuan tapi hatinya juga belum luluh untuk pindah ke apartemen.

Jika Kazuo datang pagi, dia akan pulang siang untuk mandi, lalu datang lagi, dan pulang ketika jam 12 malam. Tak jarang juga dia menginap dirumah mamanya yang kosong karena ditinggal ke Bandung.

Bukannya Kazuo tak ingin menginap dirumah Andira, hanya saja Andira selalu mengusirnya saat keadaan sudah larut malam.

Hari ini hari ke 8 Kazuo menjemput Andira dirumah lamanya untuk kesekolah bareng. Andira sebenarnya tidak mau jika Kazuo melakukan itu, tapi keras kepala Kazuo lebih besar daripada larangan Andira.

*Tiiiiiinnn.....
*Tiiiiiinnn.....

Suara klakson motor Kazuo terdengar hingga kamar Andira. Kazuo datang sangat cepat, bahkan Kazuo pernah datang untuk menjemput Andira, namun Andira masih bermimpi indah diatas kasur.

Kazuo melakukan itu agar Andira pergi bersamanya, tak harus pergi menaiki bus atau angkot, alih alih sebagai rayuan agar hati Andira meleleh.

Andira keluar dari rumahnya, dengan seragam putih abu-abu dan juga switer berwarna cokelat menutupi baju putihnya.

"Besok besok sebelum subuh, udah di depan rumah gue ya" Sindir Andira yang kesal karena harus bangun pagi pagi.

"Oh ok" jawab Kazuo yang kemudian menutup kaca helmnya dan bergegas pergi.

°
°
°
°
°

Sesampainya di parkiran sekolah, seluruh murid sudah biasa dengan kedekatan Kazuo dan Andira belakangan ini.

Mereka berpikir toh mereka berdua tetanggaan, dan tak berpikir jika langit dan bumi yang tak bisa menyatu itu sudah menikah.

Andira langsung melepaskan helmnya dan pergi meninggalkan Kazuo, sedangkan Kazuo pergi bergabung dengan teman teman nya.

"Andiraa!!" Suara itu menyiksa pendengaran jika ada yang mendengarnya.

Raina menjerit memanggil Andira dengan suara emasnya itu.

Andira hanya bisa menghela nafas panjang, melihat kelakuan temannya.

"Ra! Utang Lo dong bayar, gue lagi bokek bagett nih" Ucap Raina yang duduk di meja Andira seperti preman kampung yang mengompas anak kecil.

"Dih!! Gila Lo! Mana ada gue utang sama Lo! Yang ada Lo yang utang sama gue, buat ganti uang sekolah yang Lo pake untuk belanja online!" Andira menoyor kepala Raina.

"Parah Lo Na! Untung gue cuma sekali doang make uang sekolah untuk ke salon" Sahut Kayla yang menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Sama Lo berdua! Kagak ada yang bener!" Ucap Andira yang merebahkan dirinya dia meja.

Kedua temannya hanya tersenyum saja mendengar ucapan Andira. Beberapa hari ini mereka tak sering belajar, melainkan Mereka sering sekali freeclass karena mereka sudah menyelesaikan ujian dan guru guru rapat untuk itu.

"Raa...gue pinjem lagii yaa duit Lo...pliss" Ucap Raina dengan menyatukan telapak tangannya.

"Kali ini Lo pake buat apa tuh uang sekolah ha?" Tanya Kayla.

𝑾𝒉𝒐 𝒊𝒔 𝒎𝒚 𝒇𝒖𝒕𝒖𝒓𝒆 𝒉𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang