CHAPTER 18•

933 46 4
                                    

Andira sudah sampai dirumah, sebelumnya mereka diturunkan disekolah, lalu keluarga mereka menjemputnya.

Andira pulang dengan Kazuo karena kak Adriana sedang lembur kerja hari ini. Sedangkan Sambara pulang bareng dengan kedua temannya yang menumpang di mobilnya.

"Arrghh...berat bener koper gue" Ucap Andira yang menurunkan kopernya dari bagasi mobil Kazuo.

"Okee... terimakasih atas tumpangannya" lanjut Andira yang berbicara formal pada Kazuo dan diakhiri dengan tawa kecilnya.

Andira berjalan masuk kerumahnya, membuka kunci rumahnya, menghidupkan lampu rumahnya, dan ingin bergegas membereskan barang barangnya yang ia bawa.

Andira berlalu pergi ke kamar, ia ingin mandi dulu sebelum membereskan barang barangnya.


30menit berlalu, Andira keluar dengan piyamanya dan lilitan handuk dikepalanya, agar rambutnya segera kering.

"Ternyata banyak juga baju yang gue bawa" Oceh nya sambil menyusun bajunya.

Resiko berbadan pendek yaitu tidak bisa menjangkau apapun yang lebih tinggi darinya.

Andira kesusahan meletakkan kopernya kembali ke atas lemari pakaiannya.

"Tinggi bener sih, mana nyampe gue, yang ada ketimpa sama koper ntar" Ocehnya yang sambil memikirkan bagaimana caranya agar dia bisa meletakkan koper itu diatas.

"Kursiii, gue butuh Kursiii!!" Andira berteriak dan kemudian turun kebawah untuk mengambil bangku dari meja makannya.

Namun, saat dia turun melewati tangga, seseorang sudah memperhatikannya dari sofa ruang keluarga. Duduk dengan santai dan jarinya yang bergelut dia atas layar ponselnya.

"Astagfirullah!! Kazuo!" Teriak Andira yang hampir jatuh, untungnya dia dengan cepat memegang lengan tangga disampingnya.

"Hm" jawab lelaki itu saat namanya dipanggil.

"Sejak kapan Lo masuk kerumah gue? Lo penguntit?" Andira berjalan menuju meja makannya dan mengambil satu kursinya.

"Sejak Lo masuk rumah" sahut Kazuo dengan tak berekspresi.

"Mama bilang gue disuruh nemenin lo dulu sampai kakak Lo pulang" Kazuo meletakkan ponselnya dimeja yang ada didepannya, kedua tangannya di renggang kan ke kiri dan ke kanan. Mungkin dia merasa lelah, karena baru pulang dari puncak udah langsung disuruh jagain anak itik, belum sempat pulang kerumah.

"Lo mau bersih bersih badan gak? Biar gue siapin air hangat, cuacanya dingin soalnya" Tawar Andira pada Kazuo yang terlihat lelah.

"Hmm..boleh"

"Oke bentar" Andira meletakkan kembali kursinya, dan berniat memasakkan air untuk Kazuo mandi.


"Udah pake kursi loh gue, masa kagak nyampe juga sih, astagaa!" Andira benar benar lelah dari tadi dia sudah berusaha meletakkan koper itu, bahkan menjinjit diatas kursi tak bisa membuatnya meletakkan koper itu.

*Toookkkk
*Toookkkk

"Buka aja gak dikunci kok!" Sahutnya.

"Kenapa Zu?" Tanya Andira yang melihat Kazuo berdiri didepan pintu kamarnya, dengan memakai boxer dan bertelanjang dada, memperlihatkan roti sobeknya yang bisa dihitung, bajunya ia sibakkan di pundaknya.

Andira yang kemudian menyadarinya pun langsung berbalik arah membelakangi Kazuo.

"Lo punya sarung? Gue pinjem" Ucap Kazuo.

𝑾𝒉𝒐 𝒊𝒔 𝒎𝒚 𝒇𝒖𝒕𝒖𝒓𝒆 𝒉𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang