CHAPTER 41•

746 39 2
                                    

5 bulan berlalu.....

Apapun masalahnya, semuanya akan menerima dengan lapang dada. Hidup memang terasa tak adil, dan tak berpihak dengan kita. Tapi dari itu semua ada hal yang menguntungkan untuk diri kita.

Cinta, Umur, Maut dan apapun itu sudah ditakdirkan pada kita, mau tak mau harus menerima takdir itu, baik atau buruknya adalah bonus.

Terkadang, cerita hidup benar benar lucu, dan menyakitkan. Melalui bersama atau dengan kesendirian akan mendapatkan hasil yang berbeda, tapi bagaimana jika saat kita bersama tetapi merasa sendiri? Sakit bukan? Menyakitkan.

"Gue ntar kagak pulang, lu pulang naik taksi ya" Lelaki yang akan menjadi ayah itu bersiap untuk berangkat ke kampusnya.

Pagi ini sinar matahari menyoroti kota dengan terang. Andira duduk di kantin kampus dengan roti ditangannya, pandangannya kosong pikirannya sedang ruwet saat ini.

"Gue rindu lu Sam.." Ucap Andira sangat pelan namun meneteskan air mata.

Lelaki itu tak memberinya kabar sedikit pun, seperti sudah tak mengingat bahwa ada Andira teman kecilnya yang setia menunggunya pulang.

Ia tak ingin masuk ke kelas hari ini, Andira juga sudah minta Kayla dan Raina mengizinkan dirinya pada dosen.

Perutnya yang sudah membuncit harus ia tutupi dengan pakaian yang sedikit lebih besar dari badannya, agar tak terlihat dengan yang lain.

Ia harus berbicara dengan kedua sahabatnya, agar mereka juga bisa membantu Andira untuk menutupi pernikahannya dengan Kazuo.

🦕🦕🦕🦕🦕

"Kazuo!" Panggil wanita berambut pirang.

Kazuo menoleh dan menunggu wanita itu menghampiri dirinya.

"Gue pulang bareng lu ya?" Ucap wanita itu sembari menggandeng lengan Kazuo.

"Gak" Kazuo menepis tangan wanita itu.

"Yakin? Gue ada kabar baik loh buat lu" Wanita itu bersikeras menggandeng lagi tangan Kazuo.

"Muak gue!" Kazuo mendorong wanita itu dan kemudian pergi meninggalkannya.

"UDAH MAU JADI AYAH SENSIAN YA ZU!" Teriak wanita itu, membuat langkah Kazuo terhenti dan ia menjadi sorotan orang orang disekitarnya.

Wanita itu berlari menghampiri Kazuo yang terdiam karena omongannya, bagaimana dia bisa tau? Tak ada satupun di kampus ini yang mengetahui hubungan Andira dan Kazuo? Bahkan Andira juga menutupi masa kehamilannya hingga 5 bulan dengan baik.

"Gimana? Udah siap jadi ayah atau belum?" Wanita itu sedikit merapikan kemeja Kazuo.

"Apa maksud Lo ngomong omong kosong kek tadi?" Ucap Kazuo yang menahan diri untuk tidak mematahkan leher wanita itu.

"Ups.. lu gak ngakuin anak yang lagi dikandung Andira? Jahat banget" Wanita itu berbicara dengan raut wajah yang membuatnya terlihat benar-benar sedih.

"Apaan sih Lo! Jangan pernah nyebar gosip murahan! Paham Lo!"

"ADUH... SENENG DEH LIAT LO UDAH MAU JADI AYAH...SELAMAT YA" Dengan nada yang kuat, wanita itu sengaja membuat suasana disana menjadi canggung, seluruh pasang mata yang ada di lobby kampus tertuju pada Kazuo sekarang.

"Bangsat! Lo apa apaan sih Dinda!" Bentak Kazuo yang membuat Dinda terkejut, begitu juga dengan yang lain.

"Apa Lo semua pada ngeliatin gue? Percaya Lo semua sama gosip murahan begitu?!"

Kazuo pergi dengan amarah yang tak terkendali, ia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.

Siapa yang membocorkan hubungan Kazuo dengan Andira? Atau Jangan-jangan Andira sendiri yang memberi tahu semuanya?

𝑾𝒉𝒐 𝒊𝒔 𝒎𝒚 𝒇𝒖𝒕𝒖𝒓𝒆 𝒉𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang