Hari ini cuaca sedikit mendung, mungkin malam nanti akan hujan. Andira bergegas membersihkan rumahnya sebelum Sambara pulang dari kantor.
Sambara akan pulang lebih awal, karena mereka akan mengunjungi makam Kazuo hari ini.
"Sayang, yuk bangun yuk, kita mau pergi" Ucap Andira sembari membersikan kamarnya, ia juga membangunkan Kenziro yang tidurnya sudah cukup lama.
"Assalamualaikum.." Terdengar suara dari pintu masuk.
"Waalaikumsalam" Andira menghampiri suaminya yang baru saja pulang.
"Kok udah balik sih, gue belum siap siap, Kenziro juga masih tidur" Ucap Andira sembari melepaskan jas yang terpakai di tubuh Sambara.
"Yaudah gue tungguin"
"Bye the way manggilnya emang gue Lo? Ga berubah? Kan udah sah" Celetuk Sambara.
"Terus gue harus manggil apa?"
"Aku kamu lah biar so sweet atau papi mami, ayang aku, cinta ku, banyak lagi" Sahut Sambara yang mengikuti Andira ke dalam kamar untuk lanjut bersih bersih
"Alay Lo kek bocah pesbuk"
"Tapi gue ngerasa Lo ga nganggap gue suami Lo" Ucap Sambara yang duduk di pinggiran wastafel sembari melihat Andira membersihkan wajahnya.
"Perasaan Lo doang kali"
"Tapi emang Lo ga nganggap gue suami Lo ya? Lo masih nganggap gue temen Lo?" Tanya Sambara dengan mode serius.
"Dengerin gue, dengerin gue nih ya" Andira menatap Sambara dengan intens.
"Aku nganggap kamu itu suami aku sekarang, aku sayang sama kamu, aku cinta sama kamu, jadi jangan mikir yang nggak nggak, aku juga butuh waktu untuk terbiasa akan hal itu"
"Mandi gih, bau asem tau!" Ucap Andira diakhir kalimatnya, agar suasana tidak begitu akward setelah ia membuat Sambara mematung di pinggiran wastafel.
Wajah Sambara memerah kali ini, senyumnya tidak bisa disembunyikan lagi.
Andira pergi untuk membangunkan Kenziro, tepat di depan king size bed milik Andira, tangan Andira di tarik dari belakang hingga badannya berbalik arah menatap Sambara.
"Kamu mancing aku?" Tanya Sambara dengan deep voicenya.
"Katanya mau dipanggil kamu" Sahut Andira yang salah tingkah.
Tangan Sambara melingkar di pinggang ramping milik Andira, lalu ia menarik Andira agar lebih dekat lagi dengannya.
Kali ini mata mereka saling beradu, bahkan deruan nafas Sambara terdengar di telinga Andira.
"Mau mandi bareng?" Tanya Sambara yang berbisik di telinga Andira, dengan nada sedikit eksotis.
"Tapi Kenziro?"
"Biarin aja dia tidur dulu"
Tanpa pikir panjang, Sambara menggendong Andira di pundaknya.
"Eh! Turunin, ga usah di gendong juga kali!"
Suara shower air terdengar dari luar kamar, mereka memilih untuk mandi bersama.
Sambara menurunkan Andira tepat di atas wastafel, tangan Andira dikalungkan di leher Sambara sedangkan tangan Sambara berada di pinggang ramping Andira.
Mata mereka saling menatap dengan kasih sayang. Sambara mengecup lembut kening Andira, lalu kemudian memeluk erat Andira.
"Maaf udah bikin kamu nunggu lama" Ujar Andira.
"Gak apa apa, yang penting akhirnya kamu jadi milik aku"
Kini, mata Sambara tak tertuju lagi pada mata Andira, melainkan pada bibir kecil Andira.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝑾𝒉𝒐 𝒊𝒔 𝒎𝒚 𝒇𝒖𝒕𝒖𝒓𝒆 𝒉𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅?
Teen Fiction"Gimana sama yang tadi malam? Enak kan?" "Najisin banget si lu!" "Ehh kagak boleh gitu sama suami, kena azab lu ntar" "bodoamat, dasar mesum!!" "istri gue gak boleh marah dong" "SAMBARA!!! setres gue punya temen kek lu!" Andira Adriananta~~ Kehid...